Antisipasi Virus Corona di Tangerang
PTM Kapasitas 100 Persen, Dinkes Kota Tangerang Siapkan 15 Ribu Alat Swab
Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan melakukan testing Covid-19 secara acak kepada belasan ribu pengajar.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan melakukan tes Covid-19 secara acak kepada belasan ribu pengajar.
Hal tersebut menyusul diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kapasitas 100 persen di Kota Tangerang.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengatakan, akan melakukan testing acak di lingkungan sekolah PTM, mulai dari siswa, guru, hingga warga sekolah.
Pihaknya pun menyiapkan 15 ribu swab PCR.
"Dinkes mencoba mendampingi pelaksanaan PTM 100 persen, antisipasi pasca libur Nataru serta hadirnya varian baru Omicron yang dilihat di nasional kian meningkat," jelas Dini, Jumat (7/1/2022)
Pelaksanaan testing atau swab acak di lingkungan PTM akan berlangsung pekan depan.
Metode yang digunakan pun secara acak dan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.
Baca juga: Gaji Babysitter Spirit Doll Ivan Gunawan di Atas UMR Jakarta, Pagi-pagi Wajib Jemur Eqqel & Marvel
"Masing-masing puskesmas akan berkeliling ke sekolah-sekolah PTM, jika ditemukan kasus bisa segera ditindak lanjut," sambung Dini.
Ia memastikan kalau alat swab PCR di Kota Tangerang masih dalam jumlah yang aman.
Terutama untuk mendeteksi varian baru Covid-19, Omicron.
"Jika ditemukan pelajar, guru atau warga sekolah yang positif, varian Omicron atau apa pun itu, untuk penanganan semua sama saja. Mereka yang positif akan dikarantina, sedangkan yang kontak erat akan diswab hingga diisolasi sementara," terang Dini.
Baca juga: Pilu Jeritan Ibu di Semarang: Jangan Ditabrak Anak Perempuanku, Aku Saja, Aku Saja yang Ditabrak
Ia mengimbau, warga sekolah atau murid untuk tidak takut dengan tindakan ini.
Pasalnya, mau tidak mau swab acak akan terus beriringan dengan pelaksanaan PTM terlebih saat ditemui kasus baru atau terjadinya peningkatan kasus.
"Ini dilakukan demi keberlangsungan pelaksanaan PTM, terpenting kesehatan dan pengawasan sedini mungkin pada anak-anak kita. Jangan sampai mereka terpapar, dan saling menularkan hingga membentuk claster sekolah," pungkas mantan Dirut RSUD Kota Tangerang itu.
Diketahui, penerapan strategi surveilans di dalam ruang lingkup aktivitas belajar mengajar ini juga diterapkan Pemkot Tangerang pada aktivitas publik lainnya.
Mulai dari aktivitas pedagangan, wisata, transportasi hingga lingkup kerja Pemkot Tangerang.