Antisipasi Virus Corona di DKI
Kasus Covid-19 Meroket di Awal 2022, Ketua DPRD DKI Minta Pemerintah Tidak Takut-takuti Masyarakat
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi buka suara soal lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2022 ini.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi buka suara soal lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2022 ini.
Ia pun mengimbau pemerintah untuk menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya protokol kesehatan.
Politisi PDIP ini juga meminta pemerintah tidak menakut-nakuti masyarakat meski kasus Covid-19 varian Omicron terus melonjak.
"Kita sebagai pemerintah jangan menakut-nakuti masyarakat. Tugas kita sosialisasi, kasih tahu (protokol kesehatan)," ucapnya di kawasan Kanal Banjir Timur (BKT), Jakarta Timur, Minggu (9/1/2022).
Tak hanya itu, Prasetyo juga mengingatkan seluruh warga Jakarta untuk tetap waspada dan tidak melanggar protokol kesehatan.
Baca juga: Tunjangan Naik, Ketua DPRD DKI Bandingkan dengan Dana Operasional Puluhan Miliar Buat Gubernur Anies
"Kami imbau kepada masyarakat Jakarta sekali lagi, jangan sampai lupa dengan protokol kesehatan," ujarnya.
"Jangan lupa membersihkan tangan sesering mungkin, jaga jarak. Itu yang penting," sambungnya menjelaskan.

Sebagai informasi, kasus aktif Covid-19 terus melonjak di awal 2022 ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, kasus aktif Covid-19 kini sudah menembus angka 1.593.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 333 kasus terdeteksi sebagai varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron.
Mayoritas kasus Omicron ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri dengan persentase mencapai 84,1 persen atau 280 kasus.
Sedangkan, 15,9 persen lainnya atau 53 kasus merupakan transmisi lokal.
Adapun total kasus Covid-19 di DKI sejak awal pandemi sudah mencapai 866.909 kasus.
Baca juga: Mau Dipanggil DPRD DKI, Sahroni Ngaku Siap Transparan Soal Gelaran Formula E
Rinciannya, sebanyak 851.727 pasien sembuh dengan tingkat kesembuhan 98,2 persen dan 13.589 orang meninggal dengan persentase kematian 1,6 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepakan terakhir di angka 1,8 persen. (*)