Mencekamnya Gempa 6,7 M Sumur-Banten: Warga Lari ke Huntara, Pasien Bawa Infus hingga Listrik Padam
Warga berlarian ke Huntara karena masih trauma atas kejadian gempa dan tsunami yang pernah dialami pada Desember 2018.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Menurut Tati, saat gempa terjadi warga sekitar tempat tinggalnya berhamburan keluar rumah. Selain itu, genting rumah warga pun ikut berjatuhan.
Baca juga: Jabodetabek Rasakan Gempa, Ini Tips Selamatkan Diri Saat Gempa Bumi Versi BKMG: Siapkan Tas Siaga
"Enggak rata sama tanah, cuma genting rumah turun sebagian, Alhamdulillah enggak menimpa warga," ujarnya saat dihubungi.
Tidak hanya itu, lampu listrik di wilayahnya pun padam sesaat gempa terjadi.
Saat gempa terjadi, Tati baru selesai mengaji di majelis pengajian.
Tati, menambahkan banyak warga Sumur mengungsi ke wilayahnya. Dia berharap pemerintah setempat segera mengatasi dampak gempa ini.
"Banyak yang ngungsi, ini di jalan juga rame," paparnya.
Pasien Tangan Terinfus Selamatkan Istri

Gempa yang berpusat dekat Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang turut dirasakan hingga Kabupaten Lebak, Banten.
Pasien dan pengunjung RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, berhamburan meninggalkan gedung rumah sakit sesaat gempa mengguncang wilayah Banten, Jumat sore.
Mereka berkumpul di halaman dan pintu masuk rumah sakit.
Petugas rumah sakit pun mengimbau para pengunjung dan pasien untuk tetap tenang.
"Kebetulan lagi sakit, saya berdua langsung keluar. Saya juga bawa infus dan menggendong istri keluar," kata Irmansyah saat berada di RSUD Adjidarmo, Jumat.
Baca juga: Gempa Terasa Hingga Pemukiman Padat Penduduk di Jaksel, Tuti Panik saat Sedang Salat
Menurut dia, saat gempa, pasien dan pengunjung rumah sakit panik.
Bangunan rumah sakit juga bergetar.
"Saat kejadian kaca dan lemari pada goyang, sampai tempat tidur juga pada goyang," ucapnya.