Orangtua di Jateng Simpan Jasad Anak Dalam Rumah Selama 2,5 Bulan, Diduga Ikut Aliran Tertentu
Orangtua di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah didapati menyimpan jenazah anaknya, SAR (14) di rumah selama berbulan-bulan
Trauma healing sudah diberikan Bid Dokes Polda Jateng dengan mendatangi ke Desa Plakaran, Kecamatan Moga, pada Rabu (12/1/2022).
Diketahui, peristiwa disimpannya jenazah SAR selama berbulan-bulan di rumah sempat membuat geger warga sekitar.
Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo mengatakan, upaya trauma healing ini dilakukan untuk memberikan perhatian kepada keluarga SAR.
Baca juga: Mayat Gadis Disimpan di Rumah Berbulan-bulan, Alasan Pihak Keluarga Terungkap: Tak Ada Bau Menyengat
Hal ini dilakukan dalam membantu proses penyembuhan trauma akibat kehilangan orang yang dicintai.
"Harapannya, trauma healing ini dapat membantu keluarga SAR untuk kembali hidup normal setelah kejadian yang membuatnya trauma," kata Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo saat rilis yang diterima Tribunjateng.com.
Kapolres Pemalang mengungkapkan, trauma healing dilakukan oleh tim dari Bid Dokes Polda Jateng bersama Dokes Polres Pemalang, dan Puskesmas Banyumudal, Moga.

"Tim Bid Dokes Polda Jateng dipimpin oleh Dr. Endang, mereka didampingi oleh Forkopimcam Moga dan pemerintah desa setempat," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, digegerkan dengan sesosok mayat gadis SAR (14) disimpan keluarganya di dalam rumah selama lebih dua bulan tidak berbau.
Kedua orangtua gadis itu menyakini, anaknya masih hidup sehingga tidak mau dimakamkan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto.
Baca juga: Sudah 14 Jam, Truk Pasir yang Terperosok ke Lubang Galian di Kebayoran Lama Belum Bisa Dievakuasi
"Kami sudah menerima laporan itu dari masyarakat sejak Minggu (9/1/2022). Dari laporan masyarakat, bahwa ada satu keluarga menyimpan mayat anaknya di dalam rumah," kata Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto, Rabu (12/1/2022).
Karena, tidak ada warga yang berani masuk ke rumah tersebut, warga melaporkan kejadian itu ke Muspika Kecamatan Moga.
"Karena lokasinya berada di pegunungan jauh dari perkotaan, kami bersama Muspika Kecamatan Moga langsung menuju ke lokasi."
"Di lokasi kami bersama ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat mengecek jasad yang disimpan di dalam rumah," imbuhnya.
Baca juga: Seragam Seperti Polisi, Tawa Satpam Bank Tak Panik Lagi Saat Temui Razia Lalu Lintas di Jalanan
Setelah itu, pihaknya memberikan pemahaman kepada keluarga SAR.