Antisipasi Virus Corona di DKI
2 Warga Tanjung Duren Utara Terkonfirmasi Positif Omicron, Satu Orang Isoman di Rumah
Kasus Omicron di wilayah Jakarta Barat bertambah. Dua orang warga Tanjung Duren Utara terkonfirmasi positif omicron.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Kasus Omicron di wilayah Jakarta Barat bertambah.
Dua orang warga Tanjung Duren Utara terkonfirmasi positif omicron.
Hal itu diungkapkan oleh Lurah Tanjung Duren Utara, Iskandar saat dihubungi TribunJakarta.com pada Kamis (20/1/2022).
"Ada dua orang dewasa ya (kasus omicron)," katanya.
Iskandar melanjutkan kedua orang tersebut telah terkonfirmasi positif Omicron sejak 15 Januari 2022 silam.
"Yang satu dibawa ke Wisma Atlet, satu lagi isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Baca juga: Kasus Omicron Masuk Wilayah Kebon Jeruk, 6 Warga Terpapar
Ia menyebut gejala yang dialami kedua orang itu tidak berat.
Diberitakan sebelumnya, salah satu warga Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, dikabarkan suspek Omicron.
Baca juga: Waspada, 5 Wilayah di Jakarta Masuk Zona Merah Penyebaran Omicron, Ini Daftarnya
Setelah dilakukan tracing, ditemukan puluhan kasus Covid-19 di RW 002 Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.
Warga yang dikabarkan suspek itu kemudian terkonfirmasi positif Omicron.
Hasil ini menjadi kasus Omicron pertama yang terjadi di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat.
Hal itu diungkapkan oleh Lurah Krukut, Ilham Nurkarim saat dikonfirmasi pada Rabu (12/1/2022).
"Iya itu sudah konfirm (Omicron) kasus pertama di Krukut ya," katanya.
6 Warga Kebon Jeruk Terpapar Omicron
Kasus Covid-19 varian Omicron terus menyebar di Jakarta. Terkini, ditemukan enam warga positif Covid-19 varian B.1.1.529 itu di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Yefy Eskar mengatakan enam kasus tersebut berada di beberapa kelurahan di wilayahnya.
"Ada di Duri Kepa satu (orang), di Sukabumi Utara ada satu dan Kedoya Selatan ada empat," kata Yefy saat dikonfirmasi pada Kamis (20/1/2022).
Yefy mengatakan keenam orang berusia dewasa itu positif Covid-19 pada awal Januari. Namun, pihaknya baru mengetahui mereka terkonfirmasi Omicron pada pekan lalu.
"Sudah ketahuan tuh awal Januari kemarin. Pas ketahuan (hasil) PCR, Omicronnya itu baru minggu lalu," lanjutnya.
Yefy menambahkan, keenam warga yang tertular virus Corona varian dengan tingkat penyebaran sangat tinggi itu telah dibawa ke Wisma Atlet, Jakarta Pusat untuk menjalani isolasi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melansir lima wilayah di DKI Jakarta masuk kategori zona merah penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron.
Kelima wilayah itu adalah Kecamatan Cilandak, Kalideres, Kebon Jeruk, Kebayoran Baru, dan Senen.
Informasi ini diperoleh berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI pada Minggu (15/1/2022) kemarin.
Adapun kriteria zona merah ini ialah wilayah dengan penyebaran varian Omicron lebih dari 8 kasus.
Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta per Rabu (19/1/2022) kemarin, penyebaran varian Omicron di ibu kota nyaris mencapai 1.000 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia mengatakan, mayoritas kasus merupakan para pelaku perjalanan luar negeri.
"Dari 988 orang yang terinfeksi Omicron, sebanyak 663 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri dan 325 lainnya adalah transmisi lokal," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/1/2022).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menambahkan, kasus aktif Covid-19 di ibu kota mencapai 4.924.
Adapun total kasus Covid-19 di ibu kota sejak awal pandemi mencapai 873.104 kasus.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 854.589 dengan tingkat kesembuhan 97,9 persen," ujarnya.
Kemudian, ada 13.591 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 4 persen.
"Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," kata Dwi.