Kilah Wagub Ariza Banjir Jakarta 6 Jam Tidak Surut Karena Dataran Rendah: Itu Memang Pengecualian

Gubernur Anies Baswedan menjadi salah satu yang paling sering bicara soal banjir Jakarta surut dalam enam jam.

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Banjir tak surut dalam enam jam, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza ungkap sejumlah alasan.

Banjir di DKI Jakarta sempat digadang-gadang pihak Pemprov DKI Jakarta bakal surut dalam waktu enam jam.

Gubernur Anies Baswedan menjadi salah satu yang paling sering bicara soal banjir Jakarta surut dalam enam jam.

Namun, kenyataannya puluhan RT di Jakarta Barat justru terendam banjir hingga seharian sampai Rabu (19/1/2022) pukul 18.00 WIB.

Lantas apa alasan yang diungkap pihak Pemprov DKI?.

Ariza mengatakan dataran rendah menjadi alasan utama banjir ini tak surut dalam waktu enam jam.

"Ya mungkin ada beberapa titik yang memang datarannya sangat rendah. Ada yang jauh di bawah permukaan laut, ada beberapa titik yang seperti itu. Itu memang pengecualian yang seperti itu," jelasnya di Balai Kota, Rabu (19/1/2022) malam.

Meski demikian, Politisi Gerindra ini mengklaim secara umum banjir dapat diatasi dalam kurun waktu enam jam.

Baca juga: ASN di Depok Terciduk Suami Bercinta di Kios Milik Selingkuhan, Ternyata Bukan yang Pertama Kali

"Tapi secara umum, dapat dipastikan genangan tidak lebih dari 6 jam. Tapi sekarang sudah berkurang dan dipastikan akan surut. Jadi tidak usah khawatir. InsyaAllah genangan yang ada di Jakarta kita upayakan surut dalam waktu 6 jam," ucapnya.

Kendati bicara tentang banjir surut dalam enam jam, Ariza mengakui masih ada warganya yang mengungsi.

Selanjutnya, ia pun meminta masyarakat terutama warga Jakarta untuk berhati-hati lantaran ada peningkatan curah hujan dalam kurun waktu beberapa hari belakangan.

"Ada beberapa memang pengungsi tapi kan kita sudah siapkan tempat pengungsiannya, sarana prasarana, logistiknya. Nanti segera akan kembali ke rumah masing-masing. Memang ini ada peningkatan intensitas hujan di Januari ke Februari ini dibandingkan Desember. untuk itu kami minta masyarakat lebih hati-hati," pungkasnya.

Puluhan RT terendam banjir

Sebanyak 77 RT di wilayah Ibu Kota masih terendam banjir pada Rabu (19/1/2022) malam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPBD DKI) melaporkan hingga pukul 18.00 WIB, puluhan RT masih terendam banjir dengan ketinggian bervariatif.

"Seluruh wilayah yang tergenang masih berada di Jakarta Barat. Sementara di Jakarta Utara sudah surut seluruhnya," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI, Insaf dalam keterangan tertulisnya.

Suasana banjir yang merendam 11 RT di RW 002 Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (19/1/2022).
Suasana banjir yang merendam 11 RT di RW 002 Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (19/1/2022). (TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)

Hingga malam ini, Kelurahan Tegal Alur masih menjadi lokasi terparah. Ketinggian banjir dilaporkan mencapai 40-85 cm.

Imbasnya, sebanyak 234 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 965 jiwa masih mengungsi di lokasi yang telah disiapkan.

"Untuk warga Kelurahan Tegal Alur ada 11 tempat pengungsian yang disediakan, yakni di Rusunawa Binaan Tegal Alur, Musala Al-Hidayah, belakang Bubur Olo-Olo, RPTRA Alur Anggrek, Masjid Darurohman, Majlis Ta'lim Al-Hikmah, RPTRA Kemuning, Majlis Ta'lim Durrotul Abiddin, Musala Al-ikhlas, Masjid Nurul Hidayat dan Majelis Nurul Husna," lanjutnya.

Kemudian disusul dengan Kelurahan Kamal dengan ketinggian banjir 40-50 cm. Adapun total pengungsi mencapai 65 jiwa.

"Di Kelurahan Kamal terdapat satu lokasi pengungsian di Majelis Talim Nurul Hidayah," ungkapnya.

Selanjutnya, Kelurahan Cengkareng Barat dengan ketinggian 40-70 cm dengan total pengungsi 130 jiwa.

"Di Kelurahan Cengkareng Barat ada 3 tempat pengungsian yakni di Musala Al Hidayah RT 07 RW 10, Masjid An Nur dan RedDoorz," jelasnya.

Adapun penyebab banjir ini dilaporkan lantaran sejumlah faktor, diantaranya curah hujan yang tinggi, banjir ROB dan luapan Kali Semongol.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved