Anies Jadi Capres Idola Saat Blusukan di Makassar, Pengamat Anggp Wajar: JK Mentor Politiknya
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin gencar diberitakan bakal maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin gencar diberitakan bakal maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih belakangan ini Anies kerap melakukan berbagai manuver politik.
Terbaru, Anies datang ke Makassar untuk menghadiri dialog kebangsaan yang digagas Sekretaris NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif.
Pertemuan Anies dengan warga Makassar itu berlangsung di Phinisi Ballroom Hotel Claro Jalan AP Pettarani Kota Makassar pada Sabtu (22/1/2022) siang.
Pagi harinya di Sadeq Ballroom Hotel Claro Jalan AP Pettarani, Anies datang memenuhi undangan pernikahan putra dari elit Golkar, Nurdin Halid.
Anies bahkan didaulat sebagai saksi nikah dari mempelai pria, Andi Muhammad Nur Al Bisry.
Baca juga: Anies Undang Nidji, Giring Pilih Nyanyi Bareng Warga di Luar JIS: Mereka Terpinggirkan Ambisi Firaun
Baca juga: Teriakan Anies Presidenku Bergema di Makassar, Politikus NasDem: Sudah Saatnya Pentas di Kolam Besar
Tak sampai di situ, sore harinya Anies juga berkunjung ke Gedung AAS Building, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar untuk bertemu Andi Amran Sulaiman.
Keduanya pernah menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Kerja era Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Anies menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016.
Sementara Amran dipercaya sebagai Menteri Pertanian dari tahun 2014-2019.
Keduanya pun sempat aktif menjadi relawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, berbagai manuver politik yang dilakukan Anies ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Jusuf Kalla (JK).
"Bisa dibilang JK ini mentor politiknya Anies," ucapnya saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (23/1/2022).
Hal ini bukan tanpa alasan, JK selama ini memang dikenal dekat dengan Anies.
Kedekatan keduanya sudah terlihat sejak Pilkada DKI pada 2017 lalu saat Anies berhasil melengserkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok yang saat itu berstatus petahana.
"Sulit membantah kedekatan Anies-JK, bahkan hubungan mesra keduanya dimulai sejak Pilkada Jakarta," ujarnya.
"JK disebut salah satu pihak yang bisa menduetkan Anies-Sandi," tambahnya menjelaskan.
Kehadiran Anies di Makassar pada Sabtu (22/1/2022) kemarin pun tidak bisa dilepaskan dari sosok Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 ini.

Pasalnya, JK punya basis pendukung kuat di kota Makassar. Di satu sisi, Anies juga butuh suara di luar Pulau Jawa demi memuluskan langkahnya maju Pilpres 2024 mendatang.
"Tentu ini bagian upaya Anies melebarkan jangkar-jangkarnya," kata Adi.
Ia menyebut, mayoritas pendukung Anies selama ini memang berbasis di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta.
Untuk itu, mantan rektor Universitas Paramadina ini harus menarik simpati masyarakat daerah untuk bisa mewujudkan angannya maju Pilpres 2024 mendatang.
Kota Makassar pun dipilih sebagai destinasi pertama Anies melebarkan sayapnya ke luar Pulau Jawa.
Kedatangan Anies ini pun disambut gegap gempita oleh para pendukungnya.
Mereka pun berteriak memberikan dukungan ke Anies Baswedan untuk maju sebagai Capres 2024 nanti.
"Hidup Anies, Anies Presidenku," teriak relawan disambut riuh.
Di depan warga Makassar yang hadir dalam acara dialog kebangsaan, Anies sempat menyentil slogan kerja, 'kerja, kerja' yang kerap digelorakan Presiden Joko Widodo.
Awalnya, Anies Baswedan menceritakan keberhasilannya selama empat tahun terakhir memimpin Jakarta.
Lebih kurang 45 menit Anies bicara soal pembangunan di ibu kota, mulai dari penataan lalu lintas atau kepadatan kendaraan dengan menghadirkan transportasi umum.
Kemudian, Anies juga menceritakan pembangunan trotoar dan jembatan penyeberangan sepeda yang diklaim pertama di Indonesia.
Ia pun turut membangga-banggakan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang saat ini masih sementara berjalan.
Menurutnya, capaian-capaian itu tidak lepas dari visi-misi yang ia canangkan saat mencalonkan diri menjadi gubernur.
Juga merupakan sebuah gagasan yang terintegrasi secara apik dengan etos kerja dan narasi yang terbangun.
"Jl Jenderal Sudirman itu, adalah tempat mereka yang profesional kalangan atas, warga yang biasa-biasa saja tidak pergi ke jalan Jenderal Sudirman," ucap Anies mencontohkan salah satu jalan protokol Jakarta yang kini dibangun trotoar layang.
Dengan kehadiran trotoar layang itu, lanjut dia maka semua kalangan dapat mengakses kawasan pusat perkantoran mahal tersebut.
"Yang kita lakukan adalah demokratisasi Jl Jenderal Sudirman, dibuka jalan dibuatkan trotoar dan tempat seperti ini," ucapnya menunjukkan video trotoar jalan yang gemerlap dengan lampu hias.
Dari paparan pembangunan yang ia tampilkan dengan cuplikan video, Anis pun 'memuji' apa yang ia telah kerjakan selama memimpin Jakarta.
"Sebagai penutup, apa yang kita kerjakan di Jakarta itu ada tiga level. Setiap karya dibelakangnya ada narasi, sebelum narasi ada gagasan, tidak ada karya tanpa gagasan, tidak ada kebijakan tanpa gagasan," ungkapnya.
Dan kembali dipertegas jelang penutupan pidatonya.
"Jadi lagi-lagi, karya itu paling ujung. Gagasan, narasi baru karya, jangan kerja, kerja, kerja, tanpa gagasan," tuturnya disambut riuh tepukan hadirin.
Dalam forum itu, Sejumlah tokoh Sulsel menyambut kedatangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Diantara tokoh yang menyambut kedatangan orang nomor satu DKI itu, Mantan Ketua DPRD Sulsel dua priode, Mohammad Roem yang juga sebagai Presidium KAHMI.
Sederet politisi Nasdem Sulsel, seperti Wakil Ketua DRDD Sulsel Syaharuddin Alrif, mantan anggota DPRD Sulsel Arum Spink, Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo dan Andi Rahmatika Dewi.
Juga beberapa kalangan pengusaha seperti Ketua HIPMI Sulsel Andi Rahmat Manggabarani juga terlihat hadir.