Formula E
130 Hari Menuju Formula E, Jakpro Bilang Sponsor Buat Pembangunan Sirkuit Belum Dibuka
BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengakui dana untuk pembangunan sirkuit Formula E dari sponsor belum dibuka.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengakui dana untuk pembangunan sirkuit Formula E dari sponsor belum dibuka.
Hal ini diungkap oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E, Gunung Kartiko.
"Ya jadi total yang dibutuhkan dengan yang kemarin sampai dengan sekarang itu sekitar Rp 150 miliar (dana pembangunan trek secara total). Sebagian itu sudah dibeli sejak tahun 2019, sekitar Rp 70 miliar. Nah ini akan kita tutup rencananya ini dari sponsorship dan partnership," jelasnya di ruang rapat Komisi B DPRD DKI, Senin (24/1/2022).
Pernyataan itu pun terus dicecar oleh Komisi B DPRD. Di mana anggota Komisi B DPRD Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menanyakan kelanjutan sponsorship yang disebutkan.
Pasalnya, dana untuk Formula E memang digadang-gadang dari sponsor dan tak memakai APBD DKI 2022.
Baca juga: Demi Perda Gelar Formula E Tapi Tak Jalankan Normalisasi, Ketua DPRD: Anies Takut Dicap Tukang Gusur
Baca juga: Anies Klaim Gelar Formula E untuk Jalankan Perda, Ketua DPRD DKI: Itu Buat Bayar Utang
"Itu pertanyaan saya td siapa sponsorship dan partnership nya? Apa konsesi yang kalian kasih buat mereka? Karena gaada sinterklas di dunia ini," tanya Gilbert.
Sayangnya, Gunung justru mengaku bahwa dana sponsor belum masuk padahal 130 hari lagi ajang balap Formula E bakal digelar.
Hal ini lantaran belum ada hitam diatas putih mengenai perjanjian dengan pihak sponsor.
Simpelnya, kata Gunung, sponsorship belum dibuka secara resmi.
"Jadi sponsorship belum secara resmi kita open, tapi secara verbal secara pendekatan networking yang berminat walaupun belum bisa kita declare (umumkan) disini, karena belum hitam di atas putih," ungkapnya.
Bantah Tudingan Ngotot Gelar Formula E, Anies: Saya Hanya Jalankan Perda

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah tudingan yang menyebut dirinya terlalu ngotot menggelar Formula E.
Menurutnya, dirinya hanya menjalankan apa yang diamanahkan dalam Peraturan Daerah (Perda).
"Formula E itu ditetapkan anggarannya lewat Perda APBD, di situ sudah ditetapkan sebagai program, karena itu harus dilaksanakan," ucapnya di kanal Youtube Total Politik yang dikutip TribunJakarta.com, Jumat (21/1/2022).
Sebagai kepala daerah, Anies pun merasa punya kewajiban untuk menjalankan program-program yang tertuang dalam Perda tersebut.
"Tugas gubernur melaksanakan semua ketentuan perundangan, termasuk Perda dan Perda itu ada tentang Formula E. Kemudian itu saya jalankan," ujarnya.
Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku heran ketika ada banyak pihak yang menganggapnya terlalu ngotot menggelar Formula E.
"Ketika dipertanyakan 'kenapa ini dipaksakan', bukan dipaksakan, ini adalah aturan daerah dan sudah ditetapkan," ujarnya.
Sebagai informasi, Fraksi PSI DPRD DKI menjadi pihak yang paling menolak keras pelaksanaan Formula E yang akan diselenggarakan Juni 2022 mendatang.
Selain dinilai tak transparan, Anies juga dinilai terlalu memaksakan diri lantaran minim persiapan.
Hal ini diungkapkan politisi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo usai melakukan sidak di lokasi trek Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Gambaran sirkuit Formula E di Taman Impian Jaya Ancol berbentuk Kuda Lumping. (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)
"Jadi saya rasa hal ini wajar dan lumrah saja, karena isu Formula E ini sangat berdampak besar karena menggunakan uang rakyat yang sampai saat ini belum jelas pertanggungjawabannya seperti apa," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).
Dari hasil sidak itu, Ara, sapaan akrab Anggara curiga, Formula E Operations (FEO) belum melihat secara langsung lokasi lintasan balap.
Sebab, Giring cs hanya menemukan gerombolan kambing yang berkeliaran di sekitar kawasan tersebut.
Belum lagi kondisi tanah di lokasi itu yang tidak stabil lantaran menjadi area pembuangan lumpur.
Hal ini pun sempat menyebabkan kaki Giring terjeblos masuk ke dalam tanah tersebut.
"Saya tidak yakin FEO sudah turun ke lokasi untuk memberikan kepastian bahwa tempat itu bisa dilangsungkan pembangunan sirkuit di sana," ujarnya.
Untuk itu, ia tak yakin trek Formula E bisa selesai sebelum digelar pada Juni 2022.
"Dari kasat mata kan masih sangat mentah ya, karena tanahnya butuh penguatan kan. Penguatan tanah itu kan butuh waktu," kata Ara.