Antisipasi Virus Corona di DKI
Kegiatan G20 Dipindah ke Jakarta, Wagub Ariza: Kita Dapat Atasi, Omicron Tidak Akan Mengganggu
Pemprov DKI mengklaim kasus Omicron tidak akan mengganggu kegiatan G20 yang akan dilaksanakan di Jakarta.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI mengklaim kasus Omicron tidak akan mengganggu kegiatan G20 yang akan dilaksanakan di Jakarta.
Diketahui, kegiatan G20 diputuskan dipindah dari Bali ke Jakarta.
Adapun kegiatan yang diputuskan untuk dipindahkan dari Bali ke Jakarta hanya dua pertemuan, yaitu 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor) yang dijadwalkan pada tanggal 15-18 Februari 2022.
Meski kasus omicron di Jakarta sudah tembus seribu kasus, nyatanya hal ini diklaim Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak akan mengganggu jalannya dua pertemuan tersebut.
"Begitu juga dengan saat ini ada varian Omicron bahkan menurut beberapa pakar disampaikan juga Pak Menteri, Pak Luhut puncaknya ada Februari. Tapi InsyaAllah kita dapat mengatasi dan mengendalikan, sekalipun ada Omicron tidak akan mengganggu G20," kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (24/1/2022) malam.
Baca juga: Tak Jalankan Normalisasi Sungai, Anies Pilih Buat Waduk untuk Cegah Banjir Jakarta
Sementara untuk permasalahan lainnya, seperti banjir turut diakui dapat ditangani.
Sehingga bila pertemuan tersebut diselenggarakan, maka permasalahan di Jakarta diklaim Politisi Gerindra ini dapat teratasi.
"Kalau terkait banjir memang ada peningkatan di Januari Februari, tapi Insya Allah banjir dapat kita tangani, kita kendalikan, tidak akan menganggu kegiatan G20 yang direncanakan dipindah dari Bali ke Jakarta," tandasnya.
Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membatalkan salah satu acara rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan (finance track) di Bali. Hal ini dipengaruhi oleh varian Omicron yang berkembang pesat di Tanah Air.
Pembatalan tersebut tercantum dalam Surat Nomor S-3/G20.33/2022 yang bersifat sangat segera.
Acara yang dibatalkan adalah penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG yang rencananya diadakan 15-18 Februari 2022 di Nusa Dua, Bali.
Baca juga: Kolaborasi Menuju G20 Business Summit, KADIN dan B20 Committee Members Kunjungi Kompas Gramedia
Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik, Rudy Rahmaddi itu menyatakan, acara tersebut bakal dipindahkan ke Jakarta.
"Maka dengan ini diberitahukan bahwa penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG dipindahkan dari Bali ke Jakarta. Berkenaan dengan hal-hal di atas, maka seluruh agenda kegiatan 2nd FCBD dan 1st FMCBG di Bali dan seluruh rangkaian persiapannya, dibatalkan," tulis surat tersebut dikutip Kompas.com, Kamis (20/1/2022).
Keputusan tersebut memperhatikan perkembangan Covid-19 di tingkat global dan nasional, terutama dari varian Omicron yang tingkat penyebarannya sangat tinggi.
Penyelenggara juga mempertimbangkan hasil survei kehadiran (in person) pada delegasi G20.
Baca juga: Tak Jalankan Normalisasi Sungai, Anies Pilih Buat Waduk untuk Cegah Banjir Jakarta
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pemangku kepentingan terkait di Bali yang telah bekerjasama dengan sangat baik dan mendukung kesiapan rencana penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG di Bali," tulis surat itu.
Dihubungi terpisah, Rudy mengungkapkan, surat tersebut merupakan komunikasi panitia dengan para pemangku kepentingan di Bali sebagai bagian dari koordinasi rutin dalam rangka penyiapan pertemuan G20.
Kegiatan yang diputuskan untuk dipindahkan dari Bali ke Jakarta hanya dua pertemuan, yaitu 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor) yang dijadwalkan pada tanggal 15-18 Februari 2022.
"Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi seiring dengan meningkatnya paparan Omicron," ucap Rudy.
Lebih lanjut dia menegaskan, pemindahan dari Bali ke Jakarta ini hanya bertukar waktu dengan rencana pelaksanaan 2nd FMCBG di bulan Juli 2022 yang rencana semula di Jakarta, akan dialihkan ke Bali.
Bali sebagaimana diputuskan Bapak Presiden, tetap menjadi venue utama penyelenggaraan serangkaian pertemuan G20 yang sudah dimulai pada bulan Desember 2021 yang lalu.
"Kami dari penyelenggara G20 jalur Finance terus berupaya yang terbaik untuk menyelenggarakan pertemuan G20 dengan senantiasa memantau secara ketat perkembangan situasi pandemi yang sangat dinamis," tandas Rudy. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/riza-psar.jpg)