Kasus Pinjol Ilegal
Cerita Emak-emak Punya Tugas Sehari Tagih 100 Nasabah Pinjol Ilegal di PIK: Kita Enggak Merugikan
Emak-emak dua anak berinsial S (35) menceritakan alasannya bergabung menjadi karyawan Pinjol Ilegal di kawasan PIK. Ini gaji dan tugasnya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Emak-emak dua anak berinsial S (35) menceritakan alasannya bergabung menjadi karyawan Pinjol Ilegal di kawasan Pantai Indah Kapuk.
S pun menceritakan tugasnya menagih nasabah hingga besaran gaji serta bonus yang didapatnya.
S merupakan satu diantara 99 pegawai Pinjol Ilegal yang diamankan polisi di kantornya di kawasan Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (26/1/2022) malam.
Warga Cengkareng Jakarta Barat itu beralasan tuntuan ekonomi yang membuatnya bergabung dengan pinjol ilegal tersebut.
S harus membiayai kehidupan dua buah hatinya sehingga ia tertarik bergabung dengan Pinjol Ilegal itu.
Baca juga: TERUNGKAP, Kantor Pinjol Ilegal di PIK Pekerjakan Banyak Anak di Bawah Umur
Baca juga: Pengakuan Ibu 2 Anak Pegawai Pinjol Ilegal di PIK: Ungkap Alasan Gabung, Besaran Gaji hingga Bonus
Sebelumnya, S hanya sebagai ibu rumah tangga hingga akhirnya ia bekerja di perusahaan tersebut pada bulan lalu.
"Pertama butuh saya. Karena kan intinya kita mau kerja. Kita di sini engga merugikan, saya hanya remind (mengingatkan) nasabah gimana mau bayarnya. Toh kalau nggak mau bayar akan di-follow up lagi sama tim yang lain," tutur S di lokasi.
S mengaku mendapatkan lowongan pekerjaan di kantor Pinjol Ilegal ini dari seorang temannya.

Sama pula dengan kebanyakan pegawai lainnya di perusahaan ini.
Kata S, iklan lowongan yang didapat pun memang langsung mengarah ke pekerjaan penagih hutang tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Kalau rekrut temen ke temen. Kita buka loker nih. Lalu diinformasi sama admin kita, nanti di-share di WA pribadi atau grup WA masing masing. Ada loker nih di fintech, bagian penagihan gitu," jelas S.
Bahkan proses mendapatkan pekerjaan sebagai penagih utang ini terbilang mudah.
Ketika dipanggil untuk interview, hari itu juga S langsung disuruh mengikuti pelatihan sebagai tim reminder, atau pegawai yang bertugas mengingatkan peminjam sebelum utang jatuh tempo.

S sendiri setiap harinya ditugaskan menagih utang ke hampir 100 lebih peminjam yang berasal dari Jakarta dan luar daerah.