Kasus Pinjol Ilegal
Pengakuan Ibu 2 Anak Pegawai Pinjol Ilegal di PIK: Ungkap Alasan Gabung, Besaran Gaji hingga Bonus
Ketika dipanggil untuk interview, hari itu juga ia langsung diterima sebagai pegawai dan disuruh mengikuti pelatihan sebagai tim reminder
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Ibu dua anak berinisial S (35) menjadi salah satu dari 99 pegawai yang diamankan polisi dari penggerebekan kantor pinjol ilegal di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (26/1/2022) malam.
Warga Cengkareng, Jakarta Barat itu menceritakan latar belakang dirinya bergabung dengan kantor ponjol ilegal itu hingga besaran gaji dan bonus yang diterimanya.
S mengaku baru sekitar satu bulan terakhir bekerja di kantor pinjol ilegal tersebut.
Sebelumnya, ia hanya seorang ibu rumah tangga.
Baca juga: Digerebek Polisi, Kantor Pinjol Ilegal di PIK Kelola 14 Aplikasi dan 98 Debt Collector Pengancam
Baca juga: Detik-Detik Polisi Gerebek Kantor Pinjol di PIK, Pegawai Tertunduk depan PC Berisi Pesan Penagihan
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk menghidupi kedua anaknya, menuntutnya harus putar otak mencari pekerjaan hingga akhirnya ia melamar di kantor pinjol tersebut.
"Pertama butuh saya. Karena kan intinya kita mau kerja. Kita di sini enggak merugikan, saya hanya remind (mengingatkan) nasabah gimana mau bayarnya. Toh kalau nggak mau bayar akan di-follow up lagi sama tim yang lain," ungkap S di lokasi.
S mengaku mendapatkan informasi lowongan pekerjaan kantor pinjol ilegal itu dari seorang teman.
Baca juga: Dua Rentenir yang Sekap Ibu di Ciledug Gegara Utang Rp 1 Juta Ditetapkan Tersangka
Baca juga: Frustrasi Terlilit Utang Pinjol Rp 90 Juta, Hendrik Nyaris Terjun Bebas dari Lantai 3 Ruko
Hal itu hampir sama dengan kebanyakan pegawai lainnya di kantor pinjol tersebut.
Kata S, iklan lowongan yang didapat pun memang langsung mengarah ke pekerjaan penagih hutang tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Kalau rekrut teman ke teman. Kita buka loker nih. Lalu diinformasikan sama admin kami, nanti di-share di WA (Whatsapp) pribadi atau grup WA masing masing. Ada loker nih di fintech, bagian penagihan gitu," jelas S.
S mengakui proses mendapatkan pekerjaan sebagai penagih utang ini terbilang mudah.
Ketika dipanggil untuk interview, hari itu juga ia langsung diterima sebagai pegawai dan disuruh mengikuti pelatihan sebagai tim reminder atau pegawai yang bertugas mengingatkan peminjam sebelum utang jatuh tempo.
Baca juga: Sedang Amati Pelaku Narkoba, Polisi di Tangerang Malah Duel Maut Sama Pencuri Motor Sampai Tewas
S sendiri setiap harinya ditugaskan menagih utang ke hampir 100 lebih peminjam yang berasal dari Jakarta dan luar daerah.
Dirinya tidak menampik bahwa memang gaji yang didapat ketika bekerja di kantor pinjol ilegal ini lebih dari cukup.