Formula E
Ketua DPRD Pesimis Waktu Mepet Pembuatan Trek Formula E, Wagub Ariza: Kita Bangun Jalan Bukan Gedung
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menepis rasa pesimis waktu mepet pembangunan sirkuit Formula E.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menepis rasa pesimis waktu mepet pembangunan sirkuit Formula E.
Politisi Gerindra ini pun tetap optimis trek Formula E bisa selesai sesuai target pada April 2022 mendatang.
"Soal waktu yang mepet Insya Allah kalau mau membangun jalan itu, mohon maaf bukan bermaksud untuk menggampangkan, tapi itu bisa cepat dikerjakan," ucapnya, Jumat (28/1/2022).
"Beda kalau kita bangun gedung, ini kita mau membangun jalan," sambungnya menjelaskan.
Orang nomor dua di DKI ini pun menjelaskan soal polemik gagal tender trek Formula E yang belakangan menjadi sorotan.
Baca juga: Langgar Imbauan Jokowi hingga Nekat ke Arab Saudi Demi Formula E, Jakpro Bakal Dipanggil Komisi B
Menurutnya, tender ulang dilakukan bukan karena adanya kegagalan, namun karena adanya sedikit kesalahan teknis.
"Bukan gagal tender, itu ada yang perlu diperbaiki, direvisi, karena kami ingin semuanya, prosesnya berlangsung baik, transparan, terbuka secara teknis, karena ini kegiatan internasional jadi banyak syarat yang harus dipenuhi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi pesimis lintasan balap Formula E bakal selesai tepat waktu.

Pembangunan trek Formula E yang ditargetkan akan selesai dalam waktu 3 bulan pun dianggapnya tak rasional.
"Buat trek balap bukan kayak buat lintasan tamiya. Rasionalnya 2 tahun bos," ucapnya saat ditemui di kantornya di gedung DPRD DKI, Rabu (26/1/2022).
Anggota Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, Pemprov DKI tak bisa sembarangan membuat lintasan balap.
Pasalnya, kendaraan yang akan melintas di atasnya melaju dengan kecepatan sangat tinggi.
"Kencangnya mobil Formula E itu hampir sama dengan F1. Bedanya satunya pakai mesin dan satu lagi pakai listrik," ujarnya.
Baca juga: Jakpro Studi Banding Formula E ke Arab Saat Omicron Merebak, PDIP: Sense of Crisis Tidak Ditunjukkan
Untuk itu diperlukan aspal dengan kualitas terbaik dengan konstruksi lintasan yang juga harus stabil.