Direktur Keuangan Jakpro Mundur
PSI Kepo Direktur Keuangan Jakpro Mundur di Tengah Polemik Formula E: Pengaruh ke Semua Kan
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mengaku penasaran alias kepo terkait mundurnya Yuliantina Wangsawiguna.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mengaku penasaran alias kepo terkait mundurnya Yuliantina Wangsawiguna sebagai Direktur Keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Bak mencium maksud lain, Politisi PSI ini terang-terangan mengaku curiga terkait mundurnya Yuliantina ditengah sorotan publik terkait Formula E.
"Terlepas alasannya ya, kalau memang sakit semoga segera membaik. Tapi terlepas ini sakit atau tidak kan ada tanggung jawab yang harus dilakukan ya. Jadi mungkin secara fisik orang ini sakit tapi secara tanggung jawab juga harus diganti kan. Ini kan ada yang benar-benar dikerjain," katanya saat dihubungi, Senin (31/1/2022).
"Kalau orang satu persatu mundur kan jadi kepo, curiga aja," lanjutnya.
Menurutnya, jelang perhelatan besar biasanya seseorang bakal semangat.
Apalagi, saat ini sudah tinggal 123 hari menuju penyelenggaraan Formula E yang dijadwalkan pada 4 Juni 2022 mendatang.
"Biasanya kalau mau ada pesta besar kan semangat ya, selain stress nya tinggi tapi ya ini tuh tidak bisa sekedar saja memang harus diyakini bahwa ada hajatan besar yang mau dibuat itu jadi," ungkapnya.
Baca juga: Bus Hantam Flyover, Kesaksian Kernet: Melaju Kencang di Kegelapan, Terperanjat Suara Benturan Keras
Lelah dan letih jelang perhelatan bukanlah alasan seseorang untuk mundur.
Eneng mengatakan hal tersebut merupakan risiko yang memang harus diterima dan akan terbayar bila penyelenggaraan tersebut berjalan baik.
Sehingga, mundurnya Yuliantina disebutnya bakal mempengaruhi segala sektor termasuk menyoal Formula E.
"Pengaruh ke semua ya, kan yang mundur pimpinan (bagian keuangan). Kalau tim dokumentasi mungkin bisa cari orang. Ini kalau misalnya ada hajatan besar, kalau capek bukan keluhan, karena ini risiko mau kerjakan itu," pungkasnya.
Baca juga: Kesalahan Tubagus Joddy Sangat Fatal, Terungkap Alasan Faisal Belum Sanggup Temui Sopir Vanessa
Desak Anies Pikir Ulang Gelar Formula E
Eneng makin tak yakin ajang balap Formula E dapat terselenggara dengan baik.
Hal ini buntut dari mundurnya Direktur Keuangan Jakpro ditengah memanasnya persoalan dana pembangunan trek Formula E.
"Aku nggak yakin ini akan terjadi dengan baik ya. Kalau terjadi aku nggak tau akan jadi seperti apa. Ini kan didanai anggaran publik yang harus dipertanggung jawabkan, kecuali ini dianggarkan pribadi yang buat happy-happy ya terserah," kata Eneng saat dihubungi, Senin (31/1/2022).
Politisi PSI ini mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengevaluasi kembali terkait penyelenggaraan Formula E.
Ia mengatakan perhelatan ini memerlukan persiapan yang matang dan bukan sekedar isapan jempol belaka.
Pasalnya, selama ini Eneng terus mendengar menyoal persiapan Formula E namun jajaran direksinya justru mundur.
"Jadi sebetulnya yang harus di konfirmasi oleh pihak Pak Gubernur selaku pimpinan paling atas, harus dipertimbangkan lagi apakah melanjutkan Formula E. Benar-benar sudah siap apa belum. Kita lihat hari ini aja penyelenggaraannya siap-siap tapi ternyata malah pada mundur," lanjutnya.
Baca juga: PSI Desak Anies Pikir Ulang Adakan Formula E: Apa Kita Harus Tunggu Seluruh Jajaran Jakpro Mundur?
Sebagai contoh, Eneng menyebutkan soal sponsor. Biaya pembangunan trek yang tak lagi didanai dari APBD membuat kehadiran sponsor menjadi faktor yang sangat penting.
Sayangnya, dibalik kata 'siap' terkait sponsor, Eneng justru mendapatkan kabar belum masuknya sponsor dan membuat Jakpro menalangi pembiayaan pembuatan trek.
Berangkat dari hal ini, Eneng mendesak Anies untuk berpikir ulang terkait penyelenggaraan Formula E.
"Kemarin katanya bilang kalau udah ada beberapa calon sponsor. Nah ketimbang berita sponsor yang keluar malah berita yang terjadi petinggi-petinggi Jakpro undur diri. Aku lihatnya sih terlalu banyak yang dikorbankan, apakah kita harus nunggu seluruh jajaran Jakpro ini mundur?," pungkasnya.
Sebagai informasi, Yuliantina Wangsawiguna tak lagi menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sejak pertengahan Januari 2022 lalu.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta ini mundur sebagai Direktur Keuangan PT Jakpro saat Formula E tengah menjadi sorotan publik.
Adapun permohonan pengunduran diri Yuliantina disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Januari 2022.
Melalui rilis resminya, PT Jakpro mengungkap alasan pengunduran diri Yuliantina Wangsawiguna yakni karena sakit dan tengah menjalani perawatan.
"RUPSLB Jakpro telah memutuskan untuk menyetujui pengunduran diri Direktur Keuangan Yuliantina Wangsawiguna guna menjalani perawatan kesehatan yang dijalankan sejak dua bulan lalu," demikian isi pernyataan resmi Jakpro dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (29/1/2022).
Adapun jabatan Direktur Keuangan PT Jakpro saat ini diisi oleh Leonardus W. Wasono Mihardjo.
Akrab disapa Soni, Direktur Keuangan PT Jakpro ini diketahui pernah menjabat sebagai Partner di Accenture, dan sebelumnya telah 25 tahun malang melintang di industri telekomunikasi, khususnya Telkom Group, dengan posisi terakhir sebagai CFO PT Telkomsel.
Soni juga merupakan lulusan S1 STT Telkom, S2 bidang Telekomunikasi dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), dan S3 bidang Bisnis dari Binus University.
Selain itu, kondisi keuangan PT Jakpro belakangan memang menjadi sorotan setelah terungkap BUMD DKI ini belum punya sponsor untuk menggelar Formula E yang akan dilangsungkan Juni 2022 mendatang.
Alhasil, Jakpro pun harus menggelontorkan dana perusahaan hingga Rp70 miliar untuk menalangi pembuatan trek Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Pusat.
Bahkan, anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak khawatir, Jakpro bisa kolaps gara-gara Formula E.
Dikutip dari Wartakotalive.com, Jakpro sudah memakai dana korporasi sebesar Rp 70 miliar untuk mencicil pengadaan material lintasan Formula E sejak tahun 2019 lalu.
Bahkan, Jakpro berencana kembali menggunakan dana korporasi sebesar Rp 50 miliar karena uang sponsor belum masuk.
Padahal, mereka harus menyiapkan sirkuit untuk turnamen Formula E akan digelar sekitar 130 hari lagi.
“Dana korporasi keluar Rp 70 miliar tentunya menimbulkan efek Jakpro akan kolaps. Kalau gagal dilaksanakan dan swasta tidak ada yang ikut, maka uang Jakpro akan hilang dan rencana revenue (pendapatan) Rp 2,1 triliun untuk tahun 2022 hanya sebatas di atas kertas saja,” kata anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak berdasarkan keterangannya, Kamis (27/1/2022).