Tepis Isu Ada Permainan dalam Rekrutmen PPSU, Lurah Pegangsaan Dua Tegaskan Sudah Sesuai Prosedur
Lurah Pegangsaan Dua, Jogi Silitonga, menepis isu terkait adanya permainan dalam proses rekrutmen petugas PPSU di wilayahnya yang sempat beredar.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Lurah Pegangsaan Dua, Jogi Silitonga, menepis isu terkait adanya permainan dalam proses rekrutmen petugas PPSU di wilayahnya yang sempat beredar beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan proses penerimaan petugas PPSU Kelurahan Pegangsaan Dua sudah sesuai dengan Pergub nomor 212 tahun 2016 tentang Penyedia Jasa Lainnya Perorangan.
"Kita pastikan kalau rekrutmen PPSU sudah sesuai prosedur, mengikuti Peraturan Gubernur tersebut," kata Jogi saat dikonfirmasi, Senin (31/1/2022).
Jogi mengatakan, isu miring terkait adanya penarikan biaya dalam proses rekrutmen yang sempat beredar beberapa waktu lalu adalah tidak benar.
Lurah sudah bertemu dengan warga di RW 04 Kelurahan Pegangsaan Dua yang sebelumnya menyoroti proses rekrutmen.
Hasil pertemuan, informasi soal adanya penarikan biaya ternyata tidak benar adanya setelah nihilnya bukti terkait hal tersebut.
Selain itu, sebanyak tujuh orang petugas PPSU yang juga baru diterima di Kelurahan Pegangsaan Dua seluruhnya sudah dikonfirmasi bahwa mereka tak mengeluarkan biaya sepeser pun.
Baca juga: Falsafah di Balik Nama Kapal Latih Kebanggaan Taruna AAL KRI Bima Suci:
"Saya tegaskan tidak ada penarikan biaya sepeser pun untuk para petugas PPSU yang mendaftar, begitu pun setelah mereka diterima sebagai PJLP," ucap Jogi.
Wahyudi (42), seorang petugas PPSU Kelurahan Pegangsaan Dua yang baru direkrut mengatakan, dirinya menjalani proses seleksi calon PJLP pada Desember 2021.
Warga RW 01 Pegangsaan Dua itu menyatakan dirinya mengikuti pendaftaran dan menjalani beberapa tes hingga akhirnya diterima.
Ketika ditanya apakah ada penarikan biaya supaya bisa masuk, Wahyudi pun memastikan hal tersebut tidak benar.
Baca juga: DKI Jakarta Jadi Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Tertinggi, Hari Ini Tembus 6.613 Kasus
"Saya awalnya tahu dari temen kalo ada pembukaan, terus ikut tes. Tesnya itu tertulis, tes praktik nyapu jalan, wawancara terkait pengalaman, sama terkait pengetahuan kewilayahan," kata Wahyudi.
"Kalo dimintain biaya enggak sama sekali ya. Nggak ada dari tim yang minta biaya, setelah masuk pun saya nggak bayar apapun," ucap dia.
Sementara itu, Ketua RW 04 Pegangsaan Dua, Amirullah juga mengatakan pihak kelurahan, terutama Lurah, tidak menerima maupun menarik apapun kepada warga yang mendaftar.