Antisipasi Virus Corona di DKI
Kok Jakarta Tak Bisa Hentikan PTM seperti Daerah Lain? Wagub Ariza: Ini Ibu Kota
Ahmad Riza menyebut, status Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi alasan Pemprov DKI tak bisa sembarangan mengambil keputusan yang bertentangan
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria blak-blakan soal alasan pihaknya tak bisa begitu saja menghentikan sementara pembelajar tatap muka (PTM) 100 persen.
Padahal, beberapa daerah penyangga berstatus PPKM Level 2 sudah lebih dulu menggunakan diskresinya untuk menutup sementara kegiatan belajar-mengajar di sekolah karena makin banyaknya pengajar dan siswa terpapar Covid-19.
Ahmad Riza menyebut, status Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi alasan Pemprov DKI tak bisa sembarangan mengambil keputusan yang bertentangan dengan pemerintah pusat.
"Ini kan ibu kota, jadi harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat," ucapnya di Balai Kota, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Sehari Tambah 1.083 Kasus Baru, Walkot Depok Minta Pemerintah Pusat Evaluasi PTM 100 Persen
Baca juga: PDIP Baru Setuju PTM di DKI Dihentikan jika ada Anak yang Meninggal Atau Dirawat Akibat Covid-19
Oleh sebab itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja mengajukan usul kepada pemerintah pusat untuk menghentikan sementara PTM selama sebulan ke depan.
Usulan itu disampaikan Anies kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan.
"DKI tidak pernah memutuskan sendiri, karena DKI itu ibu kota. Kami selalu berdiskusi dengan pemerintah pusat, kecuali itu memang menjadi kewenangan kami," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Anies Ungkap Alasan PTM di Ibu Kota Tak Bisa Langsung Dihentikan
Baca juga: Berubah Pikiran, Anies Baswedan Usul Ke Luhut Minta PTM Ditiadakan Satu Bulan Ke Depan
Pemprov DKI pun kini masih menunggu keputusan yang akan diambil oleh pemerintah pusat.
Bila disetujui, maka seluruh sekolah di Jakarta akan kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Pemerintah pusat mempertimbangkan masukan dan rekomendasi semua pihak, karena kita kan setiap hari mengurusi Covid-19," tuturnya.
"Nanti hasilnya kami akan beri kabar kembali. Prinsipnya, kami harus mempersiapkan semua dalam rangka menghadapi peningkatan Covid-19," sambungnya menjelaskan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memberhentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk satu bulan ke depan.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Tembus 41 Ribu, Anies Usul Jakarta Naik Level PPKM ke Luhut
Usulan ini dikatakannya kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (2/2/2022) siang.
"Oleh karena itu, tadi siang, (saya) berkomunikasi dengan pak Luhut B. Pandjaitan sebagai Ketua Satgas Covid-19 Jawa-Bali, (saya) menyampaikan usulan agar untuk Jakarta, PTM atau Pembelajaran Tatap Muka ditiadakan selama satu bulan ke depan," kata Anies di Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (2/2/2022).