Adaptasi Pandemi Covid-19, Perumahan di Gading Serpong Manfaatkan Loteng Untuk Ruang Kerja

Attic atau pemanfaatan loteng untuk penambah ruangan biasanya hanya diperuntukan sebagai gudang yang kedap udara layaknya rumah pada umumnya.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Ega Alfreda/TribunJakarta.com
Klaster Leonora, kawasan Symphonia Summarecon Serpong, Kabupaten Tangerang memanfaatkan loteng untuk penambah ruangan biasanya hanya diperuntukan sebagai gudang yang kedap udara layaknya rumah pada umumnya, Jumat (4/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Attic atau pemanfaatan loteng untuk penambah ruangan biasanya hanya diperuntukan sebagai gudang yang kedap udara layaknya rumah pada umumnya.

Tapi, rumah di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang malah menggunakan konsep attic dan bisa digunakan untuk kebiasaan baru saat pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, tren attic atau ruangan yang tidak terlalu besar di bawah atap sebenarnya sudah lama dan hal biasa di negara Eropa ataupun Amerika.

Lalu, tren pemanfaatan ruangan di bawah atap ini ternyata sudah bisa diaplikasikan di rumah tapak di Indonesia. 

Para developer atau pengembang, bukan sekedar menyajikan tren attic ala kadarnya, melainkan dibuat semaksimal mungkin, dengan konsep dalam dan luar ruangan.

Seperti yang terlihat di Klaster Leonora, kawasan Symphonia Summarecon Serpong, Kabupaten Tangerang.

"Memang dari awal sudah didesain sebagai pemanfaatan ruang di bagian atap yang fleksibel, sehat dan optimal. Jadi dapat difungsikan menjadi working space," ujar Magdalena Juliati selalu Executive Director Summarecon Serpong, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Satpol PP Bakal Awasi Operasional Portal Perumahan yang Picu Konflik Warga di Cibubur

"Bisa juga jadi mini library, ruang yoga, mini studio, ruang belajar anak ataupun bahkan dijadikan kamar tidur," sambungnya.

Rumah berkonsep hidup sehat dengan banyaknya pencahayaan matahari yang masuk itu secara keseluruhan berlantai tiga.

Perumahan itu memiliki dua tipe luas bangunan, yakni 6x12 dan 7x12 meter persegi, membuat konsep attic di lantai paling atas terdiri dari konsep dalam dan luar ruangan.

Saat memasuki lantai tiga, calon penghuni langsung disuguhkan pintu yang langsung terhubung dengan ruangan, dengan atap berbentuk setengah segitiga.

Baca juga: ASN Kota Tangerang Mulai WFH Lagi, Sekolah Tatap Muka Juga Kembali Dibatasi Siswanya Karena Covid-19

Sangat serasi dengan perpaduan warna earth tone, sehingga meski ruangan tidak begitu tinggi, namun masih terlihat sejuk di iklim tropis.

Lantai paling atas pun disiapkan juga kamar mandi, sehingga memudahkan penghuninya bilamana ingin menjadikan ruangan di bawah atap itu sebagai kamar.

Ruangan tersebut pun masih terhubung dengan luar ruangan dengan pintu model geser yang sekaligus bisa berfungsi sebagai sirkulasi udara dan cahaya matahari. 

Luar ruangan dengan luas kurang lebih dua sampai tiga meter itu, bisa difungsikan sebagai area bersantai bersama keluarga. 

"Yang indoor betul-betul jadi ruangan extra untuk siapapun bahkan untuk tempat tidur juga bisa. Fleksibilitasnya menjadi lebih besar sehingga misal ingin diubah jadi ruang entertainment agar tidak mengganggu lantai bawah atau untuk ruang hobi anak," papar General Manager of Design and Planning Summarecon Serpong, Rachmat Taufick Hardi.

Harga yang ditawarkan untuk rumah tersebut pun berada pada kisaran Rp 1,7 miliar sampai Rp 2 miliar.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved