Sisi Lain Metropolitan
Natalius Pigai Bicara Penyemangat Jiwanya: Antara Rubicon, Louis Vuitton dan Cerutu
Gaya penampilan maupun kendaraan Natalius Pigai itu ialah barang-barang ternama dengan harga mewah.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Untuk ukuran seorang aktivis, penampilan Natalius Pigai cukup perlente.
Baik dari gaya penampilan maupun kendaraan Natalius Pigai itu ialah barang-barang ternama dengan harga mewah.
Sebut saja mobil Rubicon yang tiap hari digunakannya untuk mobilitas, serta jam tangan dan sepatu mewah bermerek Louis Vitton.
Selain itu, mantan komisioner Komnas HAM itu juga mengaku hobi mengisap cerutu di sela kegiatannya.
Pria kelahiran Paniai, Papua itu menuturkan bahwa semua itu memang sudah identik dengannya.
Baca juga: Cerita Natalius Pigai Ditolong Wanita Misterius Saat Kesulitan Kuliah: Padahal Dia Tidak Kenal Saya
Namun dia menegaskan mengenakan itu bukan sekadar ingin pamer.
"Saya bukan asal pakai, tapi ada visi saya menggunakan itu," kata Natalius Pigai di acara Tribun Corner Podcast yang tayang di Youtube Tribun Jakarta.
Untuk urusan mobil Rubicon, Natalius Pigai mengandaikan dirinya itu sebagai viator mundi atau seorang penjelajah di muka bumi.

"Ketika saya pakai rubicon, saya kan viator mundi, penjelajah dunia menggunakan pikiran.
Saya bisa menggambarkan sebagai seseorang penjelajah dunia," tutur Natalius Pigai.
Sedangkan untuk urusan sepatu mewah, Natalius Pigai beralasan hal itu untuk urusan keawetan semata.
"Saya pakai sepatu branded karena saya jalannya ga begitu teratur.
Makanya saya pakai mau sampai 5-10 tahun," tuturnya.
Ingin seperti tokoh dunia
Satu gaya hidup Natalius Pigai yang cukup glamor yakni mengenai hobi cerutunya.
Baca juga: Akui Kehilangan Rp 500 Juta Selama di Komnas HAM, Natalius Pigai: Saya Harus Keluar untuk Cari Duit
Kata Natalius Pigai, kepercayaan dirinya meningkat kala menghisap cerutu.
Pasalnya, dia merasa seperti para tokoh dunia yang gerap mengisap cerutu.
"Karena semua petarung di dunia itu identik dengan sigar (cerutu).
Baik itu Che Guevara, Mussolini, Karl Marx, meskipun perjuanganya berbeda," ucap aktivis HAM itu.

"Sigar itu meningkatkan jiwa saya sebagai petarung," lanjut dia.
Sedangkan untuk urusan koleksi jam tangan mewah, Natalius Pigai menyebut dirinya memang menyukainya sejak lama.
"Kalau jam saya emang suka dari dulu, karena saya hidupnya ontime.
Saya sering tinggalkan orang karena tidak ontime," tutur Natalius Pigai.
Natalius Pigai ditolong wanita misterius saat kuliah
Natalius Pigai mengaku pernah ditolong seorang wanita misterius saat dirinya tengah kesulitan membayar uang kuliah di Yogyakarta.
Total tunggakan yang harus dibayarkan Natalius Pigai di tahun 1995 itu pun cukup besar yakni senilai Rp 7 juta.
Natalius Pigai yang sedang kesulitan membayar tunggakan, apalagi dia harus hidup merantau dari Papua, tiba-tiba dihampiri seorang wanita yang turun dari mobil mewah.
Tanpa basa-basi, wanita itu langsung melunasi semua tunggakan Natalius Pigai.
Natalius Pigai sendiri saat itu bingung dengan apa yang terjadi.
Baca juga: Natalius Pigai Cerita Masa Kecil di Papua: Sekolah SD Hanya 3 Tahun tapi Pindah 7 Kali, Kok Bisa?
"Saya juga bingung itu, padahal dia tidak kenal dengan saya," kata Natalius Pigai saat menceritakan hal itu di acara Tribun Corner Podcast, Rabu (2/2/2022).
Natalius Pigai kala itu makin penasaran saat dia diajak oleh sang wanita itu ke kantornya.
"Kemudian saya suruh naik mobil dia, saya pergi ke kantornya, disana dia memperkenalkan saya ke para staffnya," tutur Natalius Pigai.

Yang makin membuat Natalius Pigai tercengang, kala itu sang wanita itu memperkenalkan Pigai sebagai anaknya.
"Ibu itu kenalkan saya ke stafnya bilang kelak saya akan jadi orang besar. Dia bilang ibu bangga bisa memiliki anak Papua," tutur Natalius Pigai menceritakan ucapan wanita yang kini menjadi ibu angkatnya itu.
Adapun sosok wanita yang kemudian menjadi ibu angkatnya itu ialah sang pemilik Mirota grup, pengusaha ritel ternama di Yogyakarta.
Dilansir dari Kontan, Mirota merupakan singkatan dari "Minuman dan Roti Tart".
Toko ini mulai dirintis tahun 1977 dengan modal Rp 80 juta.
Pusat toko Mirota berada di jalan Malioboro.
Baca juga: Natalius Pigai Pernah Ditahan di Sel Kapal Laut, Ini Cerita Lengkapnya Merantau ke Jawa di Usia Muda
"Yang selamatkan saya itu dia," kata Natalius Pigai mengenang kebaikan pemilik Mirota Grup kepadanya.
Tonton video Natalius Pigai di acara Tribun Corner Podcast