Sisi Lain Metropolitan

Natalius Pigai Bongkar Alasannya Dukung Prabowo: Ditelepon Langsung Capres Saat Lagi Santai

Pegiat HAM, Natalius Pigai menjelaskan alasannya mendukung Prabowo Subianto pada ajang pilpres 2019 silam.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jakarta
Mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai menangis menceritakan sisi lain kehidupannya. 

Terlibat saat gerakan 98

Natalius Pigai rupanya ikut terlibat dalam gerakan mahasiswa di tahun 1998 silam.

Saat tahun lengsernya Soeharto sebagai presiden Indonesia, Natalius Pigai memang masih berstatus mahasiswa di Yogyakarta.

"Saya kuliah dari tahun 1994 dan lulus pada 1999. Jadi saya memang produk reformasi," kata Natalius Pigai.

Sejak berstatus mahasiswa, Natalius Pigai memang aktif terlibat di berbagai organisasi.

Termasuk dia juga dikenal sebagai aktivis kampus.

Baca juga: Natalius Pigai Ditolong Wanita Misterius Saat Kesulitan Kuliah, Ternyata Pengusaha Sukses di Jogja

Kata Natalius Pigai, jiwa aktivisnya memang sudah muncul sejak dia masih tinggal di Papua.

Hal itu, kata dia, didapat dari sang ibunda yang merupakan pedagang sayur dan pendiri pasar mama-mama di Papua.

"Sejak di Papua, saya memang sudah biasa protes, misalnya protes tentara di daerah operasi," kata Natalius Pigai.

Natalius Pigai mengunjungi kantor TribunnewsBogor.com, Rabu (2/2/2022).
Natalius Pigai mengunjungi kantor TribunnewsBogor.com, Rabu (2/2/2022). (TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne)

Jiwa kritis Natalius Pigai itu terbawa saat dirinya merantau menjadi mahasiswa di Yogyakarta.

Mulai dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) hingga Partai Rakyat Demokratik (PRD).

"Dan saya juga pimpinan aktivis Papua," kata Natalius Pigai.

Natalius Pigai mengatakan, dirinya turut terlibat dalam aksi mahasiswa pada tahun 1998 silam, baik yang terjadi di Yogyakarta maupun di Jakarta.

Aksi bersejarah pertama yang diikutinya yakni peristiwa di Gejayan pada 8 Mei 1998 yang menewaskan mahasiswa bernama Moses Gatutkaca.

Baca juga: Kisah Natalius Pigai Merantau dari Papua ke Jawa: Tak Punya Ongkos Hingga Masuk Sel di Kapal Laut

Saat kejadian, Natalius Pigai sedang berada di perpustakaan Universitas Sanata Darma menuju kampus Universitas Gadjah Mada.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved