Cerita Kriminal

Mimpi Indah Berubah Jadi Buruk, Pria Ini Lompat dari Tempat Tidur Gegara Anak Tewas Diteriaki Maling

Mimpi indah Abdul Hafidz berubah seketika menjadi mimpi buruk ketika mendengar anak tersayangnya yakni Luthfi, tewas dikeroyok oleh sekelompok orang.

Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM
Orangtua Luthfi Erlangga Hafidz (17), korban meninggal dunia usai dikeroyok sekelompok orang di Tarumajaya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TARUMAJAYA - Mimpi indah Abdul Hafidz harus berubah seketika menjadi mimpi buruk ketika mendengar anak tersayangnya yakni Luthfi Erlangga Hafidz (17), tewas dikeroyok oleh sekelompok orang.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi

Diketahui, Luthfi Erlangga Hafidz menjadi korban pengeroyokan menggunakan senjata tajam oleh sekelompok orang.

Abdul Hafidz yang sebelumnya sedang tertidur lelap tak menyangka anak kesayangannya menjadi bulan-bulan hingga tewas.

Dijumpai di kediamannya Perumahan Harapan Mulya, Jalan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/2/2022), Hafidz tampak tak kuasa menahan kesedihan.

Matanya langsung berkaca-kaca ketika pertama kali ditanya kejadian yang menimpa putra sulungya.

Baca juga: 25 Meter Bawa Motor dengan Kondisi Sekarat, Remaja di Bekasi Tewas saat Cari Kucing yang Hilang

Sambil mengenakan kopiah berwarna hitam, ia didampingi sang istri bercerita secara perlahan. 

Sabtu (5/2/2022) merupakan hari terakhir dia dan keluarga melihat keceriaan korban, hingga laut malam tak ada tanda-tanda kegundahan dalam benak.

Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). 
Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).  (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Hingga pukul 21.30 WIB, ia dan istri beranjak tidur, mengakhiri hari dengan beristirahat tanpa kekalutan mendera. 

Semua berjalan seperti biasa, Angga sapaan akrab korban memang selalu tidur paling belakang.

Ia biasa beraktivitas di malam hari seperti misalnya main gim atau bahkan mengerjakan pekerjaan rumah. 

"Jadi kalau dibilang syok saya sangat syok, karena sebelum saya tidur saya masih melihat anak saya tapi sebelum matahari terbit saya udah enggak bisa ketemu," kata Hafidz di Bekasi.

Ilustrasi pengeroyokan (Tribunnews)
Ilustrasi pengeroyokan (Tribunnews) (TRIBUNNEWS.COM)

Kabar mengejutkan itu datang sekira pukul 04.00 WIB, telepon genggamnya berdering membuyarkan mimpi. 

Ketua RW setempat bernama Rahmat Hidayat menghubungi, dari ujung sambungan telefon memerintahkan segera datang ke pos satpam.

Baca juga: 25 Meter Bawa Motor dengan Kondisi Sekarat, Remaja di Bekasi Tewas saat Cari Kucing yang Hilang

"Saya disuruh ke pos satpam depan, langsung saya lompat dari tempat tidur ke depan saya lihat pintu dalam keadaan enggak kekunci," ucapnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved