Tingkat Kepuasan Warga Atas Hunian DP 0 Persen Rendah, PSI: Realisasi Jauh dari Janji Kampanye
"Jadi, program ini bukan DP nya yang nol, tapi progressnya yang 0 persen. Lalu, karena gagal, maka targetnya mau diturunkan menjadi 29.366 unit."
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi PSI DPRD DKI mengkritisi janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal program rumah DP 0 Rupiah.
Pasalnya, berdasarkan hasil jajak pendapat Lembaga Survei Populi Center, tingkat kepuasan warga terkait program rumah DP 0 Rupiah hanya 25,7 persen.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anthony Winza mengungkapkan hal ini sebagai wujud kekecewaan publik kepada pemenuhan janji kampanye Anies saat mengikuti Pilkada pada tahun 2017 lalu.
"Ini kan salah satu janji utama kampanye Pak Anies apalagi waktu Debat Pilgub sangat percaya diri sekali, jadi ya hal ini harus dipenuhi dong kalau mau konsisten dengan janjinya. Kalau sekarang surveinya hanya 25,7 persen masyarakat puas, ya karena realisasinya jauh sekali dari saat kampanye. Ada rasa kecewa pastinya. Sekarang, kami berbaik hati membantu ingatkan Pemprov DKI," kata Anthony kepada awak media, Jumat (11/2/2022).
Berdasarkan data yang diterimanya per Oktober 2021 lalu, baru 942 unit yang terealisasi dari target 250 ribu unit.
Baca juga: Sebut Rumah DP 0 Rupiah Gagal Total, PDIP: Program Asal Ada dari Anies Baswedan
“DP 0 itu sudah ada di RPJMD Jakarta dengan target 250.000 unit dibangun. Sedangkan dari pidato beliau di paripurna akhir tahun lalu dikatakan baru 942 unit."
"Jadi, program ini bukan DP nya yang nol, tapi progressnya yang 0 persen. Lalu, karena gagal, maka targetnya mau diturunkan menjadi 29.366 unit."
Baca juga: Kasus Korupsi Lahan Rumah DP 0 Persen Jadi Sorotan, LSAK: Harus Diungkap Seterang-terangnya
Sehingga Fraksi PSI menolak upaya Anies yang melakukan revisi target pembangunan dari 250 ribu menjadi 28.366 unit dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Masa kalau nilai raport merah lantas beliau bukannya belajar lebih giat tapi malah meminta cuci raport dengan turunin angka target? Ya Jelas kami tolak,” ucapnya.