Ayah Korban Kecelakaan Maut di Mekarbuana Ikhlaskan Kepergian Anaknya: Ini yang Terbaik dari Tuhan
Kedua orangtua dan teman-temannya melepaskan kepergian terakhir siswa itu keesokan harinya di TPU Sadamalun atau TPU Sirnaraga di pusat Kota Karawang.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAWA BARAT - Kecelakaan maut yang terjadi di Kawasan Wisata Mekarbuana, Kabupaten Karawang pada Jumat (11/2/2022) merenggut nyawa satu siswa bernama Muhammad Raihan Putra (17).
Kedua orangtua dan teman-temannya melepaskan kepergian terakhir siswa itu keesokan harinya di TPU Sadamalun atau TPU Sirnaraga di pusat Kota Karawang.
Sang ayah dan ibunya telah mengikhlaskan kepergian buah hatinya itu.
Duka menggelanyut di pemakaman Raihan.
Air mata teman-teman sekolahnya meleleh seketika ketika jasad Reihan dimasukkan ke dalam liang lahat.
Baca juga: Tragedi Mini Bus Terjun ke Jurang: Derum Mesin Tak Terdengar Digantikan Teriakan Histeris Siswi SMK
Musibah kecelakaan maut di kawasan wisata Mekarbuana menjadi penyebabnya.
Dengan cepat insiden itu memisahkan mereka dengan Raihan.
Alya, menjadi salah satu penumpang yang ikut rombongan mini bus itu.
Baca juga: Hendak Wisata, Mobil Elf Berpenumpang Belasan Siswa Terjun ke Jurang: Dikabarkan Ada Korban Jiwa
Ia bercerita mereka dalam perjalanan untuk berkemah dalam rangka kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDKS).
Mini bus itu diisi oleh belasan siswa.
Bahkan, dua siswa lain berada di atap mobil.

Namun, musibah mulai datang ketika mini bus itu tak kuat menanjak.
Derum mesin mini bus seketika mati.
Keempat roda mini bus merah itu perlahan berputar mundur.
Baca juga: Hendak Wisata, Mobil Elf Berpenumpang Belasan Siswa Terjun ke Jurang: Dikabarkan Ada Korban Jiwa
Si sopir tak sempat menginjak pedal rem.
Padahal, mini bus itu sudah hampir melewati tanjakan itu.
Akibatnya, mini bus oleng dan meluncur ke jurang yang setinggi 3 meter.
Baca juga: Cerita Saksi Mata Saat Tragedi Maut Bus di Bantul, Dengar Suara Rem hingga Jeritan Penumpang
"Udah mau sampe ujung tanjakan, seinget saya mobilnya mati, terus mundur lalu miring ke kiri kita teriak di dalam," kata dia.
Ia mengaku tak radar apa yang terjadi setelahnya.
Seingat Alya, keadaan sudah carut marut di dalam mobil.
Baca juga: Tragedi Mini Bus Terjun ke Jurang: Derum Mesin Tak Terdengar Digantikan Teriakan Histeris Siswi SMK
"Di dalam sydah acak-acakan, muka dada saya juga engap ketindihan sama temen," imbuhnya.
Ia sempat terisak melihat serpihan kaca memenuhi kulit kakinya.
"Saya inget nya pas udah diangkut keluar ada disini (Puskesmas), setelah itu memang saya gak sadar," ungkapnya.
Jalan terbaik untuk Raihan
Orangtua mana yang tak pilu hatinya melihat sang anak meninggalkan mereka lebih dulu untuk selama-lamanya.
Seperti yang dialami Yana Mulyana dan istri saat mengantarkan Raihan ke pemakaman.
Yana berterimakasih kepada semua pelayat yang hadir ke pemakaman anaknya.

“Saya berterimakasih kepada semua yang datang dan berbelasungkawa. Saya minta agar segala kesalahan yang disengaja mau tidak yang dilakukan anak saya untuk dimaafkan," kata ayah Rayhan, Yana Mulyana (44), Sabtu (12/2/2022).
Raihan merupakan sosok yang baik dan penurut di mata Yana.
Anaknya itu sudah cukup bikin dia bangga.
Baca juga: Tragedi Mini Bus Terjun ke Jurang: Derum Mesin Tak Terdengar Digantikan Teriakan Histeris Siswi SMK
Tak ada firasat buruk yang terbersit di benaknya tentang anaknya itu.
Kendati demikian, Yana tetap tegar.
Ia ikhlaskan kepergian anaknya.
Baca juga: Hendak Wisata, Mobil Elf Berpenumpang Belasan Siswa Terjun ke Jurang: Dikabarkan Ada Korban Jiwa
Sebab, semua akan kembali kepada-Nya.
"Ini mungkin adalah yang terbaik dari Tuhan untuk Rayhan," katanya.
Selamat Jalan Reihan..