Terselip Ucapan Dorce Dua Bulan Lalu saat Sakit, Ustaz Anan Muhajirin Sampai Terpukul

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Dorce Gamalama meninggal di usia 58 tahun. Terselip ucapannya dua bulan lalu yang membuat Ustaz Anan Muhajirin sampai terpukul.

Ustaz Anan Muhajirin adalah orang kepercayaan yang merasakan jatuh bangunnya saat Dorce Gamalama membangun Masjid Al Hayyu.

Masjid yang berlokasi di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, itu insya Allah menjadi amal jariyah Dorce Gamalama.

Pria yang akrab disapa Ustaz Dorce ini menjelaskan, Masjid Al Hayyu sudah berdiri sebelum dirinya tinggal di wilayah tersebut.

Menurut Ustaz Anan Muhajirin, pembangunan Masjid Al Hayyu ini sebenarnya sejak 2006 silam dan selesai pada 2008.

Baca juga: Dorce Ternyata Berniat Jual Rumah Megahnya Sebelum Meninggal,Tujuan Mulianya Dibeberkan Ustaz

"Sekarang, sudah luar biasa manfaatnya buat warga sini," ucap Ustaz Anan Muhajirin kepada TribunJakarta.com, Rabu (16/2/2022).

Ia mengenang luar biasa support Dorce Gamalama semasa hidup membangun Masjid Al Hayyu.

Tak hanya itu. Aksi sosial, aktivitas keagamaan seperti Maulid Nabi, hingga bakti sosial, hingga saat Hari Raya Kurban, Dorce Gamalama memiliki perhatian begitu besar.

"Sekarang sudah luar biasa manfaatnya buat warga sini. Beliau luar biasa supportnya semasa hidup," kenang Ustaz Anan Muhajirin.

Pesan Terakhir untuk Sang Ustaz

Ia mengingat betul pertemuannya dengan Dorce Gamalama dua bulan lalu, di mana dirinya saat itu sudah terbaring sakit.

Saat itu Dorce Gamalama meneleponnya untuk datang ke rumahnya.

Baca juga: Dorce Bangun Masjid, Ustaz Sebut Termotivasi Hadis Rasulullah: Beliau Senang Punya Tabungan di Surga

"Saya ke sana dia lagi sakit, lagi makan. Ya sudah saya ngobrol bincang-bincang," sambung Ustaz Anan Muhajirin.

Meski kondisi Dorce Gamalama lemah karena penyakit yang dideritanya, ada satu hal yang membuat Ustaz Anan Muhajirin tak bisa melupakannya

"Dia nanya, 'masjid gimana?' Saya bilang, 'aman bu, alhamdulillah jamaah ramai."

"Terakhir, saya minta maaf kalau ada kesalahan. Beliau juga sama," kata Ustaz Anan Muhajirin.

"Tolong jaga masjid," begitulah pesan Dorce Gamalama.

Masjid Al Hayyu berkelir hijau, biru dan emas ini telah diwakafkan presenter senior sejak 2020 lalu.

Ustaz Anan Muhajirin merasa emosional mengetahui Dorce Gamalama meninggal dunia.

"Saya sedih dan terpukul. Saya sudah lama ikut beliau dari 2010 dari masjid belum ada aulanya," katanya lagi.

Dorce Gamalama dikenal sebagai sosok dermawan dan taat beragama. Saban ke Lubang Buaya, ia kerap menyempatkan salat di Masjid Al Hayyu.

Gelar Tahlilan 3 Hari

Baca juga: Anak Bungsu Ungkap Cerita Sop Iga Terakhir Bunda Dorce sebelum Dilarikan ke RS

Pengurus Masjid Al Hayyu bakal menggelar tahlilan dan doa sebagai bentuk penghormatan untuk Dorce Gamalama.

Menurut dia, dulunya di lokasi tersebut tidak ada masjid, jalan pun masih kecil.

"Pas ada beliau ke sini diaspal, mobil bisa masuk. Alhamdulillah jasa-jasa beliau saya tidak akan pernah lupakan," kata Ustaz Anan Muhajirin.

Mengenang jasa-jasa Dorce Gamalama, pengurus masjid memutuskan menggelar tahlilan bersama warga sekitar untuk mendoakannya.

Tahlilan ini berlangsung sejak Rabu malam hari hingga Jumat (18/2/2022) setelah berbincang dengan keluarganya.

"Apa salahnya kita mendoakan? Niat kita kan mendoakan orang meninggal," bebernya.

Sebelum dimakamkan di TPU Bantar Jati, jenazah Dorce Gamalama disalatkan di Masjid Al Hayyu.

Ketika masih hidup, Dorce Gamalama sudah menyiapkan kain kafan. 

Ustaz Anan Muhajirin memastikan, Dorce Gamalam disalatkan secara laki-laki, bukan perempuan seperti keinginannya saat hidup.

Sesuai syariat Islam, posisi sang imam sejajar dengan kepala jenazah. Begitu juga dengan niatnya.

Baca juga: Pesan Terakhir Dorce Gamalama ke Sahabat: Tolong Jaga Anak-anak

"Keluarganya sepakat dibawa kemari untuk disalatkan. Saya pakai niat lelaki," kata Ustaz Anan Muhajirin.

Dorce Gamalama dimakamkan secara tumpang dengan mendiang sepupunya di TPU Bantar Jati, Setu, Jakarta Timur.

Pengurus TPU Bantar Jati menyebut Dorce Gamalama dimakamkan satu liang kubur lantaran makam sudah penuh.

Setelah pemakaman, nisan untuk mendiang Dorce Gamalama rupanya belum dipasang. Sehingga masih menyatu dengan nisan Indra Irawan, sepupunya.