Polda Metro Jaya Klaim Stok Minyak Goreng di Jakarta Stabil: Belum Ada Kelangkaan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya kelangkaan minyak goreng di Jakarta.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya memastikan terus memantau pendistribusian minyak goreng di Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya kelangkaan minyak goreng di Jakarta.
"Sampai saat ini (stok minyak goreng) di Jakarta masih stabil," kata Zulpan kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).
Zulpan menuturkan, Satgas Pangan dari Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terus melakukan pengawasan terhadap stok minyak goreng.
Ia menambahkan, Satgas Pangan juga mengantisipasi pihak-pihak yang berniat melakukan penimbunan minyak goreng.
Baca juga: Pelaku Penipuan Minyak Goreng Murah di Koja Ditangkap, Kerugian Korban Ditaksir Capai Rp 1,5 Miliar
"Kami tetap gerak dari Polda Metro. Polda antisipasi, tapi kami belum dapat (temuan) kelangkaan di Jakarta," ujar dia.
Sebelumnya, Satgas Pangan Polri menemukan dugaan pelanggaran dalam pendistribusian minyak goreng yang terjadi di empat provinsi.
Hal itu disampaikan Kasatgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/2/2022).
Kasus itu tersebar di wilayah Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
"Di Sumut ada tiga titik, di Jawa Tengah 1 titik dan di NTT dan sedang berjalan (penyelidikan) di Makassar," kata Helmy seperti dikutip Tribunnews.com.

Menurut Helmy, kasus pertama ditemukan di wilayah Kudus, Jawa Tengah.
Dalam kasus ini, tim menemukan dugaan penjualan minyak goreng palsu yaitu penjual mencampur minyak dengan air.
Kasus kedua ditemukan dugaan penimbunan sejumlah stok minyak goreng di Sumatera Utara (Sumut) dan NTT.
Baca juga: Mendag Klaim Stok Minyak Goreng Curah Tak Langka, Pedagang Ungkap Fakta Lain
Ia menyampaikan temuan tersebut kini masih didalami lebih lanjut.
"Kedua, terkait dengan dugaan penimbunan Satgas Pangan disana ditemukan sejumlah stok di Sumut dan NTT."
"Dari temuan ini satgas pangan melakukan pendalaman terkait stok, berapa kapasitas produksi, berapa yang dijual dalam satu hari, supaya secara faktual secara objektif," jelas Helmy.
Helmy menyatakan kasus terakhir terkait temuan pengalihan fungsi minyak goreng di Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun minyak goreng yang seharusnya untuk keperluan rumah tangga itu dipakai untuk keperluan industri.
"Ada sekitar 61,18 ton minyak goreng curah, ini sumbernya dari Kalimantan Selatan masuk ke Makassar peruntukkan minyak goreng curah untuk kebutuhan rumah tangga, tapi oleh pelaku dialihkan ke industri," jelas Helmy.
Baca juga: Tak Ada Kepentingan Mendesak, Aprindo Bantah Timbun Minyak Goreng di Gudang dan Gerai
Helmy menyampaikan pihaknya kini telah menyisihkan sejumlah minyak goreng di 4 wilayah tersebut untuk proses penyelidikan. Sebaliknya, polisi meminta agar pengusaha tak menahan stok minyak goreng yang dimilikinya agar tak terjadi kelangkaan.
"Yang dilakukan kita menyisihkan sebagaian untuk kepentingan proses penyelidikan dan sisanya kita bersama stakeholder wilayah kita dorong, kita jual didistribusikan ke masyarakat," pungkas Helmy.