Saking Kebelet Nikahi Mahasiswi, Pria Ini Bilang Istrinya Sudah Meninggal & Palsukan Surat kematian
Saking kebeletnya menikahi seorang mahasiswi, seorang pria berani bilang istrinya sudah meninggal dunia.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Saking kebeletnya menikahi seorang mahasiswi, seorang pria berani bilang istrinya sudah meninggal dunia.
Tak hanya itu, untuk meluncurkan niatnya menikahi sang mahasiswi berusia 19 tahun, dia sampai memalsukan surat kematian sang istri.
Hal itu dilakukan oleh FH (38) warga Desa Bone Subur, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Berbekal surat kematian palsu atas nama istri sahnya, dia berhasil menikahi WH, mahasiswi berusia 19 tahun yang juga masih tetangganya.
Pernikahan FH dan WH itu terjadi pada Minggu (21/11/2021) lalu.
Baca juga: Bergaya Bak Sultan Hingga Pesta di Mal, Nama Baik Suami Dipertaruhkan
Adapun pernikahan itu baru diketahui istri sah FH yakni Dalimang beberapa waktu lalu.
Padahal FH dan Dalimang yang sudah menikah sekitar 10 tahun sampai saat ini statusnya masih merupakan pasangan suami istri yang sah.
Merasa dikhianati oleh suaminya sendiri, Dalimang pun melaporkan hal ini ke Polres Luwu Utara.

Atas aduan tersebut kini FH dan WH menjadi daftar pencarian orang (DPO).
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Luwu Utara, Aipda Yuliany mengatakan FH dan WH dinyatakan DPO sesuai nomor registrasi laporan yakni LPB/256/XII/2022/SPKT/Res.Lutra tanggal 17 Desember 2022.
“FH membuat surat kematian palsu istrinya sendiri pada bulan November 2021 sebelum melangsungkan pernikahannya dengan WH.
Padahal istri pertamanya, Dalimang dalam kondisi masih hidup dan tinggal di Maluku.
Surat-surat tersebut digunakan FH sebagai laporan pengurusan perkawinan dengan WH,” kata Yuliany, saat dikonfirmasi, Senin (21/2/2022).
Menurut Yuliany, FH dan Dalimang awalnya tinggal di Maluku.
Baca juga: Bu Camat Asyik Berduaan dengan Selingkuhan di Hotel, Suami Lihat Langsung Kelakuan Busuk Sang Istri
Tetapi pada Juni 2021, FH pamit kepada Dalimang untuk pulang kampung di Desa Bone Subur.
Setelah tiba di Luwu Utara, FH mengubah Kartu Keluarga (KK) miliknya tanpa sepengetahuan Dalimang.
“Selama 6 bulan FH tidak kembali ke Maluku dan Dalimang mendapat informasi bahwa suaminya telah menikah dengan WH yang merupakan tetangganya sendiri,” ucap Yuliany.
Atas informasi yang didengarnya, Dalimang menuju ke langsung ke Luwu Utara dan mencari tahu kebenarannya.

Sesampainya di Luwu Utara yakni di Bone Subur, Dalimang tidak menemukan suaminya sehingga ia langsung melaporkan kasus ini ke Polres Luwu Utara.
Setelah polisi menerima laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyidikan dan mencari tahu keberadaan FH dan WH namun keduanya telah meninggalkan daerah.
“Kami sudah melakukan pencarian namun keduanya yakni FH dan WH sudah meninggalkan Bone Subur,” ujar Yuliany.
Suami Main Serong, Istri Robohkan Rumah
Kasus nyaris sama terjadi di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur porak poranda.
Rumah yang tadinya berdiri kokoh di desa itu telah rata dengan tanah.
Penyebabnya tak lain gara-gara orang ketiga.
Janji sehidup semati yang diikrarkan oleh istri berinisial S (40) dan sang suami berinisial P dikhianati.
Kesetiaan sang suami nyatanya hanya manis di bibir saja.
Baca juga: Bikin Aib Malam Jumat, Ibu Guru Agama Berbagi Kasur dengan Pak Kades Ditonton Warga: Kayak Sinetron
Kisah perceraian itu terbongkar saat S dan P menjalankan hubungan jarak jauh. S merantau dan mencari rezeki di ibu kota.
Sementara P tinggal di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Jarak yang terpisah jauh ini lah menjadi pemicu keretakan rumah tangga mereka.

Selingkuh berujung robohkan rumah
S mengatakan karena terpisah jarak ini lah, P nekat main serong dengan wanita lain.
S dan P selanjutnya memutuskan bercerai.
Sudarmi robohkan rumah karena kesal
Rasa sakit hati bercampur kesal membuat S murka dan memilih merobohkan rumah seharga Rp 300 juta miliknya.
Baca juga: Dua Hari Jelang Lamaran dengan Venna Melinda, Kelakuan Ferry Irawan Dibeberkan Penjaga Rumah
Sudarmi mengatakan, rumah itu hasil keringat ia bersama sang suami.
Keduanya membangun secara bertahap.
"Sengaja saya ratakan. Saya kesal karena orang ketiga (selingkuhan suaminya)," kata S.

Menurut S, ia sudah mengikhlaskan bila rumah yang dibangun secara bertahap itu dihancurkan dalam waktu singkat.
Baginya harta benda tidak akan dibawa mati.
S pun mengutus alat berat untuk membongkar rumah itu. Pembongkaran rumah itu viral di media sosial.
Video diunggah oleh sejumlah akun, seperti @memomedsos dan @infoponorogo.
Video direkam pada Kamis (3/2/2022) lalu.
Sudah pernah mediasi
Kades Kedungbanteng, Sunaryo membeberkan fakta lain.
Baca juga: Wanita di Ponorogo Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi, Ambil Kayu Lalu Lakukan Ini Kepada Bayinya
Ia mengaku, sudah pernah terjadi proses mediasi antara Sudarmi dengan Sudarmi.
Namun tidak ada titik temu.
"Jadi itu sudah kesepakatan kedua belah pihak," kata Kades Kedungbanteng, Sunaryo, dikutip dari Kompas.com.
Sunaryo mengakui tidak mengetahui pasti penyebab Sudarmi nekat membongkar rumahnya.
Hanya saja info dari warga setempat lantaran persoalan rumah tangga.
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Inilah Pria di Sulawesi yang Palsukan Kematian Istri Demi Nikahi Dedek Gemes, Jadi Buronan Polisi