Formula E

Tanah Berlumpur, Alasan Jaya Konstruksi Pakai Material Bambu Buat Lapisan Sirkuit Formula E

PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama menggunakan material bambu sebagai lapisan bawah tanah yang berlumpur atau lunak. Ini alasannya.

TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH
Suasana di sirkuit Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama menggunakan material Bambu sebagai lapisan bawah tanah yang berlumpur atau lunak.

Material bambu dipilih lantaran tahan terhadap air, sehingga dapat menahan beban konstruksi.

"Jadi ini ada itungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada itunganya dan kita hitung. Bambu itu tahan terhadap air dan dia bisa dipecah bisa jadi rata bisa diratakan," ucap Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo di Ancol, Rabu (23/2/2022).

Selain itu, penggunaan material bambu diakui pihaknya yang paling sesuai bila mengingat masa waktu pengerjaan sirkuit Formula E yang dijadwalkan hanya 54 hari.

Yakni dimulai pada 3 Februari 2022 dan rampung pada 28 Maret 2022.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Dikebut 24 Jam Non Stop, Ini Permintaan Crazy Rich Priok Ahmad Sahroni

"Gini, ini kita masalah waktu, kalau kita membuat yang pabrikan seperti beton yang panjang. Saya tidak berbicara harga saya berbicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu. Jadi kita harus mencari yang ready stock dengan jumlah yang besar," lanjutnya.

Alhasil, bambulah yang dipilih sebagai material yang paling cocok untuk menahan beban konstruksi agar tak turun ketika ajang balap mobil listrik bertaraf Internasional ini berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang.

"Selain bambu, kalau di Kalimantan ada kayu-kayu yang keras terhadap air, ada. Tapi kan nggak mungkin kita datangkan dengan cepat. Jadi ini kita membuat manajemennya itu antar manajemen penyediaan bahan dengan manajemen pekerjaan di lapangan, itu yang harus kita sesuaikan," tandasnya.

Kondisi Tanah Lunak, Zona 5 Sirkuit Formula E Diakui Paling Sulit

Suasana di sirkuit Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022)
Suasana di sirkuit Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama ungkap pengerjaan di zona 5 sirkuit Formula E paling sulit.

Guna memudahkan pengerjaan pembangunan sirkuit Formula E, kontraktor membaginya dalam 5 zona, yakni zona 1 sampai 5.

Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo mengatakan ada tiga zona yang relatif baik. Yakni zona 1, zona 2 dan zona 3.

Sementara untuk zona 4 tak memiliki kendala seperti pada zona 5 yang diakui Ari sulit.

"Kita membagi pekerjaan itu dalam 5 zone,kita tidak mau berpolemik macam-macam tapi yang kemarin paling sulit dan sering dipermasalahkan dimedia adalah zona 5 ini. Zona 5 ini panjangnya 1 kilo 40 meter," jelasnya di Ancol, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Terungkap Strategi Jaya Konstruksi Kejar Waktu Bangun Sirkuit Formula E di Ancol

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved