Cerita Kriminal
Melindungi Adik Kecil, Nyawa Seorang Kakak Melayang Usai Menerima Pukulan Maut Ayah Sendiri
Peristiwa keji itu terjadi di Desa Molie, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (14/2/2022).
TRIBUNJAKARTA.COM, KUPANG - Benar-benar keji perbuatan David Chris Dadi Lado (49).
Diselimuti amarah, ia tega menggebuki anak kandungnya sendiri secara membabi buta.
Hanya dipicu masalah sepele, nyawa sang anak pun jadi taruhannya.
Anak adalah sebuah anugerah terindah dari tuhan.
Akan tetapi, di mata David Chris Dadi Lado (49) anugerah itu seakan disia-siakan.
Baca juga: Anak di Nias Jadi Saksi Ayah Bunuh Putri Kepala Desa, Korban Dicekik Lalu Dimasukan ke Karung
Dengan bengisnya, ia menganiaya anaknya sendiri GCDL (11) sampai tewas.
Peristiwa keji itu terjadi di Desa Molie, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (14/2/2022).
Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB, ibu GCDL, Ferderika Djara meminta tolong adik GDCL, Betania Dadi Lado, mengantarkan ikan goreng buat Elizabeth Lake Ratu, neneknya.
Ibu GDCL juga menitipkan pesan ke Betania agar GDCL mengambil kuah gurita di rumah untuk diberikan kepada Elizabeth.
Namun, GDCL yang sudah berada di rumah neneknya tidak menurut.
David geram
Kuah gurita itu kemudian diantar oleh ayahnya, David ke sana.
Ia lantas bertemu anaknya itu.
David bertanya alasan GDCL tidak pergi mengambil kuah gurita itu.

Padahal, ibu sudah menitipkan pesan Betania.
GDCL menjawab kalau adiknya tidak menitipkan pesan itu kepadanya.
Baca juga: Lihat Aksi Kejam Sang Ayah Bunuh Ibunya, 3 Anak Ini Nangis Bawa Parang Bersimbah Darah ke Kakek
Mendengar itu, David seketika naik pitam.
Dengan penuh amarah, ia menuju Betania.
Melihat ayahnya marah, GDCL bangun dan menahan ayahnya agar tidak meluapkan emosi kepada adiknya.
Baca juga: Ayah Bunuh 2 Balitanya Karena Tak Ada Biaya Hidup, Terungkap saat Nenek Korban Intip dari Jendela
David yang dihalangi GDCL lalu menamparnya.
GDCL sempat menangkis, David malah semakin emosi dan meninju anak lakinya itu bertubi-tubi di bagian kepala.
Pukulan itu mengenai bagian belakang telinga kiri hingga GDCL terkapar di lantai.
Usai terjatuh, David menendang dan menginjak kepala korban sebanyak tiga kali.
GDCL mengalami kejang-kejang, mual, muntah hingga tak sadarkan diri.
Ditahan Polisi
Bocah itu sempat dilarikan ke Puskesmas Daieko Kabupaten Sabu Raijua untuk dirawat.
Namun, nyawanya tak tertolong.
Ia tewas ditangan ayah kandungnya sendiri.
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah oleh keluarga dan pada Minggu (13/2/2022) dan dimakamkan oleh keluarga.

Polisi kemudian memroses laporan kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi serta melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Kasus ini terjadi pada Sabtu (12/2/2022) dan dilaporkan pada Senin (14/2/2022)," ujar Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua Iptu Markus Y Foes, kepada sejumlah wartawan, Kamis (24/2/2022).
Markus menyebut, kasus itu dilaporkan oleh Ruth Edy (52) dengan laporan polisi nomor LP/B/16/II/202/sek Hawu Mehara.
Polisi kemudian memroses laporan kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi serta melakukan olah tempat kejadian perkara.
Setelah itu, polisi menangkap pelaku untuk diperiksa dan diproses hukum, serta ditahan di Rutan Polres Sabu Raijua.
Pelaku pun dijerat dengan pasal 76 huruf C juncto pasal 80 ayat (3) dan (4) Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak subsider pasal 351 ayat (3) KUHP.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Kuah Gurita, Ayah di NTT Aniaya Anaknya hingga Tewas",