Cerita Kriminal
"Kalau Lelih Laki Sudah Gue Habisin" Curhat Terakhir Fikih sebelum Nyawanya Direnggut
Fikih yang kesal terus diteror soal motor curhat kepada Hilda hingga berseloroh ingin menghabisi Lelih. Namun, justru dirinya yang akhirnya tewas
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
MYL dan DR dijanjikan bayaran masing-masing Rp 1 juta. Namun, keduanya baru menerima uang muka sebesar Rp 500 ribu.
Lelih dan dua pembunuh bayaran itu beraksi pada Kamis dini hari, ketika korban baru pulang dari rumah pacarnya bernama Hilda Nurlangi (28).
Ditemui seusai rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (24/2/2022), Hilda mengatakan Lelih sempat menghubungi dirinya dan Fikih pada Rabu (9/2/2022) malam atau beberapa jam sebelum kejadian terbunuhnya korban.
Saat itu, Lelih bertanya perihal motor yang dipinjam Fikih. Sebab, motor tersebut dikembalikan dalam kondisi rusak dan tanpa STNK lantaran ditilang polisi.
"Awalnya Lelih hubungin saya, dia telepon, 'ini STNK kapan mau diurus?'. Iya nanti, saya jawab gitu," kata Hilda di lokasi.
Lelih kembali menelepon Hilda sebanyak dua kali, namun sengaja tidak diangkat.
Setelah itu, Hilda menyebut nomor teleponnya diblokir oleh Lelih.
"Nggak lama setelah itu dia kontak Almarhum, dia bilang sama, 'kapan STNK gue mau diurus?'. Almarhum cuma bilang, besok. Itu jam 21.00. Besok paginya kontak saya sudah gak diblokir sama Lelih, saya curiganya di situ," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak 22 adegan diperagakan dalam rekonstruksi pembunuhan koki muda bernama Fikih Firlana di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: 2 Polisi Unlawful Killing Laskar FPI Dituntut 6 Tahun Penjara, Pengacara Bacakan Pleidoi Hari Ini
Rekonstruksi yang digelar di tempat kejadian perkara (TKP) itu menjadi tontotan warga sekitar.
Warga tampak emosi ketika para tersangka dihadirkan dan diturunkan dari mobil polisi. Lelih pun berkali-kali diteriaki hujatan oleh warga.
"Woi Lelih, pembunuh, sini lu," teriak seorang warga saat rekonstruksi berlangsung.
Sementara itu, warga menertawai dua eksekutor yang berjalan pincang karena akibat ditembak polisi lantaran berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap.
"Yah si anj*** pincang," kata warga sambil tertawa.
Sementara itu, dari belakang garis polisi, Hilda terlihat sangat serius menyaksikan satu per satu adegan rekonstruksi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/pacar-koki-muda-hilda-nurlangi-28-dengan-dalang-pembunuhan-lelih-mawali-38-tpu-kober.jpg)