KKB Tembak Mati 8 Pekerja Palapa Timur Telematika, NS Lambaikan Tangan Minta Tolong ke CCTV
Dalam kamera CCTV terekam, satu-satunya pekerja yang selamat itu melambaikan tangan meminta pertolongan, setelah rekan-rekannya tewas ditembaki.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak mati 8 pekerja Palapa Ring Telematika (PTT) di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (3/3/2022) dini hari.
Aksi tersebut dilakukan saat kedelapan pekerja tersebut sedang melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Kejadian tersebut baru diketahui dari laporan pekerja PTT yang selamat, berinisial NS, pada siang harinya.
NS menjadi satu-satunya pekerja PTT yang selamat sekaligus saksi kunci lantaran tidak berada di basecamp pekerja saat penyerangan KBB tersebut.
Dalam kamera CCTV terekam, satu-satunya pekerja yang selamat itu melambaikan tangan meminta pertolongan, setelah rekan-rekannya tewas ditembaki.
Baca juga: Tangis Tunangan Serda Rizal yang Gugur Ditembak KKB, Sang Prajurit Dimakamkan di Momen Ulang Tahun
"Hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang Karyawan PTT yang selamat bernama NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com pada Kamis (3/3/2022) malam.
NS menjadi kunci untuk membuka kontak pandora akar masalah hingga KKB menyerang basecamp mereka.
Kronologi

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menuturkan kronologi penyerangan KKB kali ini.
Awalnya, penyerangan diketahui setelah seorang karyawan PTT menghubungi aparat keamanan lewat telepon pada Kamis (3/3/2022).
"Penyerangan yang dilakukan oleh KKB terhadap karyawan Palapa ring Timur Telematika (PTT) terjadi pada Rabu 2 Maret 2022 di Tower BTS 3 Telkomsel "CO 53M 756085 9585257" di Wilayah Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, namun baru diketahui hari ini," ungkap Kamal lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis malam.
Seorang saksi inisial NS menyebut, saat penyerangan dilancarkan KKB, dirinya tak berada di basecamp.
Baca juga: KKB Bakar Puskesmas, Bank hingga Rumah Warga, Prada Ansar Tertembak Peluru Tembus Tulang
Namun saat kembali, dirinya menemukan delapan rekannya sudah meninggal dunia.
“Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekira pukul 13.00 WIT saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta,” katanya.
Adapun delapan korban yang meninggal berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD. Sedangkan satu korban selamat berinisial NS yang juga saksi.
