PPSU Dipecat Tanpa Alasan hingga Datangi Balai Kota, Wagub Ariza Tak Mau Bela: Semua Ada Aturannya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal aksi petugas PPSU yang nekat berjalan kaki dari rumahnya di Cakung menuju Balai Kota.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Dionisius Arya Bima suci / TribunJakarta.com
PPSU Kelurahan Rawabadak Selatan Jejen Sujana saat melakukan aksi di depan gedung Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal aksi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Rawabadak Selatan, Jejen Sujana yang nekat berjalan kaki dari rumahnya di Cakung menuju Balai Kota Jakarta pada Rabu (2/2/2022) kemarin.

Adapun aksi nekat itu dilakukan Jejen lantaran merasa diperlakukan tak adil saat dipecat tanpa alasan yang jelas oleh sang lurah.

Terkait hal ini, Wagub Ariza ternyata lebih memilih membela sang lurah dibandingkan Jejen.

Ia menyebut, pemecatan yang dilakukan terhadap Jejen sudah seusai prosedur yang berlaku.

"Semua itu ada ada mekanismenya, ada aturannya. Pimpinan itu di semua level tidak pernah mengambil keputusan secara sepihak, semua harus sesuai aturan dan ketentuan," ucapnya di Balai Kota, Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Petugas PPSU Ini Dipecat Sepihak, Jalan Kaki 16 Km Demi Bertemu Anies: Kau Campakkan Aku Begitu Saja

Walau demikian, Ariza enggan menjelaskan lebih jauh alasan tidak diperpanjangnya kontrak Jejen.

Ia pun mengembalikan keputusan itu kepada pihak Kelurahan Rawabadak Selatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan jumlah pendonor darah di Ibukota berkurang drastis selama pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan jumlah pendonor darah di Ibukota berkurang drastis selama pandemi Covid-19. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Silakan ditanyakan ke unit tersebut, dari kelurahan, karena itu semua ada aturannya ya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tepat pukul 07.00 WIB pagi, Jejen Sujana keluar dari kediamannya di rumah susun Pinus Elok Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Mengenakan seragam kebanggannya sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), ia mulai menyusuri jalan-jalan ibu kota.

Kali ini tujuannya bukan menelusuri sungai atau membersihkan jalan, tapi ia berjalan setapak demi setapak menuju kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota.

Ia berjalan kaki hingga 16 kilometer dari Cakung menuju Gambir hanya mengadu kepada Gubernur Anies Baswedan.

PPSU Kelurahan Rawabadak Selatan Jejen Sujana saat melakukan aksi di depan gedung Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022).
PPSU Kelurahan Rawabadak Selatan Jejen Sujana saat melakukan aksi di depan gedung Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022). (Dionisius Arya Bima suci / TribunJakarta.com)

Setiap langkah kecilnya itu penuh harap orang nomor satu di ibu kota itu mau menemui dirinya untuk mendengar keluh kesahnya yang selama 4 tahun terakhir ini sudah mengabdi sebagai PPSU di Kelurahan Rawabadak Selatan.

Ayah 5 anak ini nekat berjalan kaki menuju Balai Kota sambil membawa bendera merah putih dan alat peraga dari karton yang dikalungkannya di leher.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved