Formula E
Bandingkan dengan MotoGP Mandalika, Pimpinan DPRD Minta Anies Tak Wajibkan ASN Beli Tiket Formula E
Bandingkan dengan MotoGP Mandalika, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta Gubernur Anies tak wajibkan ASN membeli tiket Formula E.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta Gubernur Anies Baswedan tak mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) membeli tiket Formula E.
Hal ini diungkapkan Taufik menanggapi aturan Pemda Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mewajibkan ASN membeli tiket MotoGP Mandalika.
Politisi Gerindra ini pun optimis, tiket Formula E bisa laris manis diburu pecinta otomotif ketimbang MotoGP.
"Enggak perlu diwajibkan (ASN beli tiket MotoGP)," ucapnya saat ditemui di lokasi pembangunan trek Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022).
Hal ini dikatakan Taufik bukan tanpa alasan, ia menyebut, lokasi penyelenggaraan Formula E jauh lebih strategis dibandingkan MotoGP.
Baca juga: Formula E Tinggal 3 Bulan Lagi, Terkuak Penyebab Anggaran Sirkuit Mendadak Bengkak Rp10 M
Lokasinya yang tetap berada di pusat kota pun diprediksi bakal menjadi magnet bagi masyarakat.
"Saya kira masyarakat ingin ada kegiatan internasional, makanya saya yakin pengunjungnya akan banyak," ujarnya.
Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amansto pun memastikan, bulan ini tiket sudah bisa dibeli.

Walau demikian, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini enggan membeberkan lebih jauh terkait detail harga tiket tersebut.
"Pokoknya kami sudah konsultasikan (harga tiket), sedang menunggu dari FEO (Formula E Operations). Insya Allah kalau Maret bisa kami luncurkan, jadi masyarakat biasa segera menikmati," kata dia.
Bocoran Harga Tiket Formula E
Tiket balap mobil listrik Formula E yang akan diselenggarakan di Ancol, Jakarta Utara mulai dijual Maret 2022 mendatang.
Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko pun memberi bocoran kisaran harga tiket Formula E.
Baca juga: Sidak Trek Formula E, Taufik Gerindra: Progres Capai 52 Persen, Insya Allah Selesai Tepat Waktu
Ia menyebut, harga tiket untuk menonton balap mobil listrik ini dijual mulai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
"Harganya terjangkau, (tiket termurah) enggak sampai jutaan, hanya ratusan ribu," ucapnya saat ditemui di DPRD DKI, Rabu (16/2/2022).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menjelaskan, ada beberapa kategori tiket yang akan dijual.

Hal ini merujuk pada balap MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami juga mengakomodir yang harganya lebih mahal, namaya hospitality ya. Ada makanan, ada minuman disediakan, ada infotainment juga. Jadi, konsepnya memang Formula E ini sporttainment," ujarnya.
Untuk kategori hospitality ini, harga tiket berkisar antara Rp10 juta sampai Rp15 juta.
Sebagai informasi, harga tiket MotoGP di Sirkuit Mandalika yang paling murah dijual untuk kelas Festival.
Harga tiket kategori Festival ini berkisar di angka Rp 115.000 sampai Rp 805.000.
Kemudian, tiket kelas Grandstand Regular dijual mulai Rp 230.000 hingga Rp1,7 juta.
Sementara harga tiket Grandstand Premium berkisar Rp 287.500 hingga Rp 2,3 juta.
Untuk kelas VIP dan Hospitality - Deluxe dijual dengan harga mencapai Rp10 juta.
Baca juga: BK Umumkan Pekan Depan, Hasil Pemeriksaan Ketua DPRD DKI Terkait Interpelasi Formula E
Pemegang tiket ini bisa menonton gelaran MotoGP selama 3 hari, mulai 18 Maret sampai 20 Maret 2022.
Tak hanya itu, penonton juga berkesempatan menonton dari area Premiere Class lantai 2 Pit Bulding, dan di Deluxe Class yang berada di VIP Village dan dekat dengan paddock sirkuit.
Gunung menyebut, besaran tiket Formula E yang akan dijual mulai bulan ini tak akan jauh beda dibandingkan MotoGP.
"Sebenarnya (harga tiket Formula E) sama kayak di Mandalika, di Mandalika itu harganya kan ada yang paling murah, itu Festival, ada Grandstand yang duduk dapat seat, tapi juga ada yang hospitality yang harganya puluhan juta," kata dia.

"Memang ada yang Rp10 juta, ada yang Rp15 juta. Itu memang ada segmen khusus untuk yang memang penggemarnya," tambahnya menjelaskan.
Dilansir dari Tribunnews.com, Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Aria mengatakan Aparatur Sipil Negara di Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal diwajibkan untuk membeli tiket ajang balap motor internasional, MotoGP 2022 Mandalika.
Lalu menerangkan, Pemprov NTB tengah berusaha untuk meningkatkan penjualan tiket. Sebab, per 20 Februari penjualan tiket baru sekira 21 ribu tiket.
Lalu menjelaskan, Pemprov NTB tengah menggenjot penjualan hingga 35 ribu tiket. "Sebanyak 35 ribu potong tiket ini kemudian kita lakukan mapping kami distribusikan 10 klasterpenjualan di NTB," ucapnya saat Konferensi Pers Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022 secara virtual, Selasa (1/3/2022).
Pemerintah Provinsi NTB bakal mewajibkan para ASN diwajibkan untuk menonton MotoGP.
"Pemprov NTB kepada ASN-nya diwajibkan menyaksikan 4 ribu tiket. Untuk Bupati dan Walikota se-NTB sebanyak 16 ribu tiket," ujarnya.
Kemudian, klaster Kapolda, Kapolres, NTB 2 ribu tiket. Danrem, Danlanal, Danlanud NTB 2 ribu tiket. Instansi vertikal daerah 2 ribu tiket.
Klaster BUMN dan Perbankan 2.500 tiket. Asosiasi Profesi 2.000 tiket. Guru dan pelajar 2.500 tiket. Ustaz dan santri 500 tiket.
"Masyarakat umum PITI-PSMII 1.500 tiket. Jumlah tiket 35 ribu tiket," kata Lalu.
Lalu menjelaskan, saat ini pihaknya terus melakukan konsolidasi. Diharapkan dari dukungan klaster ini termasuk dalam konteks penjualan tiket mencapai target 35 ribu tiket.
Lalu menyampaikan, permasalahan terbesar bagi Pemerintah Provinsi NTB adalah bagaimana melakukan penjualan tiket dan mobilisasi penonton.
"Dengan asumsi sampai saat ini yang baru tiket terjual dengan kondisi 20 Februari sebanyak 21.530 tiket dari prediksi sebanyak 63 ribu," ujarnya.
Sebenarnya animo masyarakat terutama masyarakat NTB untuk menyaksikan
perhelatan MotoGP cukup tinggi. "Angka penjualan tiket masih belum menggembirakan ini ada beberapa faktor," tutur Lalu.
Menurutnya, sejumlah faktor turut mempengaruhi penjualan tiket. Di antaranya, terkait kebijakan protokol kesehatan, sehingga masyarakat harus menyiapkan biaya ekstra untuk tes antigen.
"Tidak adanya kegiatan itu, mudah-mudahan diputuskan tentu animo masyarakat akan semakin tinggi," imbuh Lalu.
Ia menambahkan, Pemprov NTB tengah berusaha untuk meningkatkan penjualan tiket dan mobilisasi penonton. Dengan asumsi jumlah penduduk di Lombok 3,5 juta, setidaknya 1 persen atau 35 ribu diharapkan bisa menyaksikan perhelatan MotoGP tersebut.
"Sebanyak 35 ribu potong tiket ini kemudian kita lakukan mapping kami distribusikan 10 klaster penjualan di NTB," ucapnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melihat dengan perhelatan MotoGP 2022 Mandalika membuat Lombok menjadi destinasi pariwisata internasional. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani menerangkan, Mandalika telah menjadi destinasi super prioritas.
"Mandalika mendapatkan rezeki nomplok dengan dilaksanakannya MotoGP," tutur Rizki.
Ia menambahkan, perhelatan ajang balap motor internasional tersebut, memiliki banyak penggemar di dunia. Hal itu akan mempromosikan Indonesia, terutama Mandalika. Selain itu, MotoGP juga membuat fasilitas pariwisata di Nusa
"Kita tahu bahwa pembangunan tidak hanya fasilitas pariwisata tapi fasilitas-fasilitas lainnya yang mempunyai manfaat besar bagi masyarakat lokal," ujar Rizki.
Dengan strategi promosi yang mendunia, NTB akan menjadi destinasi internasional. "Diharapkan lombok menjadi destinasi internasional," ujarnya.
Rizki melihat fasilitas kesehatan, fasilitas transportasi, dan peningkatan SDM masyarakat dengan pelatihan-pelatihan juga menjadi modal besar agar NTB menjadi destinasi berkelas dunia.
"Kita perlu menjaga impresi yang baik dari para wisatawan dan peserta luar negeri baik dari segi penyelenggaraan dan kesiapan destinasinya," katanya.