Formula E

Formula E Tinggal 3 Bulan Lagi, Terkuak Penyebab Anggaran Sirkuit Mendadak Bengkak Rp10 M

Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar. Terkuak Penyebabnya.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik saat meninjau lokasi pembangunan trek balap Formula E, Minggu (6/3/2022). Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E membengkak Rp 10 miliar.

Awalnya, nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp50 miliar.

Namun, kemudian anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp 60 miliar.

Hal ini diungkapkan Penanggung jawab proyek sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Ari Wibowo saat ditemui di kawasan Ancol.

"Kalau di tahap ini Rp60 miliar ya. Tapi saya tidak boleh masuk keseluruhan anggaran penyelenggaraan event, untuk sirkuit Rp60 miliar," ucapnya, Minggu (7/3/2022).

Baca juga: Sidak Trek Formula E, Taufik Gerindra: Progres Capai 52 Persen, Insya Allah Selesai Tepat Waktu

Ia menyebut, pembengkakan terjadi lantaran adanya pekerjaan tambahan untuk pengerasan tanah.

Sebab, beberapa sudut trek dulunya merupakan lahan bekas pembuangan lumpur.

"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, di seen dan ada yang unseen. Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa, itu kan unseen," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik saat meninjau lokasi pembangunan trek balap Formula E, Minggu (6/3/2022).
Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik saat meninjau lokasi pembangunan trek balap Formula E, Minggu (6/3/2022). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Pengerjaan konstruksi di tanah lunak ini pun disebutnya menjadi prioritas untuk memastikan lintasan balap kokoh dan tetap memenuhi standar.

"Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," kata dia.

Baca juga: Jakpro Akui Sirkuit Formula E di Ancol Sudah Tahap Pengaspalan

"Jadi yg unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tuturnya.

Gunakan Material Bambu

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama gunakan material bambu sebagai lapisan bawah tanah yang berlumpur atau lunak.

Material bambu dipilih lantaran tahan terhadap air, sehingga dapat menahan beban konstruksi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved