Sekilas Mirip, Yuk Intip Bedanya Aquascape dan Terarium

Anda termaksud penggemar tanaman hias? Yuk simak bedanya Aquascape dan Terarium.

TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
Contoh terarium tertutup di Botarium Kebun Raya Bogor. Meski sekilas mirip, namun berbeda dengan aquascape. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anda termaksud penggemar tanaman hias?

Kegiatan memelihara tanaman sempat menjadi salah satu hobi yang banyak digemari saat pandemi Covid-19.

Salah satu metode penanaman yang menarik perhatian, adalah dengan terarium dan juga Aquascape.

Keduanya sama-sama memiliki nilai lebih dari segi estetika sehingga cocok untuk dijadikan sebagai dekorasi rumah.

Meski keduanya mirip, namun masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa keduanya memiliki perbedaan.

Baca juga: Percantik Rumah Dengan Terarium, Solusi Bertanam Hemat Ruang Dengan Wadah Kaca

Keeper terarium dari Botarium Kebun Raya Bogor, Ari Darmawan mengatakan terarium merupakan teknik menanam tanaman hias dengan menggunakan wadah kaca atau aquarium.

Metode ini memang sekilas mirip dengan Aquascape.

Akan tetapi baik terarium ataupun Aquascape kata Ari, keduanya menggunakan jenis tanaman yang berbeda.

Contoh terarium tertutup di Botarium Kebun Raya Bogor. Meski sekilas mirip, namun berbeda dengan aquascape.
Contoh terarium tertutup di Botarium Kebun Raya Bogor. Meski sekilas mirip, namun berbeda dengan aquascape. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

"Bisa dibilang sama karena sama-sama (ditanam) di dalam akuarium atau dalam kaca. Tapi kalau dilihat lagi, dari jenis tanamannya pun beda. Aquascape itu menggunakan tanaman air, di terarium itu tanaman darat," kata Ari, pada TribunJakarta.com dalam acara Hello Weekend baru-baru ini.

Sebuah ekosistem dalam Aquascape, biasanya dilengkapi dengan beberapa unsur kombinasi seperti air, tanaman, dan juga hewan.

Banyak para pehobi yang memadukan tanaman air, ikan, dan beberapa dekorasi lainnya pada sebuah kerajinan Aquascape.

Sementara terarium, kata Ari hanya berisi oleh sejumlah tanaman hias yang biasa tumbuh di daratan.

Baca juga: Rasakan Sensasi Berkeliling Kebun Raya Bogor Pakai Skuter, Banyak Digandrungi Kaum Muda

Agar tampilannya lebih cantik, tanaman hias di dalam akuarium tersebut ditata sedemikian rupa dengan penambahan unsur dekorasi lainnya.

"Jadi terarium terbagi dua, ada yang terbuka dan tertutup. Kalau yang terbuka, dia lebih ke tanaman seperti sukulen dan kaktus. Kalau yang tertutup, lebih seperti lumutan, atau tanaman-tanaman hias lain. Itu bisa dimasukan ke terarium tertutup," kata Ari.

Pada dasarnya, terarium memiliki dua tipe yang berbeda yaitu terbuka dan metode tertutup.

Terarium terbuka, merupakan teknik menanam di dalam wadah tanpa penutup dan cenderung bersifat kering.

Oleh sebab itu, jenis tanaman yang banyak digunakan biasanya seperti kaktus atau sukulen.

Keeper terarium dari Botarium Kebun Raya Bogor, Ari Darmawan.
Keeper terarium dari Botarium Kebun Raya Bogor, Ari Darmawan. (Pebby Ade Liana/TribunJakarta.com)

Sedangkan terarium tertutup, adalah teknik menanam dalam wadah dengan penutup. Biasanya dapat menggunakan beberapa jenis tanamam hias yang bisa bertahan dengan udara lembab.

Seperti jenis lumut-lumutan, fitonnia, begonia, keladi, dan lain-lain.

Kalau ingin membuat terarium, Anda perlu memperhatikan jenis tanaman, media yang digunakan, juga perawatannya.

Menurut Ari, pada terarium tertutup kelembaban dan juga penyiraman menjadi hal yang penting untuk memastikan tanaman dapat tumbuh dengan baik di dalam akuarium.

Dimana terarium, umumnya membutuhkan suhu ruang berkisar antara 22°C hingga 26°C.

Terarium tertutup di Botarium Kebun Raya Bogor.
Terarium tertutup di Botarium Kebun Raya Bogor. (Pebby Ade Liana/TribunJakarta.com)

"Terarium tertutup di bawahnya menampung sedikit air. Kalau disiram terus menerus, terjadi pembusukan. Jadi sebenarnya untuk penyiraman cukup seminggu sekali atau 2 kali kalau memang terlihat kering," tambahnya.

Karena di dalam wadah tertutup kondisinya lembab, penyiramam yang terlalu sering hanya akan berdampak pada pembusukan tanaman.

Disarankan, penyiraman dilakukan setiap seminggu sekali secukupnya atau ketika media tanam sudah terlihat kering.

"Memang, tanaman ada yang butuh sinar matahari, ada yang tidak. Misal jenis lumut itu tidak perlu matahari pun sudah cukup dia. Lalu kalau terarium gak butuh matahari, dia penggantinya bisa dengan lampu. Lampunya cukup led udah bisa. Durasi lampu menyesuaikan seperti pagi sampai siang, atau atau kalau diatur biasa 6-8 jam sinar lampunya itu," kata Ari.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved