Diungkap Sang Ibu, Ada Pesan Menyentuh Korban KKB untuk Jaga Bayinya Selama Dia Tak Ada
Satu korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Eko Septiansyah (30) rupanya menitipkan pesan menyentuh untuk bayinya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Satu korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Eko Septiansyah (30) rupanya menitipkan pesan menyentuh agar anaknya yang baru berusia 6 bulan untuk dijaga.
Hal itu diungkapkan ibu Eko Septiansyah, Paria (49) di kediamannya di Jalan Percetakan Negara II, RT07/16 nomor 9, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Pariah mengaku, terakhir berkomunikasi dengan anaknya pada Sabtu (26/2/2022) lalu atau empat hari sebelum Eko diserang oleh KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Enggak ada pesan apa-apa ke saya," ujar Paria.
Namun, ucap Paria, Eko sempat menitipkan pesan kepada kakak sepupunya karena ia memiliki anak yang masih berusia enam bulan.
Baca juga: Terbaru Habisi 8 Orang, Ini Sejarah KKB di Papua dan Tujuan Gerakannya yang Telah Disebut Teroris
Dalam pesannya, Eko meminta agar anaknya berinisial K untuk dijaga dan dirawat sebaik mungkin selama ia tidak ada di Jakarta.
"Itu anak pertamanya dia, tapi dia sudah pisah sama istrinya, makanya dia yang merawat anaknya dititipkan ke kaka sepupuhnya," tutur Paria.
Paria sendiri mendapatkan informasi anaknya meninggal dunia dari saudaranya yang melihat berita pembantaian di Papua.

"Hari Jumat (4/3/2022) kemarin dapat kabar, terus saya dibawa sama saudara saya ke depok biar enggak syok," kata dia.
Pesan korban KKB ke keluarga
Sementara itu, salah satu korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga sempat bilang ke keluarganya bahwa akan pulang pada 6 Maret 2022.
Hal itu sempat diucapkan Billy Garibali (41) kepada keluarganya.
Namun keluarga tak menyangka bahwa kepulangan Billy ke rumah ternyata sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Sebab, empat hari sebelum tanggal 6 Maret yakni pada Rabu (2/3/2022), Billy dan tujuh rekannya di PT Palapa Timur Telematika (PTT) meninggal dalam serangan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Pulang tidak tentu, jika mau pulang selalu memberi kabar lewat telepon.
Baca juga: Syahril Jadi Korban KKB, Perjuangannya Demi ke Papua Diungkap Kakak: Video Call Saat Sudah Di Sana
Korban sempat memberi kabar akan pulang tanggal 6 Maret 2022," kata Sekdes Desa tempat tinggal Billy, Dani Isnendar (50), Senin (7/3/2022).
Diketahui, Billy Garibali tinggal di Kampung Cibuah, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Di rumah duka, rentetan kursi serta karangan bunga bertuliskan duka mendalam, mempertegas rasa haru yang dirasakan pihak keluarga.

Ini bukan kali pertama Billy bepergian jauh ke luar pulau Jawa.
Tercatat, ia sudah cukup lama menghabiskan waktu bertugas sebagai pekerja tower.
Bekerja di PT Palapa Timur Telematika (PTT) membuat Billy tidak tentu untuk pulang bertemu anak dan istrinya.
Billy menjadi satu-satunya anak lelaki yang tinggal bersama Ibunya di Solokan Jeruk. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
"Korban hanya satu-satunya anak yang tinggal dengan ibunya.
Ada istri, dan 3 orang anak, 2 perempuan, 1 laku-laki, yang paling dewasa usianya 11 tahun, yang paling kecil 2 tahun," kata Dani.
Baca juga: Kisah Warga Jakarta Korban KKB: Minta Diambilkan Pakaian Dikira Ayahnya Mau Liburan Tahunya ke Papua
Selain kerap bepergian ke luar pulau Jawa, tak aneh jika warga sekitar tak terlalu mengenal Billy.
Bahkan, warga lebih mengenal nama Dida dibanding nama Billy.
Oleh karenanya, ketika berita tewasnya Billy oleh KKB di Papua, masyarakat setempat tidak menyadari bahwa korban adalah warga setempat.
"Ketika ada kabar, masyarakat sempat tidak tahu korban telah meninggal, karena nama aslinya Billy, sedang warga tahunya namanya Dida," ujar Dani.
Dani menyebut informasi mengenai meninggalnya Billy atau Dida dalam serangan KKB pada Sabtu, (5/3/2022) pagi.

"Iya infonya Sabtu pagi, tapi kami gak langsung ngasih tau karena takut shock," katanya.
Pihaknya menyebut, Billy akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Bojong, Kabupaten Bandung.
"Rencananya kalau tidak ada hambatan bakal di makamkan di Desa Bojong, ada makam keluarga di sana," ucapnya.
Penjelasan PT PTT
Direktur Operasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) Eddy Siahaan mengatakan jaringan telekomunikasi di Beoga, Kabupaten Puncak Papua merupakan proyek negara.
"Artinya, ini proyek negara bukan swasta dan sudah dibangun sejak 2017," kata Eddy, Senin (7/3/2022).
Ia mengatakan, kejadian ini tidak disangka.
Baca juga: Merantau Demi Bantu Keluarga, Syahril Pulang ke Jakarta Tinggal Jasad Akibat Serangan KKB di Papua
"Kita hanya bisa berserah kepada Tuhan kalau untuk keselamatan.
Namun, tentu kita bekerja dijaga oleh keamanan di dalam negara kita," ujarnya.
Ketika ditanya terkait pengamanan terhadap karyawan saat bekerja, ia mengatakan pihaknya tidak punya kapasitas untuk berbicara lantaran dari awal pekerjaan itu ada pengawasan.
Namun, pada faktanya bahwa saat kejadian tidak ada aparat kemanan yang berjaga di sana.
"Jadi kalau untuk seperti itu boleh diserahkan nanti kepada penegakan hukum," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan Topik Kelompok Bersenjata di Papua
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Eko Septiansyah Korban Penembakan Papua Sempat Memberikan Pesan Terakhir untuk Anaknya,