Formula E
Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak Rp10 M, PSI Cium Kejanggalan Tender
Politikus PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mencium kejanggalan pembengkakan anggaran pembuatan sirkuit Formula E yang mencapai Rp10 miliar.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politikus PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mencium kejanggalan pembengkakan anggaran pembuatan sirkuit Formula E yang mencapai Rp10 miliar.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta ini pun menyebut, pembengkakan anggaran terjadi lantaran perencanaan yang tidak tidak matang.
"Dari awal sudah kami katakan, Formula E ini janggal. Anggaran naik hingga Rp10 miliar hanya untuk biaya sirkuit, buat apa? Di tengah pandemi seperti ini loh," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).
"Ini tidak main-main ya, sepertinya Pemprov DKI tidak tahu prioritas, mudah sekali menaikkan anggaran," tambahnya menjelaskan.
Ara, sapaan karib Anggara pun mempertanyakan proses tender yang dilakukan Pemprov DKI melalui BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca juga: Polemik Biaya Bengkak Rp 10 M Sirkuit Formula E, Tudingan Kongkalikong Hingga Alasan Wagub Ariza
Ia pun menuding proses tender dilakukan tidak transparan.
Terlebih, proses tender itu sempat mengalami kegagalan, namun pihak Jakpro tidak memberi penjelasan terkait hal tersebut.
Setelah proses tender gagal, perusahaan pelat merah itu kemudian mengumumkan pemenang tender pembuatan sirkuit Formula E.

Saat itu, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama ditunjuk sebagai pemenang dengan nilai tender awal sekira Rp50 miliar.
Namun, belakangan diketahui bahwa anggaran pembuatan lintasan balap di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mendadak naik menjadi Rp60 miliar.
"Buat apa tender kalai harganya naik di tengah jalan? Besok-besok kontraktor ikut tender tawar harga murah dan dinaikan di tengah jalan," ujarnya.
Tak hanya itu, Ara juga menyinggung soal rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang meminta Pemprov DKI merevisi studi kelayakan atau feasibility study Formula E.
Baca juga: Anggaran Sirkuit Formula E Bengkak Rp10 M, Gembong PDIP: Bisa Selesaikan Banjir
Menurutnya, Pemprov DKI sampai saat ini masih sangat tertutup soal masalah ini.
"Sudah buru-buru, tiba-tiba anggaran naik, kami hanya minta transparansi. Ini kan tidak masuk logika," kata Ara.