'Lu di Daerah Sana Bisa Jaga Diri' Pesan Kakak Korban KKB Saat Tahu Adiknya Putuskan Kerja di Papua

Kakak Syahril Nurdiansyah (22), Sandi Tirtana (40) sempat berpesan ketika sang adik memutuskan kerja di Papua.

Editor: Elga H Putra
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADHE LIANA
Jenazah Syahril Nurdiansyah tiba di rumah duka di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pagi ini, Rabu (9/3/2022). 

Para pekerja itu akan mendapat tanda jasa pahlawan pembangunan tanah Papua oleh pemerintah.

Hal itu disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko.

Hari ini, kedelapan jenazah korban KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua itu telah diterbangkan ke daerah masing-masing.

Sebelum dikembalikan ke keluarganya, pihak kepolisian juga menyelenggarakan prosesi penghormatan bagi delapan korban tersebut.

Baca juga: Korban KKB Bilang Akan Pulang 6 Maret, Keluarga Tak Menyangka Kondisinya Sudah Tak Bernyawa

Kedelapan korban KKB di Distrik Beoga itu yakni Bona Simanulang, Bili Gadi Balien, Renal Tagase, Bebi Tabuni, Jamaludin, Eko Satiansyah, Syahril Nurdiansyah, dan Ibo.

"Kami juga telah melakukan prosesi penghormatan kepada delapan jenazah karyawan PTT sebagai bentuk penghargaan tanda jasa kepada para pahlawan pembangunan di tanah Papua," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/3/2022).

Penjelasan PT PTT

Salah satu korban  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga sempat bilang ke keluarganya bahwa akan pulang pada 6 Maret 2022.
Salah satu korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga sempat bilang ke keluarganya bahwa akan pulang pada 6 Maret 2022. (Kolase Tribun)

Direktur Operasi PT Palapa Timur Telematika (PTT) Eddy Siahaan mengatakan jaringan telekomunikasi di Beoga, Kabupaten Puncak Papua merupakan proyek negara.

"Artinya, ini proyek negara bukan swasta dan sudah dibangun sejak 2017," kata Eddy, Senin (7/3/2022).

Ia mengatakan, kejadian ini tidak disangka.

Baca juga: Merantau Demi Bantu Keluarga, Syahril Pulang ke Jakarta Tinggal Jasad Akibat Serangan KKB di Papua

"Kita hanya bisa berserah kepada Tuhan kalau untuk keselamatan.

Namun, tentu kita bekerja dijaga oleh keamanan di dalam negara kita," ujarnya.

Ketika ditanya terkait pengamanan terhadap karyawan saat bekerja, ia mengatakan pihaknya tidak punya kapasitas untuk berbicara lantaran dari awal pekerjaan itu ada pengawasan.

Namun, pada faktanya bahwa saat kejadian tidak ada aparat kemanan yang berjaga di sana.

"Jadi kalau untuk seperti itu boleh diserahkan nanti kepada penegakan hukum," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan Topik Kelompok Bersenjata di Papua

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved