Sisi Lain Metropolitan

Aksi Humanis Petugas PPSU, Pulangkan ART di Bawah Umur ke Kampung: Nangis Tak Kuat Kerja di Jakarta

Petugas PPSU Menteng, Levana Rizky, tiba-tiba bertemu bocah perempuan duduk terlantar di trotoar.

Istimewa
Petugas PPSU Menteng, Levana Rizky bertemu dengan Asisten Rumah Tangga (ART) di bawah umur yang terlantar di Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (10/3/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Petugas PPSU Menteng, Levana Rizky, tiba-tiba bertemu bocah perempuan duduk terlantar di trotoar.

Perempuan itu meminta tolong diantarkan pulang ke kampung halaman lantaran tak kuat kerja di Jakarta.

Sekitar pukul 11.00 WIB pada Kamis (10/3/2022), Levana seperti biasanya membersihkan jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Saat sedang tanggung bersihkan jalanan lantaran hampir istirahat, ia tiba-tiba melihat seorang bocah perempuan yang terlantar di Jalan Latuharhary.

Perempuan itu berhijab merah dengan pakaian serba hitam tengah duduk di trotoar.

Baca juga: Mensos Risma Dukung Petugas PPSU Tunarungu Ancol yang Menginspirasi: Disabilitas Jangan Jadikan Aib

Sembari duduk, ia menangis tersedu-sedu.

Levana lalu menghampiri perempuan itu dan bertanya terkait alasan duduk sembari menangis.

"Awal ketemu dia lagi duduk dan menangis," katanya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Kamis (10/3/2022).

Petugas PPSU Menteng, Levana Rizky bertemu dengan Asisten Rumah Tangga (ART) di bawah umur yang terlantar di Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (10/3/2022).
Petugas PPSU Menteng, Levana Rizky bertemu dengan Asisten Rumah Tangga (ART) di bawah umur yang terlantar di Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (10/3/2022). (Istimewa)

Bocah itu ternyata bernama Sinta dan masih berusia 15 tahun.

Di usianya itu, ia sudah bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Sinta lalu menjelaskan keluh kesahnya kerja di Ibu Kota kepada petugas berseragam oren itu.

Tak kuat kerja

Baru 6 Hari, Sinta kerja di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Ia diajak temannya melalui sebuah yayasan penyalur pembantu ke Jakarta.

"Baru 6 hari itu anak kerja di sini. Enggak bawa identitas dan alat komunikasi. Dia diajak sama temannya, dimasukkin ke yayasan," kata Levana.

Petugas PPSU Menteng, Levana Rizky antarkan Sinta ke Terminal Kampung Rambutan pada Kamis (10/2/2022).
Petugas PPSU Menteng, Levana Rizky antarkan Sinta ke Terminal Kampung Rambutan pada Kamis (10/2/2022). (Istimewa)

Meski belum cukup umur, ia memilih berangkat dari Cianjur ke Jakarta demi mengadu nasib.

Namun, belum genap seminggu, Sinta sudah tak tahan kerasnya kerja di Jakarta.

Baca juga: Petugas PPSU Dibegal dan Dibacok di Kelapa Gading saat Berangkat Kerja, Motor Raib Tangan Luka

Ia mengaku tak tahan dimarahi dan dipaksa kerja tak kenal waktu.

"Saya kerja enggak pernah ada istirahatnya, dari pagi ketemu pagi," kata Levana menirukan ucapan Sinta.

Akhirnya, Sinta memilih untuk kabur dari tempat kerjanya. Tanpa membawa barang-barang miliknya.

Baca juga: Kisah Tono, Penyandang Tunadaksa Berjuang Cari Kerja: Pernah Didiskriminasi hingga Jadi Petugas PPSU

Di jalan itu, Sinta luntang-lantung bingung harus berbuat apa.

Ia pun memilih menangis meratapi nasib apesnya di Jakarta.

Dibantu pulang 

Mendengar cerita Sinta, Levana jadi iba.

Petugas PPSU itu merogoh koceknya untuk membelikan makan bocah itu.

Setelah itu, Levana mencoba menghubungi anggota keluarga Sinta di kampung.

Ilustrasi Terminal Kampung Rambutan
Ilustrasi Terminal Kampung Rambutan (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

"Alhamdulilah, ternyata benar diangkat keluarganya. Orangtuanya sebenarnya enggak setuju Sinta kerja di Jakarta. Tapi dia bersikukuh mau ikut diajak temannya," tambahnya.

Selain tak direstui orangtuanya, Sinta sebenarnya juga masih bersekolah secara daring.

Baca juga: Tak Sangka Aksi Evakuasi Bocah di KBT Viral Diapresiasi, Anggota PPSU: Tujuan Hanya Menyelamatkan

Levana memboncengkan Sinta ke Terminal Kampung Rambutan agar Sinta bisa kembali menemui keluarganya.

"Diantarkan ke Terminal Kampung Rambutan biar pulang ke Cianjur, Jawa Barat dan kita berikan sedikit rezeki untuk ongkos Sinta," tambahnya.

Petugas PPSU Menteng itu tergerak untuk membantu Sinta lantaran teringat dia memiliki keponakan perempuan.

Ia hanya membayangkan bila keponakannya bernasib sama dengan Sinta.

"Karena sekarang kan lagi maraknya pelecehan seksual. Kebetulan saya punya ponakan cewek. Gimana kalau keponakan saya tersesat kayak begitu," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved