Cerita Kriminal

Mengungkap Terduga Teroris yang Ditembak Densus 88, Ketua RT Ungkap Gelagat Aneh: Tak Bayar Iuran

Densus 88 Antiteror Polri akhirnya memenembak mati seorang terduga teroris berinisial SU (54), gelagat anehnya sempat diungkap Ketua RT tempat tinggal

Editor: Wahyu Septiana
Kompas.com/Kristianto Purnomo
ILUSTRASI Teroris - Densus 88 Antiteror Polri akhirnya memenembak mati seorang terduga teroris berinisial SU (54), gelagat anehnya sempat diungkap Ketua RT tempat tinggalnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Densus 88 Antiteror Polri akhirnya memenembak mati seorang terduga teroris berinisial SU (54), gelagat anehnya sempat diungkap Ketua RT tempat tinggalnya.

Diketahui, Densus 88 Antiteror Polri melumpuhkan SU di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3/2022) malam sekira pukul 21.15 WIB.

SU Ditembak lantaran mencoba melarikan diri saat hendak ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.

Ternyata SU dikenal berprofesi sebagai seorang dokter.

Ketua rukun tetangga (RT) tempat tinggal SU, Bambang Pujiana, membenarkan hal itu.

"Pekerjaannya, yang saya tahu dia dokter," kata Bambang di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Teroris Bergelar Dokter Tewas di Sukoharjo, Sosoknya Diungkap Warga

Bambang menyebutkan, SU dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Laki-laki 54 tahun itu disebut tidak pernah hadir dalam kegiatan warga.

ILUSTRASI : Petugas kepolisian melakukan penggeledahan rumah terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021). Kepolisian Polda Metro Jaya menangkap dua terduga teroris di kediamannya yang juga dijadikan ruang pamer (showroom) mobil bekas. Penangkapan kedua terduga teroris ini berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi.
ILUSTRASI : Petugas kepolisian melakukan penggeledahan rumah terduga teroris (JEPRIMA)

"Sepanjang saya menjabat Ketua RT dari tahun 2019, SU saat saya mengadakan pertemuan-pertemuan kegiatan warga tidak pernah ada, tidak pernah datang tidak pernah sosialisasi," kata Bambang.

SU juga dikatakan enggan masuk dalam grup WhatsApp RT tempat tinggalnya.

Bahkan, iuran warga pun tidak pernah dibayarnya.

"Iuran warga setiap bulannya Rp 25.000 juga tidak pernah memberikan," ujar Bambang.

Baca juga: Aksi Menegangkan Anggota Densus 88 Naiki Belakang Mobil Teroris JI yang Ngebut Zig-zag di Sukoharjo

Menurut Bambang, SU hanya terlihat saat datang ke masjid untuk shalat berjemaah.

Namun, tidak pernah berbincang dengan warga lain.

Setelah tewas saat ditangkap Densus 88, rumah SU terlihat sepi.

Bangunan yang di depannya tampak papan tanda praktik dokter itu pagarnya terkunci.

Hanya ada satu unit sepeda motor yang terparkir di halaman rumah.

Tersangka terorisme Taufik Bulaga alias Upik Lawanga digiring Densus 88 Antiteror Polri
Ilustrasi terorisme ditangkap Densus 88 Antiteror Polri (Tribunnews)

Bambang mengatakan, SU meninggalkan seorang istri dan empat anak.

Saat ini, jenazah SU sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diotopsi.

Menurut Iqbal, SU diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Islamiyah.

Detik-detik menegangkan penangkapan

Terduga teroris tersebut terpaksa dilumpuhkan karena berupaya melukai petugas yang hendak menangkapnya.

Baca juga: Terbaru Habisi 8 Orang, Ini Sejarah KKB di Papua dan Tujuan Gerakannya yang Telah Disebut Teroris

SU berupaya melukai petugas dengan mobil yang dikendarainya.

Terduga teroris jaringan Jamaah Islmaiah (JI) tersebut diketahui mengendarai mobil Mitsubishi Strada berwarna silver.

Ketika itu, tim Densus 88 Antiteror Polri yang mengendus keberadaan pelaku hendak menyergapnya di jalan kampung Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tanpa disangka, pelaku yang mengendarai mobil justru menabrak mobil polisi yang hendak menghentikan pelariannya.

"Adapun saat penangkapan saudara SU dia melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).

Saat itu, kata Ramadhan, petugas juga sempat melompat naik di bak belakang mobil yang dikendarai SU setelah menabrakan mobil petugas.

Baca juga: Buronan Teroris Poso Tewas Ditembak, Satgas Temukan Bom Hingga Duit Rp 202 Ribu

Mengetahui ada petugas di bak kendaraannya, SU pun berupaya menjatuhkan petugas tersebut.

Mobil yang dikendarainya sengaja melakukan gerakan zig zag agar petugas terlempar dari bak mobil.

"Petugas yang naik di bak belakang mobil double kabin milik tersangka mencoba untuk memberikan peringatan namun saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zig zag yang tujuannya menjatuhkan petugas," jelas Ramadhan.

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan kendaraan SU pun terhenti seusai menabrak kendaraan lain yang melintas.

Karena itu, petugas pun langsung melakukan tembakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku.

"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ungkap Ramadhan.

Menurut Ramadhan, pelaku juga sempat dibawa petugas ke rumah sakit Bhayangkara.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan. (Kompas TV)

Namun, nyawanya tidak bisa terselamatkan dan telah dinyatakan meninggal dunia.

"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis namun yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi," katanya.

2 Anggota Densus terluka

Dalam kejadian tersebut, 2 anggota tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terluka.

Baca juga: Teroris Bergelar Dokter Tewas di Sukoharjo, Sosoknya Diungkap Warga

Menurut Ramadhan, kedua anggota Polri itu kini masih mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara, Surakarta, Jawa Tengah.

Namun, dia tidak merinci perihal kondisi kedua anggota tersebut.

"Saat ini sedang mendapatkan perawatan di RS klinik Bhayangkara," ujar Ramadhan.

Peran terduga teroris

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pun mengungkap peran SU dalam jaringan teroris di Indonesia.

SU diduga merupakan anggota teroris Jamaah Islamiah (JI).

"Keterlibatan SU adalah selaku anggota organisasi teroris JI," kata Ramadhan.

Ramadhan menuturkan SU pernah menjabat sebagai Deputi Dakwah di Jamaah Islamiah.

Baca juga: Buronan Teroris Poso Tewas Ditembak, Satgas Temukan Bom Hingga Duit Rp 202 Ribu

Selain itu, dia juga sebagai penasihat amir Jamaah Islamiah.

"Yang bersangkutan pernah menjabat sebagai amir khidmat. Jabatan adalah deputi dakwah dan informasi dan yang bersangkutan sebagai penasihat amir JI dan juga penanggung jawab Ilal Ahmar Sosaiti," katanya. 

Artikel ini disarikan dari Tribunnews.com dengan judul Sosok Terduga Teroris yang Tewas saat Ditangkap Densus 88, Menolak Masuk Grup WA Warga dan Detik-detik Menegangkan Penangkapan Terduga Teroris JI di Sukoharjo, Pelaku Sempat Tabrak Tim Densus

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved