Formula E
Sirkuit Formula E Gunakan Material Bambu Jadi Sorotan, Wagub Ariza: Justru Itu yang Memperkuat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza memastikan penggunaan material bambu untuk sirkuit Formula E bersifat memperkuat.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza memastikan penggunaan material bambu untuk sirkuit Formula E bersifat memperkuat.
Material bambu dipilih kontraktor sebagai lapisan bawah tanah yang lunak dan berlumpur di sirkuit Formula E yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
"Oh iya kuat, itu kan yang memperkuat justru, bukan di bambu kemudian tidak ada batunya, bukan, itu kan lapisan tertentu ya, di bagian tertentu ya," katanya di Balai Kota DKI, Jumat (11/3/2022).
Penggunaan bambu dikatakannya bukanlah hal pertama dan baru.
Beberapa wilayah yang dibangun dengan kondisi tanah lunak juga menggunakan material bambu sebagai lapisannya.
Baca juga: Politikus PDIP Buka-bukaan: Sebut Anggaran Sirkuit Formula E Bukan Rp60 M Tapi Rp75 M
Sebagai contoh, Politisi Gerindra ini menyebut daerah di pinggir sungai.
"Seperti di daerah-daerah pinggiran sungai. Pokoknya di mana di situ termasuk cukup berair ya untuk penguatan dan itu biasa didalam teknik sipil ya. Jadi itu silakan teman-teman di cek langsung ya, bahkan bisa di googling itu hal yang sederhana itu bukan sesuatu yang luar biasa. Tapi kan tidak semua menggunakan bambu, itu hanya di titik-titik tertentu saja," jelasnya.

Sebagai informasi, PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama gunakan material bambu sebagai lapisan bawah tanah yang berlumpur atau lunak.
Material bambu dipilih lantaran tahan terhadap air, sehingga dapat menahan beban konstruksi.
"Jadi ini ada itungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada itunganya dan kita hitung. Bambu itu tahan terhadap air dan dia bisa dipecah bisa jadi rata bisa diratakan," ucap Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo di Ancol, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Diperiksa KPK, Politisi PDIP Syahrial Ngaku Diberondong Pertanyaan Soal Uang Komitmen Formula E
Selain itu, penggunaan material bambu diakui pihaknya yang paling sesuai bila mengingat masa waktu pengerjaan sirkuit Formula E yang dijadwalkan hanya 54 hari.
Yakni dimulai pada 3 Februari 2022 dan rampung pada 28 Maret 2022.

"Gini, ini kita masalah waktu, kalau kita membuat yang pabrikan seperti beton yang panjang. Saya tidak berbicara harga saya berbicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu. Jadi kita harus mencari yang ready stock dengan jumlah yang besar," lanjutnya.
Alhasil, bambulah yang dipilih sebagai material yang paling cocok untuk menahan beban konstruksi agar tak turun ketika ajang balap mobil listrik bertaraf Internasional ini berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang.
"Selain bambu, kalau di Kalimantan ada kayu-kayu yang keras terhadap air, ada. Tapi kan nggak mungkin kita datangkan dengan cepat. Jadi ini kita membuat manajemennya itu antar manajemen penyediaan bahan dengan manajemen pekerjaan di lapangan, itu yang harus kita sesuaikan," tandasnya.