Cerita Kriminal

Kak Seto Sampai Prihatin Polisi Lamban Tangkap Tukang Siomay Pelaku Rudapaksa Anak di Jagakarsa

Kak Seto mengaku prihatin dengan belum tertangkapnya pelaku pemerkosaan terhadap bocah perempuan berinisial ZF (6) di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Seto Mulyadi alias Kak Seto di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Selasa (12/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mengaku prihatin dengan belum tertangkapnya pelaku pemerkosaan terhadap bocah perempuan berinisial ZF (6) di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Diketahui, korban dicabuli dan disetubuhi oleh seorang pria yang merupakan tukang siomay berinisial K alias Tebet.

"Sampai saat ini tidak ada soal berita penangkapan begitu. Pertama tentu sangat prihatin, kok sampai sekarang sulit untuk menangkapnya," kata Kak Seto saat dihubungi, Selasa (15/2/2022).

Kak Seto menuturkan, LPAI menjalin kerjasama dengan Mabes Polri terkait penanganan korban kekerasan seksual.

Ia pun khawatir belum ditangkapnya pelaku bakal menimbulkan penilaian negatif terhadap Polri.

Baca juga: Kak Seto akan Beri Pendampingan, Anak Korban Rudapaksa Tukang Siomay di Jagakarsa Trauma Berat

"Pernah dulu juga ada (hastag) percuma lapor polisi dan sebagainya. Jangan sampai itu dikotori dengan tidak kecermatan, kecepatan dari para petugas di bawah," ujar dia.

Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan sejak Januari 2022 lalu.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang biasa disapa Kak Seto.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang biasa disapa Kak Seto. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Laporan kasus ini terdaftar dengan nomor LP/B/183/I/2022/RJS tanggal 24 Januari 2022.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut.

"Orangtua korban sudah melapor ke Polres," kata Budhi saat dikonfirmasi, Minggu (30/1/2022).

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu menambahkan, penyidik tengah menindaklanjuti laporan ayah korban.

"Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh penyidik kami," ujar dia.

Baca juga: Polisi Tak Kunjung Tangkap Pelaku, Jerit Korban Rudapaksa Tukang Siomay di Jaksel Sangsikan Keadilan

Aksi bejat K terungkap setelah korban, mengadu ke ayahnya melalui telepon pada Jumat (21/1/2022).

MBR mengatakan anaknya lebih dulu menceritakan kejadian yang dialaminya kepada salah satu tetangga.

"Awalnya (korban) cerita ke tetangga, karena mungkin dia takut saya berantem sama si pelaku ini," kata MBR.

Kepada sang ayah, ZF mengaku mengalami kekerasan seksual akibat perbuatan keji yang dilakukan pelaku K.

Selain itu, korban juga mengeluh sakit di kemaluannya ketika buang air kecil.

Ilustrasi korban pencabulan
Ilustrasi korban pencabulan (KOMPAS/LAKSONO HARI W)

Mendengar pengakuan ZF, MBR pun membawa anaknya ke rumah sakit guna melakukan visum.

"Kemarin divisum belum ada hasilnya, tapi dokternya bilang ada lecet," ujar dia.

Trauma Berat

Setelah peristiwa memilukan itu, ZF mengalami trauma berat.

Ayah korban, MBR, menyebut putrinya kerap ketakutan setiap melihat pria dewasa yang tidak dikenalinya.

"Kalau lihat laki-laki dewasa yang tidak dikenal, dia (korban) pasti takut," ujar MBR saat dihubungi, Senin (31/1/2022) malam.

Saat itu, ZF belum mendpat pendampingan psikologis dari manapun.

"Belum ada penanganan psikologis. Kalau main masih mau, tapi kalau lihat laki-laki asing dia takut," kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved