Biasa Mengkritik, Kini Puji Setinggi Langit, PSI Mulai Keanies-aniesan?

Padahal, PSI selama ini dikenal sebagai partai yang kerap mengkritik dan cenderung menyudutkan Anies Baswedan.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian, saat melakukan peninjauan di trotoar jalan kawasan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan hal yang tak biasa. Parpol besutan Giring Ganesha kini memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan setinggi langit.

Padahal, PSI selama ini dikenal sebagai partai yang kerap mengkritik dan cenderung menyudutkan Anies Baswedan.

Hal ini diungkapkan politisi PSI Justin Adrian Untayana menanggapi tindakan Anies yang menyertakan air dari enam tempat ibadah berbeda di enam wilayah Jakarta dalam prosesi Kendi Nusantara bersama Presiden Joko Widodo di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Anggota DPRD DKI ini pun menilai, simbolisasi yang dilakukan Gubernur Anies sangat baik.

"Kami mengapresiasi pak gubernur, tindakan pak gubernur merupakan tindakan yang sangat tepat. Ini menunjukkan bahwa Jakarta merupakan kota yang inklusif," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Jokowi Ungkap Nilai Luhur Ritual Kendi Nusantara, Anies Masukkan Tanah Area Bekas Gusuran Ahok

"Ibu kota ini kan melting pot, kerukunan beragama adalah hal fundamental yang tidak terpisahkan," sambungnya.

Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI ini menyebut, Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan budaya dan keyakinan beragam.

Menurutnya, keberagaman ini harus diimbangi dengan kerukunan dan inklusivitas.

"Indonesia terdiri dari hampir 17.000 pulau, 300 kelompok etnik, 1.331 suku bangsa, dengan enam agama, dan banyak aliran kepercayaan. Keberagaman ini merupakan karunia lahiriah yang sudah semestinya kita ingat, syujuri, dan jaga bersama-sama," ujarnya.

Tak hanya itu, Justin juga membela Anies soal polemik tanah Kampung Akuarium yang dibawa dalam prosesi Kendi Nusantara.

Ia menilai, keputusan Anies itu tak perlu dipermasalahkan dan meminta masyarakat jangan memperdebatkannya.

"Saya kira bapak gubernur memiliki pertimbangannya sendiri. Kalau mau diperdebatkan tanah mana yang pantas mewakili DKI di IKN, tentu bisa saja," tuturnya.

"Tapi bukan itu poinnya, sebaiknya kita fokus saja kepada yang baik-baik. Tidak usah habiskan energi untuk memperdebatkannya," tambahnya menjelaskan.

Baca juga: Anies Dapat Kesempatan Pertama Beri Tanah Kampung Akuarium ke Jokowi di IKN, Terungkap Ini Maknanya

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat kesempatan pertama dalam prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Dalam ritual Kendi Nusantara itu, orang nomor satu di DKI ini memberikan keranjang hijau berisi tanah yang diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara kepada Presiden Joko Widodo.

Tanah itu kemudian dituang Presiden Jokowi ke dalam sebuah bejana besar berwarna coklat.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyerahkan tanah yang dibawanya dari Kampung Akuarium kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara di Titik Nol Kilometer IKN, Senin (14/3/2022).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyerahkan tanah yang dibawanya dari Kampung Akuarium kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara di Titik Nol Kilometer IKN, Senin (14/3/2022). (Youtube Setpres)

Setelah itu, Anies memberikan kendi kecil berisi air kepada Presiden Jokowi.

Air itu pun kemudian disatukan dengan tanah yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam Bejana Nusantara.

Setelah Anies, kemudian 33 gubernur lainnya secara bergantian turut melakukan hal serupa.

Usai acara tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan maksud dan tujuannya membawa tanah Kampung Akuarium yang dulu pernah digusur di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Tanah Kampung Akuarium itu pun disimbolkannya sebagai harapan agar pembangunan IKN tidak mengabaikan rakyat kecil.

"Harapannya, kota baru yang akan dibangun ini bisa mengedepankan, memprioritaskan rakyat. Sebagaimana masyarakat di Kampung Akuarium yang dulu mereka tersingkirkan, termarjinalkan, tapi sekarang di garis depankan, mendapat fasilitas," ucapnya dalam video yang ditayangkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Anak Buah Anies Diperiksa Kejati DKI soal Dugaan Korupsi Mafia Tanah di Cipayung

Di era kepemimpinannya, Anies memang membangun kembali Kampung Akuarium yang sempat digusur Ahok.

Penataan dan pembangunan kembali permukiman warga dilakukan Anies lewat proyek Kampung Susun Akuarium.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun menyebut, tanah dari Kampung Akuarium itu memberi pesan bahwa republik ini dihadirkan untuk melindungi dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Pesan ini yang dititipkan tanah ini, semoga di kota yang dibangun ini akan bisa menghadirkan pesan utama dan pertama atas pendirian republik ini, yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved