Kebakaran
Tewaskan 1 Orang, Kebakaran di Kebayoran Baru Diduga Disebabkan karena Korsleting Listrik
Sartono menjelaskan, titik api diduga berasal dari salah satu rumah warga bernama Untung (61).
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kebakaran maut terjadi di Gang Cempaka 3, Jalan Pangeran Antasari, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menewaskan satu orang.
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Sabtu (19/3/2022) sekitar pukul 06.40 WIB.
"Dugaan sementara (kebakaran terjadi) karena korsleting listrik," kata perwira piket Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Sartono, saat dikonfirmasi.
Sartono menjelaskan, titik api diduga berasal dari salah satu rumah warga bernama Untung (61).
"Itu berdasarkan dari keterangan warga yang melihat kebakaran awalnya dari rumah Bapak Untung," ujar dia.
Sementara itu, ia mengungkapkan, korban tewas dalam peristiwa ini adalah seseorang bernama Aci (25). Ia tinggal di salah satu kamar kost di lantai atas.
Baca juga: Charger Ponsel Korslet, Rumah di Karet Tengsin Terbakar Hingga Puluhan Warga Terpaksa Mengungsi
Sartono menjelaskan, terdapat seorang saksi yang melihat korban sudah keluar kamar kost saat terjadi kebakaran.
Namun, korban diketahui kembali ke dalam kamar ketika api masih berkobar. Korban diduga terjebak hingga tak bisa menyelamatkan diri.
"Pada saat kejadian ada saksi yang melihat korban sudah keluar saat kebakaran, kemudian masuk lagi ke lokasi terbakar," ucap Sartono.

Jenazah korban ditemukan hangus terbakar di antara puing-puing bangunan yang sudah rata dengan tanah.
Sartono mengaku belum mengetahui total bangunan yang terbakar. Namun, ia memperkirakan jumlahnya mencapai lebih dari 5 bangunan.
"Luas area yang terbakar 1.800 meter persegi," ujar dia.
Ia menjelaskan, titik api berasal dari salah satu rumah warga di permukiman padat penduduk di kawasan tersebut.
Baca juga: Transjakarta di Pusaran Kecelakaan Maut, Anies Dinilai Tak Punya Empati Ganti Komut karena Kedekatan
"Warga awalnya berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air menggunakan ember. Tapi api semakin membesar," ungkap Sartono.