Jeritan Pilu Sang Ibu, Merasa Anaknya Dijebak Jadi Pengedar Sabu 1 Ton: Semuanya Pada Nangis
Ibu NS (26) tak menyangka anaknya terlibat dalam penyelundupan 1 ton sabu di pantai Pangandaran
TRIBUNJAKARTA.COM, PANGANDARAN - Ibu NS (26) tak menyangka anaknya terlibat dalam penyelundupan 1 ton sabu di pantai Pangandaran.
Di mata keluarga, NS dikenal sosok yang lurus-lurus saja.
Sang ibu pun berharap adanya keajaiban dari aparat penegak hukum.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat menciduk penyelundupan sabu seberat 1 ton dengan jumlah 66 karung.
Sabu itu dimasukkan ke dalam kotak dan ditutup dengan bungkusan berlakban bening.
Baca juga: Kisah Anjing Superhero Ciduk Pembawa Sabu 1 Ton di Pangandaran: Berawal dari Cium Ini di Daun
Polisi mengamankan empat pelaku yang diduga terlibat memasukkan sabu diam-diam dari Pantai Pangandaran itu.
DH, HH, AH, M dan NS sementara dibekuk oleh polisi.
M belakangan diketahui merupakan Warga Negara Afganistan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, sabu-sabu itu kiriman dari Iran yang dibawa melalui jalur laut ke wilayah perairan Pangandaran, Jawa Barat.
Eks Atlet sepeda terlibat
Polisi menerangkan ada eks atlet sepeda BMX yang terlibat dalam penyelundupan ini.
Perempuan itu berinisial NS.
Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jabar tak menampik bahwa NS merupakan mantan pembalap sepeda kelas BMX.

ISSI Jawa Barat tak menyangka dan merasa prihatin lantaran ada satu anak didiknya melakukan perbuatan melanggar hukum.
"Ya kami semua kaget dan prihatin. Kemarin teman-teman dari ISSI Jabar juga sudah hubungi pihak keluarga, tapi pihak keluarga menyebut dia seperti tak sengaja atau tak tahu apa yang dia bawa," katanya saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Ibunda tak Menyangka
NK (46) ibunda NS benar-benar tak menyangka anaknya terlibat dalam tindak pidana kriminal ini.
Sebab, selama ini, NS dikenal anak yang lurus-lurus saja.
Ia bahkan tidak pernah merokok.

Di mata sang ibu, NS dikenal rajin.
Sejak sudah tak lagi jadi atlet balap sepeda karena dampak Covid-19, NS kerap ikut kerja bersama pamannya DH (40).
Baca juga: Dibawa dengan Gerobak ke Indekos Matraman, Ternyata Isinya 29 Kg Sabu dari Iran
NS bekerja mengantar DH pergi kemana-mana.
"Kebetulan anak saya bisa nyetir mobil, sementara pamannya enggak bisa. Jadi kerjanya nganter-nganter pamannya," kata NK saat ditemui di kediamannya di Pangandaran, Jumat (18/3/2022).
"Anak saya disuruh nyuci mobil juga mau. Mungkin, hitung-hitung buat jajan. Kejadian kemarin, kami tentu saja enggak menyangka. Semuanya pada nangis. Aneh, anak saya itu merokok juga tidak pernah, kok bisa sampai disangka terlibat seperti itu," ucap sedihnya.
Baca juga: Gerebek Indekos di Matraman Polisi Amankan 29 Kilogram Sabu Asal Iran
NK bercerita sesaat sebelum kejadian, anaknya sempat pamit lantaran disuruh untuk menjemput DH di Mandasari.
"Saya yakin dia tidak tahu soal barang (narkotika) itu. Selama ini pergaulannya juga terbatas, paling sesama temannya yang sama-sama atlet," ujarnya.
Ia berharap sekali anaknya bisa segera dibebaskan polisi.
Baca juga: Dipimpin Abang-abangan, 3 Anak di Bawah Umur Nekat Begal Petugas PPSU di Jakut Demi Beli Sabu
"Semoga ada keajaiban, karena anak saya enggak ikutan seperti itu, hanya mengemudikan mobil dan itupun disuruh pamannya untuk menjemput," ujarnya.
"Enggak ada iming-iming apa-apa, hanya disuruh menjemput. Pamannya juga orangnya baik," tambah NK.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ibunda Tersangka Penyelundupan 1 Ton Sabu-sabu di Pangandaran Yakin Anaknya Dijebak, Ini Alasannya,