Food Story
Menikmati Rujak Medan Muara Karang yang Lagi Viral: Buka Sejak Era SBY, Sambalnya Jadi Favorit
Rujak menjadi salah satu kudapan favorit banyak orang di kala menikmati waktu santai siang hingga sore hari. Yuk nikmati Rujak Medan Muara Karang.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Rujak menjadi salah satu kudapan favorit banyak orang di kala menikmati waktu santai siang hingga sore hari.
Potongan beragam buah segar yang dilengkapi dengan sambal ulek membuat siapapun menelan ludah ketika melihat camilan ini tersaji.
Ngomong-ngomong soal rujak, ada satu kios di Jalan Muara Karang Raya, Penjaringan, Jakarta Utara yang belakangan ini viral di media sosial.
Rujak Medan Muara Karang namanya.
Berada di trotoar depan Kopi Kenangan, tepatnya setelah turunan jembatan Jalan Muara Karang Raya, gerobak yang menjual Rujak Medan Muara Karang ini dapat ditemui tepatnya di bawah pohon rindang.
Baca juga: Malam Tahun Baru 2022, Ini Resep Bakso Bakar Bumbu Rujak untuk Hidangan Spesial Bersama Keluarga
Meski tempatnya sederhana, tapi gerobak rujak ini selalu ramai pembeli, tak jarang mereka yang bermobil mampir sejenak untuk membeli kudapan buah yang menggugah selera ini.
Gerobak itu berisi buah-buahan yang ditumpuk dari ujung ke ujung.
Kemudian ada cobek dan ulekan berukuran besar yang hampir memakan setengah dari panjang gerobak tersebut.

Rujak Medan Muara Karang dijajakan satu keluarga pasangan suami istri Yusuf dan Fatimah, beserta anak kelima mereka, Tiko.
Menurut Tiko, Rujak Medan Muara Karang memiliki ciri khas tertentu dari sambalnya.
Berbeda dari rujak-rujak lainnya, sambal rujak Medan dibuat dengan campuran pisang batu, dua jenis gula, hingga terasi.
Terasinya sendiri dibawa langsung dari Medan untuk makin menguatkan cita rasa kudapan ini.
"Yang ngebedain sambelnya itu. Kan kalo rujak Medan sambelnya pakai pisang batu, udah gitu kan terasinya langsung dari Medan," kata Tiko saat ditemui pada Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: Niat Cari Sisa Rujak Semalam, Romli Dapati Kakak Perempuannya Tak Bernyawa: Pelaku Diduga Suaminya
Sementara untuk buah yang disajikan sebenarnya standar, dari kedondong, bengkoang, nanas, mangga, jambu, hingga pepaya.
Satu porsi Rujak Medan Muara Karang disajikan dalam wadah plastik dengan sambal terpisah.
Penjualnya juga menambahkan garam pedas untuk cocolan rujak.

Tiko menyebut, seporsi Rujak Medan Muara Karang harganya Rp 20.000. Tambah Rp 3.000 lagi, pembeli bebas memilih buah apa saja yang dimau.
"Harga Rp 20.000 satu porsi. Ada yang Rp 23.000 itu kalo misalnya request buah. Buah-buahnya dapat dari pasar, kadang dari kebun langsung. Kayak mangga dari Indramayu misalnya," kata Tiko.
Buka Sejak Zaman SBY
Rujak Medan Muara Karang sendiri ternyata sudah ada di lokasi yang sama sejak tahun 2004 atau ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai presiden.
Sebelumnya, Yusuf si pemilik Rujak Medan Muara Karang berjualan di Medan, tempatnya merantau dahulu kala.
Selama 18 tahun belakangan, bermodal pengetahuannnya soal resep sambal rujak dari Medan, Yusuf menyambung hidup di Jakarta dengan membuka lapaknnya di Jalan Muara Karang Raya.
Belasan tahun ini tempatnya berjualan masih di trotoar Jalan Muara Karang Raya.
Terkadang berpindah ketika pohon tempat menaruh gerobak ditebang.
"Dari dulu bapak jualan. Jualan dari sejak zaman Pak SBY presiden tahun 2003-2004 an. Dari awal jualan di sini terus, dari pohon ke pohon, di bawah pohon," kata Tiko.
Dalam sehari Yusuf sekeluarga bisa menjual hingga 150 porsi Rujak Medan Muara Karang.
Hasil jualan itu didapatkan dari berjualan setiap hari mulai pukul 9.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Kini, setelah banyak yang memviralkan Rujak Medan Muara Karang, omzet pedagangnya perlahan-lahan bertambah.
"Buka setiap hari, tutup kalo pulang kampung aja, dari jam 9 pagi sampe jam 5 sore. Kalo pulang kampung ya libur, kalo di sini jualan terus," kata Tiko.
"Omzet nggak nentu sih, tapi ya kira-kira Rp 6 juta sampai Rp 7 juta. Jualannya sama bapak sama ibu," tutup Tiko.
Gunawan (28), salah seorang warga Penjaringan yang merupakan pembeli Rujak Medan Muara Karang mengatakan, cita rasa kudapan ini memang berbeda.
Dibanding rujak lainnya, rasa sambal Rujak Medan Muara Karang lebih sesuai seleranya.
"Enak sih, sambelnya beda daripada rujak-rujak lainnya. Soalnya ternyata dia pake pisang batu," kata Gunawan.
Gunawan mengaku sering membeli Rujak Medan Muara Karang untuk dinikmati bersama keluarga.
Meski mengaku rasanya enak, Gunawan menyoroti kurang pedasnya sambal dari Rujak Medan Muara Karang ini.
"Enak ya enak. Cuman kurangnya, kurang pedes, karena saya suka pedes banget, tapi overall enak dan menggugah selera," ucap dia.