Cerita Kriminal

Tragedi Pilu, sang Anak Lihat Ayah Hilangkan Nyawa Ibunya: Saya Panggil Ibu-ibu, Tapi Diam Saja

RS, seorang ibu rumah tangga di Desa Lubuk Penyamun, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tewas dibunuh suami sirinya, ES

Warta Kota
Ilustrasi 

TRIBUNJAKARTA.COM, BENGKULU - RS, seorang ibu rumah tangga di Desa Lubuk Penyamun, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu tewas dibunuh suami sirinya, ES pada Kamis (17/3/2022) malam.

Polisi menyebut pelaku nekat membunuh istri yang dinikahi secara siri karena cemburu.

Mereka sudah sebulan pisah ranjang.

Selain itu korban menolak saat diajak rujuk oleh pelaku

"Bapak cuman nanya ada ibu cerita soal bapak, saya bilang ibu cuman bertanya bapak ngasih uang ke saya waktu sekolah," ujar R.

Baca juga: Ditunggu Suami di Kamar Tidur, Si Istri Justru Bercinta dengan Kolor Ijo di Ruang Tamu

Menurut R saat sang ayah datang, ibunya sedang pergi ke acara pesta pernikahan di Desa Batu Ampar.

Sekitar pukul 22.00 WIB, R yang tidur terbangun mendengar ayah dan ibunya bertengkar.

R menceritakan saat itu suasana rumah gaduh dan mendengar suara ibunya meminta tolong.

Baca juga: Desahan Istri Bikin Suami Kaget Lihat Ruang Tamu Berantakan: Sang Juragan Bugil Lari Terbirit-birit 

R yang terbangun melihat ibunya terluka dan berlumuran darah.

"Ibu balik sekitar jam 10 malam, saya tidur di luar, ibu langsung masuk ke kamar. Pas kejadian saya liat ibu sudah minta tolong, ibu sudah penuh darah, saya panggil ibu-ibu, ibu hanya diam saja" jelas anak korban

Sementara itu Kepala Desa Lubuk Penyamun, Rasmandani mengatakan RS selama ini dikenal baik dan dan tidak memiliki masalah dengan warga lain.

Baca juga: Bunuh Istri yang Lagi Hamil 4 Bulan, Ini Ganjaran Bagi Suami Keji

Menurutnya sebelum kejadian, RS bersama warga lainnya menghadiri pernikahan di Desa Lubuk Penyamun.

"Sebelum kejadian hari Rabu, malamnya korban ikut dengan rombongan kami ke Desa Batu Ampar, untuk Menghadiri Pesta pernikahan Warga Desa Lubuk Penyamun di sana, udah magrib kami ke berangkat" kata Rasmandani, Jum'at (18/3/2022).

Ia menambahkan 2 bulan terakhir korban RS juga sempat mengurus sepupunya di rumah karena sakit.

Baca juga: Ada Dosa Indra Kenz Di Balik Durhakanya Wanita Ini ke Suami dan Orang Tuanya: Jadi Tukang Bohong

"Pas pisah ranjang korban lagi mengurusi sepupunya yang sedang sakit" ujar Rasmandani.

Menurut Rasmandani, pelaku ES sempat mencuri dua ponsel milik paman RS. Pelaku kemudian diusir oleh korban setelah mengembalikan satu ponsel yang telah dicuri.

Kapolres Kepahiang, AKBP Suparman mengatakan korban dan pelaku menikah secara siri sejak tahun 2019.

Baca juga: Penyebab Suami Baby Margaretha Meninggal, Kerap Diajak ke Dokter Namun Selalu Menolak

Sejak menikah, suami istri tersebut kerap ribut dan bertengkar.

Bahkan pada Februari 2022, korban mengusir pelaku dari rumahnya.

"Mereka menikah secara sirih, sejak menikah kerap terjadi keributan antara keduanya.

Baca juga: Penyebab Suami Baby Margaretha Meninggal, Kerap Diajak ke Dokter Namun Selalu Menolak

Di bulan Februari lalu pelaku diusir oleh korban, lalu pelaku pergi ke perkebunan orang tuanya di Desa Batu Bandung," kata AKBP Suparman, Kamis (17/3/2022).

Ia menjelaskan pada Rabu, 16 Maret 2022, pelaku mendatangi rumah istrinya di Desa Lubuk Penyamun untuk mengajaknya rujuk.

Sebelum datang, pelaku sempat mengirim pesan di media sosial korban dan mengancam akan membunuhnya jika menolak rujuk.

Baca juga: Pilih Ikuti Indra Kenz Ketimbang Nasihat Suami, Berat Ibu Hamil Merosot 12 Kg: Pusing Mikirin Utang

"Kedatangan pelaku untuk mengajak rujuk korban.

Sebelumnya pelaku sudah mengirim pesan melalui messenger ke korban, pelaku mengancam membunuh korban jika tidak mau diajak rujukan, dan pelaku siap di penjara lagi," ujar AKBP Suparman.

Saat datang ke rumah korban, pelaku sudah menyiapkan pisau belati di dalam tasnya.

Baca juga: Ada Peran Indra Kenz di Balik Derita Ibu Hamil Ini, Minta Ampun ke Ibu dan Suami 2 Tahun Berbohong

"Pisau belati ini sudah disiapkan pelaku untuk membunuh korban. Sekitar pukul 21.00 WIB pelaku dan korban berada di dalam kamar, sempat terjadi obrolan rujukan antara keduanya, namun korban menolaknya," jelas AKBP Suparman.

Kapolres juga menyampaikan, pelaku sempat mengatakan korban lebih baik mati di tangannya dari pada korban dengan orang lain.

"Pelaku langsung mengambil pisau belati yang telah disimpannya, lalu menusuk perut korban sebanyak 1 kali. Kemudian menggorok leher korban sebanyak 2 kali. Pelaku juga menusuk bagian perut lagi dan punggung korban berkali-kali," kata AKBP Suparman.

Baca juga: Tak Mau Bambang Pamungkas Kena Azab, Amalia Fujiawati Minta Mantan Suami Sirinya Lakukan Ini

Usai membunuh istrinya, pelaku langsung melarikan diri melalui pintu belakang dan membuang barang bukti di belakang rumah korban.

Di tubuh korban ditemukan luka sayatan di bagian leher dan luka tusuk di perut.

Tak butuh waktu lama, polisi pun langsung mengamankan pelaku bersama alat bukti berupa 1 jenis senjata tajam jenis pisau, pakaian korban, dan seprai korban.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kepahiang Iptu Doni Juniayansah mengatakan pelaku ditangkap di jalan lintas Curup-Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

Pelaku kini ditahan di Mapolres Kepahiang. Ia dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 13 Tahun di Bengkulu Saksikan Ayah Bunuh Ibunya: Ibu Sudah Penuh Darah"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved