Warga Cari Barang Berharga Sisa Kebakaran yang Tewaskan Seorang Wanita di Kebayoran Baru
Puluhan rumah di Gang Cempaka 3, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hangus terbakar.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Puluhan rumah di Gang Cempaka 3, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hangus terbakar.
Kebakaran hebat itu terjadi pada Sabtu (19/3/2022) pagi sekitar pukul 06.40 WIB.
Pantauan TribunJakarta.com, Senin (21/3/2022), sejumlah warga terlihat mendatangi rumah mereka yang terbakar.
Di tengah puing-puing bangunan yang sudah menghitam, warga masih berupaya mencari barang-barang berharga yang masih tersisa.
Namun, setelah beberapa menit mencari, warga tidak menemukan apa-apa.
Baca juga: Besarnya Kebakaran di Kebayoran Baru: Hanguskan 24 Rumah, 102 Jiwa Mengungsi di SDN 05 Cipete Utara
"Udah enggak ada apa-apa lagi," kata seorang warga sambil berjalan keluar dari rumahnya yang ludes terbakar.
Dinas Sosial (Dinsos) DKI telah mendirikan posko beserta tenda untuk para pengungsi.
Lokasi pengungsian yang sebelumnya berada di SDN Cipete Utara 05 kini dipindah ke lapangan di sebelah sekolah tersebut.
"Baru sehari pindah ke sini, soalnya di SD dipakai buat anak sekolah ujian," ujar warga bernama Wahyudi.
Sebelumnya, Camat Kebayoran Baru Tommy Fudihartono mengatakan, sedikitnya 24 rumah di kawasan tersebut hangus dilalap si jago merah.

"Sementara ada 24 rumah terdampak kebakaran, sekarang masih pendataan," kata Tommy saat dikonfirmasi, Sabtu lalu.
Sementara itu, sebanyak 25 Kepala Keluarga (KK) atau 102 jiwa kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi.
Dari 102 jiwa yang terdampak kebakaran, 21 di antaranya merupakan lansia dan 17 orang lainnya adalah anak-anak.
"Kemudian ada 2 bayi dan 62 remaja. Lokasi pengungsian di SDN 05 Cipete Utara," ujar Tommy.
Satu orang tewas dalam kebakaran ini. Dia adalah seorang perempuan bernama Aci (25).

Kapolsek Metro Kebayoran Baru Kompol Donni Bagus Wibisono mengatakan, korban sudah keluar dari kamar indekosnya saat terjadi kebakaran.
"Kalau berdasarkan keterangan dari saksi, korban sudah sempat keluar. Ada saksi yang melihat dia keluar," kata Donni saat dikonfirmasi.
Namun, lanjut Donni, korban kembali ke kamar indekosnya diduga untuk mengambil barang yang tertinggal.
"Mungkin ada barang yang ketinggalan, mungkin ya. Ini baru dugaan," ujar mantan Kapolsek Kebayoran Lama itu.
Korban diduga terjebak kobaran api saat kembali ke kamar hingga tak bisa menyelamatkan diri.

Jenazah korban ditemukan hangus terbakar di antara puing-puing bangunan yang sudah rata dengan tanah.
Sementara itu, perwira piket Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Sartono, mengatakan kebakaran diduga disebabkan karena korsleting listrik.
"Luas area yang terbakar 1.800 meter persegi," ujar dia.
Ia menjelaskan, titik api berasal dari salah satu rumah warga di permukiman padat penduduk di kawasan tersebut.
"Warga awalnya berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air menggunakan ember. Tapi api semakin membesar," ungkap Sartono.
Kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.30 dan dilanjutkan dengan proses pendinginan hingga pukul 10.00.
Dalam peristiwa ini, sebanyak 18 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan 108 personel dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP).