Cerita Kriminal
Ingin Nikah Ketiga Kali Tak Direstui, Wanita Bikin Kantor Polisi Hancur: Sosoknya Diungkap Orangtua
Sosok wanita yang buat heboh kantor polisi dan menggemparkan media sosial itu diungkap oleh orangtuanya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Dikatakan Panca bahwa pengemudi wanita yang diketahui bernama Fitri Arni Matondang (29) itu memiliki pemahaman agama yang sedikit berbeda dengan orangtuanya.
Adapun orangtua F adalah purnawirawan Polri dan ibunya merupakan tenaga kesehatan di Polri.
"Karena bapaknya merupakan seorang purnawirawan dianggap berseberangan dengan pahamnya," tutur Panca.

Sementara itu, melansir Tribun Medan, F telah menikah sebanyak dua kali.
Pascapernikahan itulah, F memiliki pemahaman yang sedikit berbeda dengan orangtuanya.
“Dari aspek pemahaman agamanya. Dan ini menjadi permasalahan di dalam keluarga sendiri dan semakin meningkat ketika saat yang bersangkutan meminta menikah yang ketiga kalinya," ujar Kapolda Sumut.
Kapolda Sumut menuturkan, setelah didalami yang bersangkutan ini ditalak oleh suami keduanya dan orangtuanya tidak terima dan meminta untuk dipikirkan kembali.
Dari penjelasan orang tua, F mulai bersikap dan berperilaku berubah dari sebagai mana biasanya.
F mulai merubah penampilan maupun cara pemahaman, termasuk tindakan dan kerap memberikan masukan kepada orangtuanya tentang apa yang baik menurutnya dan apa yang tidak baik menurutnya.
Baca juga: Saksi Ungkap Ciri-Ciri Pelaku Di Balik Tewasnya Karyawati dengan Luka Bacok di Cikarang
"Hal ini semakin meningkat setelah berpisah dengan suami yang kedua.
Yang mana bersangkutan dalam kehidupannya tinggal bersama orangtua dan rajin menjalankan ibadahnya.
Dalam keseharian sering dengarkan penjelasan-penjelasan agama dari kanal Youtube dan media sosial.
Dan meminta kepada orangtua untuk mendengarkan ceramah-ceramah tersebut," kata Kapolda kembali.

Polisi sendiri telah melakukan penggeledahan di kediaman orangtua dan kamar yang bersangkutan, termasuk menggali keterangan tetangga.
Tidak ditemui apapun yang mencurigakan.