Jenderal Andika Sampai Murka, Ungkap Kejanggalan dalam Gugurnya 3 Prajurit TNI di Papua: Nah Bohong

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku heran dan mengungkap fakta baru dalam gugurnya tiga prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak.

Editor: Wahyu Septiana
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku heran dan mengungkap fakta baru dalam gugurnya tiga prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku heran dan mengungkap fakta baru dalam gugurnya tiga prajurit TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua

Menurut Andika, terdapat kejanggalan dari kronologi tewasnya tiga prajurit TNI.

Ketiga prajurit TNI tersebut dikabarkan menjadi korban penembakan kelompok separatis teroris di Kabupaten Puncak, Papua, pada Januari lalu.

Terkait dengan kejadian tersebut, komandan pos Ramil Gome, Kabupaten Puncak menjelaskan kronologinya.

Namun, Andika menampik cerita tersebut, dan menyebut bahwa kronologi yang dilaporkan komandan pos Ramil Gome tidak sesuai dengan apa yang terjadi.

"Hari itu adalah insiden yang menewaskan tiga orang anak buah dari pos itu, tetapi kegiatan yang dilaporkan oleh komandan pos kepada komandan atasnya yakni Batalyon, nah itu (ternyata) bohong."

Baca juga: Sudah Tolak Halus, Prajurit TNI Ini Ditarik 2 Preman Terminal dari Angkot, Orang Sekitar Hanya Diam

"Jadi misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengaman pas (waktu itu) ke titik A, ternyata yang dilakukan itu ke proyek galian pasir."

"Kalau (kejadiannya) itu dilaporkan sebenarnya pasti kan akan muncul pertanyaan lagi disitu, (terkait boleh atau tidaknya tindakan itu)," kata Andika dikutip dari Kompas Tv, Senin (21/3/2022).

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat membahas update kasus oknum TNI di kasus Nagreg.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat membahas update kasus oknum TNI di kasus Nagreg. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Terlebih, kata Andika dikutip dari Tribunnews.com, pengerahan personel untuk pengamanan di proyek galian pasir tersebut tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan keamanan.

Bahkan, pengerahan personel ke proyek galian pasir tersebut juga tidak dilakukan dengan pertimbangan taktis.

"Ingat ini kan bukan daerah lain, ini daerah yang memang keamanannya juga agak lebih tidak biasa," jelas  Andika.

Kini, pihaknya telah melakukan evaluasi terkait dengan kejujuran.

Baca juga: HEBOH Oknum TNI Terlibat di Kerangkeng Manusia Bupati Langkat, Andika Perkasa Bicara Soal Hukuman

"Karena kita juga jangan dong sampai terlalu ceroboh, pertimbangan uang untuk pribadi, tetapi kemudian yang jadi korban anak buah," kata Andika.

Dalam Proses Penyidikan

Kejanggalan tersebut, kata Andika, saat ini sedang dalam proses penyidikan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved