Tragedi Berhubungan Intim 10 Menit, Kakek SP Tak Bernyawa Saat Ditinggal PSK ke Kamar Mandi

Tragedi seorang kakek berinisial SP menghembuskan nafas terakhir setelah PSK yang menemaninya sedang ke kamar mandi.

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Ilustrasi mayat. Tragedi seorang kakek berinisial SP menghembuskan nafas terakhir setelah PSK yang menemaninya sedang ke kamar mandi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tragedi seorang kakek berinisial SP menghembuskan nafas terakhir setelah PSK yang menemaninya sedang ke kamar mandi.

Sang kakek sempat berhubungan intim selama 10 menit di sebuah kamar dalam rumah eks lokalisasi di Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Rabu (23/3/2022).

Warga Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri awalnya mendatangi eks lokalisasi Gedangsewu itu untuk bertemu perempuan paruh baya.

Setelah bertemu, kedua langsung masuk ke salah satu wisma.

"Korban berhubungan layaknya suami istri dengan seorang perempuan berinisial SU (48). Dari keterangan saksi, mereka melakukannya sekitar 10 menit saja," ucap Kapolsek Pare, AKP I Nyoman Sugita.

Baca juga: Terbaru Bocah di Sukabumi, Sederet Anak Ini Nekat Nyuri dan Begal Gegara Kecanduan Sewa PSK

Setelah itu, kata Nyoman Sugita, saksi pergi ke kamar mandi meninggalkan korban.

"Saksi lalu pergi ke kamar mandi. Setelah kembali dari kamar mandi, korban telah telentang dengan keadaan tidak bernapas," ujar AKP I Nyoman Sugita.

Kakek berusia 74 tahun ditemukan tewas di sebuah kamar dalam rumah eks lokalisasi di Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Rabu (23/3/2022).
Kakek berusia 74 tahun ditemukan tewas di sebuah kamar dalam rumah eks lokalisasi di Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Rabu (23/3/2022). (Istimewa/TribunJatim.com/Polsek Pare)

Seusai melihat korban telentang tak bernyawa, saksi langsung melapor pada pemilik wisma, kemudian diteruskan ke Polsek Pare.

Setelah melakukan pemeriksaan pada korban di lokasi, tim medis menyatakan tidak ada bekas tanda-tanda penganiayaan.

"Hasil pemeriksaan sementara oleh pihak tim medis di lokasi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Korban murni meninggal dunia dan tidak ditemukan adanya bekas tanda-tanda penganiyaan di tubuh korban," ujar AKP I Nyoman Sugita.

Baca juga: Geger Rumah PSK di Bekasi Semerbak Bau Tak Sedap, Terkuak Aktivitas 4 Bulan Putar Uang Ratusan Juta

Di tempat kejadian perkara, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa satu bungkus obat kuat, surat data kendaraan dan uang. Jenazah korban kemudian dipulangkan ke keluarganya.

"Kami menemukan barang bukti tersebut, dan untuk selanjutnya korban kami serahkan kepada pihak keluarga," tutup AKP I Nyoman Sugita.

Aksi Pengamen Mabuk Lem Ingin Nodai SPG

Arief (28) pelaku percobaan rudapaksa SPG sebuah mall saat pulang di Jalan Dukuh Menanggal, Dukuh Menanggal, Gayungan Surabaya, Rabu (23/3/2022).
Arief (28) pelaku percobaan rudapaksa SPG sebuah mall saat pulang di Jalan Dukuh Menanggal, Dukuh Menanggal, Gayungan Surabaya, Rabu (23/3/2022). (TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi)

Arief (28) pengamen yang mabuk lem hingga hendak merudapaksa wanita SPG sepulang kerja dari sebuah mall di Kota Surabaya, ternyata seorang residivis.

Pemuda asal Palembang yang kedua lengannya penuh tato itu, pernah berurusan dengan anggota kepolisian di Palembang, Sumatera Selatan, karena kasus pencurian ponsel.

"Pernah ditahan di Palembang, pencurian ponsel," ujar Arief, saat diinterogasi, Rabu (23/3/2022).

Baca juga: Alasan Konyol Sang Petani Buka Jasa Esek-esek di Rumah: Kasihan Teman Nyari PSK Enggak Ada

Arief mengaku tidak memiliki sanak famili selama tinggal Kota Surabaya. Ia hidup seorang diri, dan berpindah-pindah tempat tinggal, dari satu emperan teras toko yang sepi, ke teras toko yang lainnya.

Sebelum tiba di Surabaya, ia mengaku pernah merantau beberapa bulan di Jakarta.

Meskipun dalihnya merantau, Arief mengungkapkan, dirinya belum memiliki pekerjaan tetap.

Untuk bertahan hidup selama di tempat perantauan, ia mengandalkan pekerjaan mengamen di persimpangan jalan, ataupun dari rumah ke rumah.

"Saya asli Palembang. Saya ngemper di pinggir jalan. (Anak punk) iya," terangnya.

Namun, kebiasaan untuk menghirup aroma menyengat lem yang digemarinya itu, memang diakui Arief, sulit dihilangkan.

Tak pelak, seusai menghirup lem, di pinggiran jalanan sekitar pukul 21.00 WIB, Arief nekat melakukan perbuatan asusila.

Hingga berujung pada percobaan rudapaksa terhadap seorang wanita yang bekerja sebagai SPG, yang sedang pulang seorang diri.

"Ceweknya saya jatuhin. Saya buntuti, dia jalan. Setelah saya dorong saya pegang (bagian sensitifnya)," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Gayungan Polrestabes Surabaya, Kompol Suhartono membenarkan, tersangka merupakan residivis yang pernah berurusan dengan kepolisian di Palembang.

"Pelaku residivis pernah melakukan kejahatan pencurian ponsel, di Palembang," pungkas Kompol Suhartono.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengamen yang Mabuk Lem hingga Hendak Rudapaksa SPG di Surabaya Ternyata Residivis, Ini Kasusnya, dan Ditinggal Pasangan Kencan ke Kamar Mandi, Kakek 74 Tahun di Kediri Ditemukan Telentang Tak Bernyawa, 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved