Penemuan Mayat Pria di Parkiran

Tewas di Parkiran Apartemen Kelapa Gading, Sang Manajer Pernah Ingin Akhiri Hidup Tahun 2018

EJZ sebulan terakhir ini kembali depresi karena ada masalah dengan rekan kerjanya.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
ISTIMEWA/Kolase Tribun Jakarta
Mobil Daihatsu Xenia tempat ditemukannya seorang pria berinisial EJZ yang tak bernyawa dalam kondisi berlumuran darah dan terluka di leher. Mobil saat ini sudah dibawa ke Mapolsek Kelapa Gading guna kepentingan penyelidikan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - EJZ (32), manajer perusahaan yang ditemukan tewas dalam mobil di parkiran apartemen wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, diduga kuat bunuh diri.

Istri korban berinsial KAL (33) kepada polisi mengatakan, EJZ pernah menyampaikan niatnya bunuh diri empat tahun lalu.

"Korban sudah pernah merencanakan untuk bunuh diri sebelumnya. Hal itu diutarakan kepada sang istri," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio Mikael Tobing, Jumat (25/3/2022) malam.

Niat untuk mengakhiri hidup pertama kali disampaikan EJZ kepada istrinya pada 2018.

Kala itu, EJZ juga mengalami depresi yang tak diketahui latar belakangnya.

Dan Februari 2022 lalu, EJZ mulai menunjukan gelagat depresinya kembali.

Baca juga: Tak Ada Unsur Pembunuhan, Manajer yang Tewas di Parkiran Apartemen Diduga Kuat Bunuh Diri

Meski EJZ merupakan pribadi yang tertutup, sang istri KAL tetap memerhatikan ada yang berubah dari raut wajah sang suami.

EJZ sebulan terakhir ini kembali depresi karena ada masalah dengan rekan kerjanya.

"Berdasarkan dari hasil pemeriksaan dan juga bukti-bukti yang kami temukan, bahwa korban mengalami depresi karena permasalahan yang ada di lingkungan kerja dari korban," jelas Rio.

Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri (TRIBUNEWS.COM)

Kesimpulan terbaru hasil penyelidikan kepolisian, tidak ada unsur pembunuhan dari kasus ini.

EJZ, sang manajer bunuh diri karena depresi

Kronologi: Sang Manajer Sempat Mondar-mandir 

Kasus manajer bunuh diri di parkiran apartemen Kelapa Gading berawal dari ditemukannya tubuh EJZ oleh istrinya, KAL di dalam mobilnya, di area parkir Apartemen Grand Emerald pada Rabu (23/3/2022) malam.

"Korban ditemukan oleh istrinya kurang lebih pukul 20.30 WIB bersama dengan petugas keamanan pihak apartemen," kata Rio.

Baca juga: Terungkap Motif Pembacokan Buruh Wanita di Cikarang, Anak-Anak Langsung Berubah Jadi Beringas

Baca juga: Diduga Depresi, Ibu Nekat Akhiri Hidup Buah Hati: Ahli Sebut Hal Ini Bisa Bikin Perempuan Tertekan

Rio menjelaskan, awalnya KAL sempat mencurigai suaminya yang tak kunjung datang ke apartemen setelah menunggu berjam-jam.

Alhasil, sang istri langsung turun menemui sekuriti dan memastikan apakah sang suami sudah pulang.

"Jadi, istri korban memastikan ke sekuriti, kan dia masuk pakai akses. Memastikan apakah mobil suaminya sudah masuk ke parkiran," kata Rio.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

Istri EJZ bingung karena ternyata mobil suaminya sudah beberapa jam masuk ke dalam parkiran.

Dari situ, KAL langsung berkeliling parkiran apartemen untuk mencari keberadaan EJZ.

Sampai lah sang istri di parkiran P5, lalu melihat mobil EJZ terparkir di sana.

Ketika mendekat, istri EJZ melihat sang suami berada di kursi tengah mobilnya dengan kondisi sudah bersimbah darah.

"Karena kondisi mobil dalam keadaan terkunci, pihak sekuriti mencoba membuka mobil dengan cara memecahkan kaca jendela sebelah kiri," kata Rio.

Baca juga: Bukan Sekedar Tetangga, Mbah Mijan Ungkit Kenangan Masa Lalu dengan Buruh Wanita yang Tewas Dibacok

EJZ sempat berpindah-pindah parkiran serta mengambil paket mencurigakan sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa dalam mobil Daihatsu Xenia miliknya.

Hasil penyelidikan sementara, begitu pula berdasarkan rekaman CCTV apartemen, polisi telah mengumpulkan sejumlah fakta-fakta.

Rabu petang kemarin, EJZ diketahui tiba dengan mobil Daihatsu Xenia-nya di apartemen Grand Emerald sekitar pukul 16.30 WIB.

Sampai di lokasi, EJZ langsung memarkirkan mobil di parkiran P2 apartemen tersebut.

Di parkiran P2, EJZ sempat keluar mobil dan mengambil paket yang masih terbungkus dari lobby.

"Berdasarkan rekaman CCTV, kami temukan korban datang ke lobby untuk ambil paket sebesar genggaman tangan," kata Rio. 

"Setelah itu ada beberapa menit tidak terpantau CCTV, setelah itu terpantau lagi dalam mobil," sambung Kapolsek.

Setelah mengambil barang tersebut, EJZ kembali ke mobilnya dan berpindah tempat ke parkiran P5.

Dari rekaman CCTV di parkiran P5, terlihat EJZ kembali keluar mobil dan berjalan ke lantai atas atau parkiran P6 sambil membawa paket tersebut.

Baca juga: Cuma Bermodal Seragam Beli di Pasar Senen, Tentara Gadungan Ini Bawa-bawa Nama Panglima TNI

Tidak berselang lama, EJZ kembali terlihat memasuki mobilnya yang berada di parkiran P5.

Rio mengatakan, dari pukul 16.30 WIB sampai waktu ditemukannya jenazah EJZ sekitar pukul 20.30 WIB, CCTV tak mendapati yang bersangkutan keluar lagi dari mobil.

Selama periode itu CCTV juga tidak merekam ada orang lain yang mendekat maupun masuk ke dalam mobil EJZ.

"Dari pukul 16.30 WIB sampai 20.30 WIB, dari pemantauan CCTV tidak ditemukan adanya orang lain yang mendekat dan menghampiri mobil tersebut, dari sebelum atau sesudah korban dalam keadaan tidak bernyawa," kata Rio.

Pisau dan Natrium Sianida jadi Bukti

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan barang bukti berupa sebilah pisau dan natrium sianida dari lokasi tewasnya EJZ dalam mobil di Apartemen Grand Emerald.

Natrium sianida ditemukan dalam tempat sampah tak jauh dari parkiran tempat EJZ memarkirkan mobilnya di parkiran P5.

"Kami cek parkiran P5A, ada barang mencurigakan yang kami curigai dibuang korban yaitu natrium sianida. Sesuai gambaran CCTV, korban membuang sesuatu di parkiran P5A," kata Rio.

Sebelumnya, polisi juga menemukan sebilah pisau di samping tubuh EJZ.

Pisau tersebut berada persis di dalam door trim pada sisi kanan tubuh EJZ yang ditemukan bersimbah darah di bangku tengah mobilnya.

"Pisau ditemukan di sebelah kanan door trim sebelah kanan mobil milik korban," kata Rio.

Rio mengatakan, pisau tersebut diduga dipakai untuk menyayat leher EJZ.

Pasalnya, ketika ditemukan, EJZ tewas dengan luka sayatan di leher dengan panjang sekitar 5 sentimeter.

"Pisau diduga digunakan untuk menusuk leher. Korban didapati ada luka kurang lebih panjang 3 sampai 5 sentimeter melintang bagian leher tengah," jelas Rio.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved