Mata dan Kulit Roman Abramovich Terserang Racun Pada Perundingan Rusia dan Ukraina, Begini Kondsinya
Pria yang terkenal dekat dengan Presiden Vladimir Putin itu menalami keracunan saat mengikuti perundingan damai Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich mengalami keracunan hingga berefek pada kulit dan matanya.
Pria yang terkenal dekat dengan Presiden Vladimir Putin itu menalami keracunan saat mengikuti perundingan damai Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh orang dekat Roman Abramovich, sebagaimana dikutip dari laman BBC.
Racun yang belum diketahui jenisnya itu membuat beberapa bagian tubuh Roman mengalami inflamasi.
Inflamasi kerap dikaitkan dengan reaksi tubuh atas benda asing yang ditandai dengan panas, bengkak, nyeri dan gangguan fungsi orban.
Baca juga: Akun Twitter Pemkot Bekasi Diretas Orang Rusia, Begini Kondisi Terkini
Pada Mata, Pemilik klub bola Inggris, Chelsea FC itu measakan nyeri.
Sedangkan kulitnya mengalami pengelupasan berkali-kali.
bramovich tak sendirian menjadi korban dugaan keracunan ini.
Setidaknya ada beberapa wakil dari Ukraina yang juga mengalami indikasi serupa.
Perundingan damai Rusia dan Ukraina yang melibatkan Abramovich tersebut dilaksanakan di perbatasan Ukraina dan Belarusia pada awal bulan ini.

Kini, Abramovich sudah pulih dari kondisinya tersebut.
Pada 14 Maret lalu, ia menunjukkan batang hidungnya ke publik. Ia berada di bandara Tel Aviv, Israel untuk sebuah kepentingan.
Di sisi lain, perjuangan Abramovich sebagai salah satu juru runding perdamainan Rusia dan Ukraina hampir tak berimbas kepadanya.
Maksudnya, ia tetap mendapatkan dan menghadapi sanksi yang dijatuhkan negara-negara Eropa.
Uni Eropa dan Inggris sama-sama mengajukan sanksi mereka terhadap Abramovich.
Mereka membekukan aset sang taipan, yang juga meliputi klub asal London, Chelsea.
Sanksi tersebut tetap berjalan meski diyakini ada permintaan dari Amerika Serikat untuk melonggarkan sanksi tersebut.
AS melihat upaya positif yang dilakukan Abramovich sejauh ini.
Baca juga: Perang Rusia dengan Ukraina Bikin Abramovich Hengkang dari Chelsea, Ini Kata-Kata Perpisahannya
Salah seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa mereka tidak yakin Abramovich telah membantu dalam pembicaraan antara Rusia dan Ukraina.
Penilaian intelijen pun menarik kesimpulan yang sama dengan itu.
Pembekuan Aset
Pemerintah Inggris tak segan-segan membekukan semua aset milik Abramovich, sampai hal itu berimbas pada klub.
Rekening milik Chelsea yang dipergunakan untuk kebutuhan operasional klub pun di blokir oleh pemerintah Inggris melalui bank Barclays.
Pemblokiran itu bertujuan agar, Roman Abramovich tak mendapatkan keuntungan sepeser pun dari klub tersebut.
Meski telah ada beberapa pelonggaran sanksi, tetap saja Chelsea bakal merasakan imbas yang luar biasa.

Riuh dukungan suporter yang biasa terdengar di Stamford Bridge kemungkinan tak akan lagi ada selama sisa musim ini.
Namun, para suporter The Blues tetap bisa datang ke stadion lawan kala klub bertandang ke markas rival.
Sanksi yang diberikan kepada Chelsea ini pun mengundang komentar dari pihak lain.
Salah satu yang berkomentar adalah Pelatih Liverpool, Juergen Klopp pun angkat bicara.
Klopp mengatakan kalau langkah yang diambil pemerintahan Inggris sudah tepat, dengan menghukum Abramovich.
"Saya pikir apa yang dilakukan pemerintah Inggris adalah benar 100 persen," ujar Klopp dikutip dari laman Metro.
"Tetapi itu masih tidak keren untuk semua orang di Chelsea dan para pendukung," lanjutnya.
Artikel ini telahtayang di Tribunnews.com dengan judul: Roman Abramovich Alami Keracunan saat Ikut Perundingan Damai Rusia dan Ukraina